9. 5th Cake

53.2K 5.2K 615
                                    

Lisa baru saja menempelkan pantatnya di bangku bus. Mulai menyamankan dirinya di dalam angkutan umum itu.

Tangannya mengusap leher ketika Lisa merasa tak nyaman dengan dirinya sendiri. Dan benar saja, dia merasakan lehernya saat ini panas. Mungkin demamnya kemarin belum juga reda.

Drrttt~

Dengan tidak minat, Lisa meraih ponselnya yang baru saja bergetar di saku almamater. Menandakan jika sebuah pesan masuk ke ponsel baru yang dibelikan Dara beberapa minggu lalu.

아빠 Ji🤓
Online

Appa sudah menyiapkan gaun untukmu di kamar. Saat perayaan ulang tahun Unnie mu nanti, Appa juga akan mengumumkan tentang statusmu. Jangan terlambat pulang, eoh? - 15.11 KST

Lisa menghembuskan napas keras. Ayahnya pasti sudah tahu apa yang Lisa inginkan. Dan pengumuman itu adalah hal yang benar-benar Lisa hindari.

Mianhae, Appa. Aku harus mengerjakan deadline tugas dan menginap di rumah teman. - 15.13 KST

Lisa mengantongi kembali ponsel dengan tiga kamera belakang itu. Memejamkan mata karena pikirannya terlalu penuh dengan beban yang satu bulan ini terasa sangat berat.

.....

Acara ulang tahunnya akan di mulai sekitar setengah jam lagi. Jisoo saat ini masih sibuk menyiapkan diri, menghela napas berkali-kali karena rasa gugup. Walaupun acara ini tidak terlalu meriah karena diadakan di halaman mansion, namun tetap saja undangan yang datang tak luput dari para kolega bisnis ayahnya.

Hari ini, Jisoo tahu bukan hanya akan ada perayaan ulang tahunnya. Namun dia tahu ayahnya nanti akan mengumumkan siapa status Lisa pada seluruh para undangan. Teman-temannya, keluarga besarnya, bahkan kenalan ayahnya.

Jisoo berusaha untuk menerima hal itu. Dia tidak akan bisa menentang keinginan ayah serta kakeknya yang kekeuh ingin mengumumkan keberadaan Lisa. Jisoo setidaknya sudah cukup menunda acara ini yang sebenarnya di rencanakan pada sebuah gedung besar.

"Nikmati saja Jisoo-ya. Ini hari ulang tahunmu," ujar Jisoo berusaha menenangkan dirinya sendiri. Lalu gadis itu berjalan ke meja rias. Hendak memakai riasan yang tertata rapih disana.

Namun matanya terpaku pada kotak yang masih terbuka dan menampakkan gelang pemberian Lisa tadi pagi. Juga kertas ucapan yang sama sekali belum dia baca.

Mencoba meredam rasa penasarannya, Jisoo meraih kertas itu. Membaca dengan seksama deretan huruf hangeul yang Lisa tulis dengan rapih.

Saengil Chukkae untukmu. Aku hanya bisa memberikan kado yang tidak seberapa ini, dan juga doa yang terbaik untukmu. Maaf telah menghancurkan kebahagiaanmu serta adik-adikmu dengan adanya keberadaanku. Sungguh, aku tidak bermaksud. Tapi, aku berharap suatu saat nanti aku bisa memanggilmu "Unnie"
Selamat ulang tahun, walaupun kita dilahirkan dari rahim yang berbeda, tapi rasa sayang ini tetap tumbuh dihatiku untukmu.

From
Lalice


Jisoo tersenyum kecil, lalu kembali menyimpan kartu ucapan itu dan beralih mengambil gelang pemberian Lisa. Memakainya dan mengabaikan perhiasan yang lebih mahal.

"Sepertinya nama Lisa terlalu berat untukmu."

.....

"Ayo!" Lisa yang sedang asik-asiknya memandang jalanan dari balik jendela mini market, harus menghentikannya karena Ten menarik tangannya hingga membuat Lisa berdiri.

Hey, Lisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang