Siegfried pusing. Sangat dibikin pusing dengan perubahan sikap Katharina. Sebentar marah, sebentar tertawa senang. Sering merajuk dan merengek atau terkadang berbicara begitu manja.
Kesal, tidak. Siegfried tidak merasa kesal. Hanya pusing. Ya, pusing. Karena Katharina selalu saja mengeluarkan suara 'hoek' dan mengeluarkan cairannya sesaat setelah mulut lelaki itu meraup bibirnya.
" Honey, please." Ucap Siegfried frustasi. Dan Istrinya itu kemudian akan terisak. Lalu menubrukkan diri ke dalam pelukannya.
" Maaf." Cicitnya sambil tersedu.
Siegfried tentu saja sangat tidak tega untuk marah melihatnya. Lelaki itu akan dengan penuh rasa sayang merengkuhnya dan mengusap usap kepalanya. Lalu memberikan senyum menenangkan, walaupun hatinya sedikit gusar.
" Apa mulutku bau, sehingga kau tidak mau kucium?" Tanya Siegfried diantara rasa resahnya. Katharina menggeleng.
" Aku bahkan menggosok gigiku lebih sering dan mengurangi merokok." Ucap Siegfried diredam rasa tidak menentu.
" Aku, aku justru merasa tidak enak dengan bau pasti gigi. Aku, ehm, aku..tidak pernah menggosok gigi memakai pasta gigi belakangan ini." Ucap Katharina lirih sambil membenamkan wajahnya ke dada Siegfried.
Oh my Gosh, jerit hati Siegfried. Dia ingin tertawa tapi berusaha keras menahannya. Dia tidak mau membuat Istrinya marah.
" Kita akan coba merk lain ya. Kita beli semua merk dan kau coba mana yang tidak membuatmu mual." Ucap Siegfried pada akhirnya, setelah menahan desakan tawa yang hendak keluar dari mulutnya. Lelaki itu sampai terpejam dan melipat bibirnya ke dalam. Untung Katharina tidak melihatnya.
" Iya.."
Naah suara manja penuh rengekan itu keluar dari mulut mungil Katharina. Siegfried sangat gemas sebenarnya, ingin segera melumat bibir itu tapi dia menahannya. Dia hanya mampu mengecupi puncak kepalanya sambil terus merengkuh dalam pelukannya.
Jadinya sore itu mereka menjelajahi super market untuk berburu pasta gigi. Semua merk mereka beli. Katharina cemberut menatap tumpukan pasta gigi dalam troly. Sementara Siegfried berusaha keras berdoa, berharap ada salah satu pasti gigi yang tidak membuat Katharina mual. Terus terang, Siegfried tidak akan merasa nyaman dengan gigi yang digosok tanpa pasta gigi. Lelaki itu berdecak membayangkannya.
" Kenapa?" Tanya Katharina sambil menatapnya galak. Wanita hamil ini jadi lebih peka sejak perutnya membuncit. Siegfried jadi meringis karenanya.
" Tidak, dear. Aku hanya sedang membayangkan menggosok gigi tanpa pasta gigi. Belum lagi jika aku harus memimpin meeting atau bertemu dengan rekanan perusahaan." Jawab Siegfried sambil menggeleng.
Tanpa diduga, Katharina tertawa keras. Dia menciumi bagian pipi berbulu Siegfried. Tanpa rasa malu, walaupun menjadi pusat perhatian. Siegfried menatapnya dengan kening berkerut.
" Tidak akan ada yang berani mengatai mulutmu bau, Pak Boss." Ucapnya santai disela tawanya.
Siegfried mendelikkan matanya sambil menghela napas. Katharina semakin tertawa sampai matanya berair.
" Honey, kau menertawakanku." Ujar Siegfried kesal sambil matanya menatapi garang orang orang yang kini menatap mereka.
Katharina mencium pipi Suaminya. Lalu menutup mulutnya dengan tangannya. Berusaha menahan tawanya.
" Maaf, maaf."
Wanita itu merengek. Manja sekali. Tubuhnya disenderkan di dada Siegfried. Wajahnya memberengut lucu. Siegfried teramat gemas menatapnya dan tanpa mampu menahan menggendongnya lalu membawanya menuju parkiran. Mendudukkan Istrinya yang begitu cantik dengan wajahnya yang berbinar ceria. Kemudian Siegfried mendudukkan dirinya sambil mendial ponselnya, menghubungi seseorang.
" Carl, tolong ke super market yang dekat Quantum Gym. Ambilkan belanjaanku. Thank you." Ucap Siegfried ringan.
" Carl akan mengurus belanjaan kita dan aku, aku akan mengurus Istriku yang cantik tapi nakal ini." Ucap Siegfried sambil melajukan mobilnya sedikit cepat. Katharina menaikkan kedua alisnya.
" Kau telah berani menertawakanku di depan banyak orang tadi. Aku marah, Katharina." Ucap Siegfried lagi. Katharina mengerucutkan mulutnya dengan mata mengerjap lucu. Siegfried mendengus.
Begitu mobil memasuki halaman luas rumah mereka. Siegfried segera keluar dari dalam mobil, lalu membuka pintu bagian Istrinya dan menarik lembut lengannya. Siegfried langsung mengendongnya memasuki rumah. Berjalan lurus menuju kamar. Menghiraukan Dad yang berpapasan di ruang luas menuju ke kamarnya. Membuka pintunya dan menutupnya dengan satu tendangan kakinya.
" Aku akan melakukan therapy. Mencium bibirmu sampai aku lelah dan aku tidak peduli jika nanti kau akan hoek hoek lalu mengeluarkan cairanmu setelahnya." Ujar Siegfried sambil meraup bibir Istrinya dan melumatnya penuh hasrat.
Oh, No. Keluh hati Katharina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIEGFRIED BALDRIK ( COMPLETED )
General FictionKatharina Leota Ernest, selalu teringat dengan seorang pemuda yang mencuri ciuman pertamanya. Pemuda itu bernama Siegfried Baldrik, seorang berandalan yang menolongnya ketika dia hampir di perkosa segerombolan pemuda jalanan. Lalu ketika esoknya dia...