zehn

1.6K 134 11
                                    

Setelah selesai sarapan mereka menuju ke Rumah sakit. Mereka berjalan bersisian dengan tangan saling bertaut. Sesekali Siegfried menolehkan wajahnya ke arah gadis di sebelahnya dan mendaratkan kecupan sayang dipelipisnya.

Mereka di sambut senyuman lebar dan kerlingan mata menggoda. Wajah Katharina sesegera itu merona merah  sementara Siegfried terlihat biasa saja. Dia tetap memperlihatkan wajah datarnya.

" Apa semalam terjadi sesuatu?" Tanya Wynona dengan senyum dikulum sambil menatap Katharina.

Wajah merona Katharina semakin kentara. Gadis itu mendapat tatapan dari semua yang ada di ruangan itu. Ragu bibirnya menjawab tanya sahabatnya itu.

" Tidak ada yang terjadi. Kami hanya..."

" Siegfried, kau membuat kissmark di lehernya terlalu banyak."

Suara Ivory yang nyaring diiringi tawa membuat Katharina segera memegang lehernya. Dia tadi memang melihat di kaca kamar mandi ada ruam ruam merah keunguan di lehernya. Gadis itu menatap Siegfried dengan tajam. Lelaki itu terkekeh.

" Maaf, aku tidak sengaja." Ucapnya tenang.

Mereka tergelak melihat Katharina yang terlihat salah tingkah. Siegfried segera memeluk tubuh gadis itu. Gadis itu membenamkan raut wajahnya yang malu ke dada lelaki itu.

" Setelah sekian lama tidak tersentuh, kau menyerah pada lelaki gondrong ini, sayang. Kurasa Rendy pasti akan patah hati."

Suara Tobias membuat Katharina menatapnya. Senyum terulas di bibir gadis itu.

" Lelaki gondrong ini pencuri ciuman pertamaku." Ujar Katharina polos.

Binar bahagia membayang di mata birunya. Siegfried mengusap sayang puncak kepala gadis berambut pirang gelap itu. Dia mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telingannya.

" Pencuri ciuman pertamamu ini juga baru pertama kali berciuman."

Katharina menatap lelaki itu lalu tersenyum begitu manis. Wynona dengan mata berkaca kaca menatap kebahagian yang terpancar di wajah sahabatnya itu.

Sementara Carl dan Ivory juga menatap senang Siegfried. Lelaki yang meraka sudah anggap sebagai adik itu, akhirnya memperlihatkan tatapan penuh cinta kepada gadis yang kini di rangkulnya begitu penuh rasa sayang.

Carl sampai pernah khawatir dengan kepribadian Siegfried. Lelaki itu tidak pernah tertarik pada wanita. Carl pernah menyangka kalau Siegfried itu gay.

" Aku senang melihat lelaki gondrong ini bisa membuat kissmark di leher seorang gadis." Ucap Carl sambil menepuk bahu Siegfried.

" Maksudmu, kau pikir aku.."

Siegfried tidak melanjutkan ucapannya dia dengan sedikit kesal meninju lengan Carl yang meringis karena ulahnya. Ivory tertawa. Sementara Wynona dan Tobias menatap dengan senyum. Katharina sendiri sambil menengadah menatap lelaki itu dengan tangannya yang memberikan usapan lembut di lengan kekar lelaki itu. Senyum terlukis di bibirnya. Siegfried terlihat tenang menerima perlakuan manis dari gadis itu.

Carl dan Ivory yang melihat itu saling menatap dan tersenyum senang. Sementara Wynona dan Tobias juga ikut merasa senang melihat binaran cinta di mata mereka berdua.

Siegfried merengkuh tubuh mungil itu ke dalam pelukannya. Menciumi kepalanya dengan sayang lalu beralih menghirup harum tubuh yang mengguar dengan menyurukkan wajahnya ke leher jenjang gadis itu.

Katharina mencoba mengelak sambil tertawa pelan. Siegfried malah mengeratkan pelukannya. Semua yang ada di sana tergelak menatapi ulahnya.

" Go get the room, man." Teriak Carl dengan tawa.

Katharina kembali menyembunyikan wajahnya di dada Siegfried. Lelaki itu malah tertawa kegirangan. 

" Kau tahu, Carl. Aku baru merasakan ini. Pantas saja kau selalu ingin bertemu Ivory. Aku terkadang kesal melihatmu tapi sekarang aku merasakannya. Inikah yang namanya jatuh cinta and I'm in love  with you, Katharina."

Carl hanya tersenyum menanggapi ucapan Siegfried dan sebenarnya lelaki itu memang tidak membutuhkan jawaban.

Siegfried memegang kedua sisi lengan  Katharina. Dia dengan wajah serius menatap lekat gadis itu. Katharina terlihat malu.

" Katharina, di depan sahabatmu dan sahabatku. Aku ingin kau tahu, bahwa aku mencintaimu. Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya pada siapa pun tapi aku seolah merasakan ini telah lama sekali padamu. I love you, baby. I love you so much."

Ucapan Siegfried membuat Katharina menitikkan air matanya. Dia menatap lelaki itu mencari kebenaran di matanya. Lalu mata biru Katharina berbinar. Senyum membayang jelas di bibirnya.

" I love you too."

SIEGFRIED BALDRIK   ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang