einundvierzig

954 81 28
                                    

Sepulang honeymoon, Siegfried tidak kembali menjadi Ranger. Permintaan Dad untuk mengurusi perusahaannya dia kabulkan, tapi persyaratan yang membuat Katharina terbengong.  Menatap Suaminya yang berkata dengan cengiran menyebalkan yang membuatnya berdecak kesal kemudian.

" Kau yang akan jadi Assistantku, sekretaris pribadiku. Kau akan selalu berada di sisiku. Memijatku ketika aku kelelahan. Menemaniku makan siang dan minum kopi. Menyiapkan semua kebutuhanku di kantor dan juga..aku dengan mudah akan memeluk dan menciummu jika aku kangen dan juga..."

Siegfried membawa tubuh Istrinya masuk ke dalam pelukannya. Lalu menciuminya dengan sayang. Katharina sedikit memberontak.

" Menyalurkan hasratku." Ucap Siegfried dengan berbisik di telinga Katharina.

" Apakah seperti itu tugas sekretaris pribadi atau seorang assistant huh?" Gerutu Katharina yang ditanggapi tawa oleh Siegfried.

" Spesial, cuma kau yang punya tugas seperti itu." Jawab Siegfried tenang. Katharina mendelik sebal.

Dan kini, saat ini adalah bulan kedua Katharina menemani Siegfried. Suaminya itu semakin manja dari hari ke hari. Hari ini saja Siegfried tidak mau sedikit pun keluar dari ruangannya. Dia memeluk Katharina yang dimintanya untuk duduk dipangkuannya. Bahkan lelaki itu meminta Carl, yang kini menjadi orang kepercayaannya untuk menangani meeting bulanan.

" Sayang, masih pusing kepalanya?" Tanyanya sambil terus memijat ringan kepala Istrinya. Katharina mengangguk pelan.

" Kita pulang saja, okay." Ucapnya kemudian.

Siegfried mengangkat Katharina lalu bangkit dari duduknya. Kemudian dia melangkah lebar, dia membawa Istri yang berada dalam gendongannya itu menuju parkiran.

Siegfried masuk ke dalam mobil setelah terlebih dulu menyamankan duduk Istrinya.

" Kau mual sayang?" Tanya Siegfried sambil menatap Katharina. Wanita itu menggeleng.

Beberapa hari yang lalu Siegfried dikejutkan dengan sebuah kabar gembira. Katharina dinyatakan positif hamil. Kebahagian diekspresikan Siegfried dengan merengkuh lalu menciumi seluruh tubuh Istrinya. Kemudian dia keluar dari kamar, berdiri di balkon lalu berteriak keras.

" Istri aku hamil. Hei...Istriku yang cantik hamil."

Teriakan Siegfried mengundang orang orang menatapnya dengan senyum. Katharina sampai menarik tangan Suaminya lalu sedikit memaksa, menyeretnya masuk ke dalam kamar.

" Kenapa, bolehkan aku berbagi kebahagian, sayang." Ucapnya polos. Katharina memutar matanya. Kesal.

Katharina jadi tersenyum senyum sendiri jika mengingat kejadian itu. Dia sebenarnya merasa malu sekaligus senang. Siegfried menatap Istrinya yang kini tersenyum begitu cantik.

" Ada apa, sayang?" Tanya Siegfried sambil melirik sekilas. Sebelah tangannya mengusap lembut kepala Katharina. Wanita itu menggeleng. Senyumnya belum juga pudar. Siegfried ikut tersenyum.

Tiba tiba Katharina cemberut menatap Siegfried. Matanya menyipit dengan bibir mengkerut.

" Kenapa kau ikut ikut tersenyum?" Tanyanya ketus. Siegfried menatapnya kaget.

" Kenapa ikut tersenyum, iihh..jangan ikut ikut tersenyum." Rengeknya kemudian. Tangannya memukul mukul lengan kekar suaminya. Lalu tangan itu beralih mengacak acak rambut Siegfried yang jadi tergerai karenanya.

" Eh,"

Siegfried menangkap tangan nakal Katharina, lalu mengecupnya sayang. Katharina tergelak dengan pipi yang bersemu merah.

" Cantik." Gumam Siegfried.

Katharina menangkup pipinya sambil mengerucutkan bibirnya. Kemudian menggeleng gelengkan kepalanya. Siegfried tertawa melihat tingkah lucu Istrinya. Dia segera menepikan mobilnya karena tidak sanggup lagi menahan diri untuk segera saja menenggelamkan tubuh Istrinya ke dalam pelukannya. Mengecupi kepalanya, wajahnya lalu beralih melumat bibirnya.

Katharina mendorong tubuh besar Suaminya. Lalu mengusap kasar bibirnya. Wajahnya tampak memerah. Lalu...

Hoek..hoek..hoek..

Cairan bening kekuningan keluar begitu saja dari mulut Katharina yang terlihat sedikit menunduk. Siegfried menatap Istrinya yang tertunduk. Lalu segera memegang kedua sisi lengannya.

" Sayang." Ucap Siegfried pelan. Lelaki itu segera mengambil tissue dan mengusap pelan bibir Istrinya yangbasah.

" Kau mual?" Tanya Siegfried pelan dan hati hati. Katharina mengangguk.

Hoek..hoek..hoek..

Segera Siegfried mengambil kantong plastik yang tersedia di bangku belakang. Menampung cairan yang keluar lalu dengan telaten melap mulut Katharina. Membersihkan cairan yang tadi mengenai bangku mobil. Lalu beranjak turun dari mobil untuk mencari tempat sampah lalu membuangnya.

Siegfried kembali ke dalam mobil dan mendapati Katharina sedang terisak.

" Hei, kenapa sayang." Tanya Siegfried lembut sambil mengusap kepalanya.

" Aku, aku...mual karena kau tadi menciumku." Ucapnya disela isakannya.

" What!!!" Siegfried tersentak kaget menatap Istrinya.



SIEGFRIED BALDRIK   ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang