20. Together

48.9K 4.5K 584
                                    

Kedua gadis itu bergandengan tangan ketika memasuki area mansion Kwon. Kejadian sederhana, dengan mereka pulang bersama menggunakan bus membuat jarak keduanya semakin dekat.

"Saat pertama kali melihat Unnie, kau terlihat sangat datar dan dingin." Beritahu Lisa ketika mengingat pertama kali mereka bertemu.

Memang di sepanjang perjalanan, kedua Kwon itu bercerita tentang segala hal. Bahkan Jisoo menyuruh Lisa menceritakan semua hal tentang dirinya.

"Jeongmal? Tapi sekarang tidak lagi kan?" Jisoo bertanya dengan senyuman yang manis.

"Aniyo--"

"Lisa-ya!"

Ketika mereka baru saja masuk ke dalam mansion, Lisa tiba-tiba di ambil alih oleh Rosé. Gadis blonde itu sibuk memeriksa seluruh bagian tubuh Lisa. Memegang wajah mungil adiknya guna mencari luka.

"Gwenchana?" tanya Rosé setelah selesai melakukan kegiatannya.

"Aku baik." Lisa memandang Rosé heran.

"Ya! Kenapa kau pergi disaat sedang sakit! Harusnya langsung pulang ke rumah!" Rosé seketika menghilangkan wajah khawatirnya, digantikan ekspresi super galak yang membuat Lisa merinding. Kakaknya kenapa menjadi seperti itu?

"Kau sakit, Lisa-ya?" tanya Jisoo tak percaya. Selama di perjalanan tadi, Lisa terlihat baik-baik saja. Bahkan gadis itu tadi sangat kuat menggendongnya.

"Dia pingsan di sekolah." Beritahu Rosé, membuat kedua mata Jisoo membulat.

"Kau pingsan lagi, Sayang?" Dara datang dari belakang Jennie dan Rosé. Awalnya ingin melihat apa yang diributkan keempat anaknya hingga suara Rosé sampai ke ruang tengah. Padahal jaraknya cukup jauh.

"Kita harus ke rumah sakit. Eomma akan memanggil Pak Jang sebentar untuk menyiapkan mobil." Dara hendak melangkah keluar, tapi Lisa menahannya.

"Eomma, aku hanya lelah. Tadi pagi tidak sempat sarapan dan ketika jam olahraga aku pingsan." Lisa berusaha memberikan ibunya penjelasan agar dia tak mendatangi gedung yang dipenuhi oleh jarum itu.

"Tapi kita harus tetap--"

"Eomma, jebal." Melihat tatapan memelas Lisa, membuat Dara tidak bisa berkutik. Akhirnya dia mengalah dan memilih mengusap surai sebahu milik Lisa.

"Pergi ke kamarmu. Eomma akan membuatkan jus pepaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Akhir-akhir ini kau sering sakit," Lisa mengangguk dan meninggalkan ketiga kakaknya serta sang ibu yang masih ada di ruang tamu.

"Kalian juga istirahat. Jangan sampai ikut sakit seperti Lisa."

Setelah memperingati ketiga anaknya yang lain, Dara bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan Lisa jus pepaya. Di mansion itu memang terdapat banyak maid, namun jika berkaitan dengan kesehatan anaknya, Dara memilih melakukannya sendiri.

.....

Ketika baru sampai di mansion, Jiyong memilih langsung memasuki kamar Lisa. Tersenyum tipis mendapati putri bungsunya yang sedang fokus melukis di dekat jendela kamar.

Jiyong mencium pipi kanan Lisa, membuat gadis itu tak sengaja menjatuhkan kuasnya karena terkejut.

"Mianhae. Appa membuatmu terkejut," Jiyong hendak mengambil kuas Lisa, namun gadis itu mendapatkannya lebih dulu.

"Aku yang tidak sadar Appa masuk." Jawab Lisa memilih menyimpan kuas dan paletnya di atas meja.

Jiyong berjongkok, memegang tangan anaknya yang sedikit kotor karena bercak cat. Dia mengusapnya dengan memandang Lisa penuh rasa bersalah.

Hey, Lisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang