Halo pembaca!
Silahkan vote dan komentar... Semakin banyak vote dan komentar, saya jadi semakin bersemangat untuk mengetik ceritanya hehe...
Selamat membaca!
_______________________________________"Itu dermaganya!" Syla berkata sambil menunjuk ke suatu titik.
"Wah... Iya, keliatan!" Arka mengkonfirmasi.
Saat ini, aku sedang menjadi naga besar. Aku bisa mengatur tubuhku mau menjadi sebesar apa. Tapi aku belum bisa menjadi sebesar Tante Nenek Vioraze. Apalagi dadaku, kata Tante Nenek, suatu saat nanti bisa jadi besar. Tapi kapan, ya?
Dengan tubuh yang kubuat menjadi sebesar Minor Dragon, yaitu dengan panjang sekitar 15 meter, aku sudah bisa mengangkut Arka, Syla, dan Ren sekaligus. Aku tidak merasa lelah. Aku kan naga kesayangannya Arka. Jadi aku harus kuat, biar Arka semakin sayang kepadaku.
Aku sudah terbang seharian dengan kecepatan penuh. Aku terbang lebih tinggi dari awan, sesekali turun untuk melihat daratan. Kata Arka, sebaiknya aku terbang tinggi, supaya orang-orang yang ada di daratan tidak ketakutan melihat ada naga besar yang terbang di atas mereka. Karena kalau aku terbang tinggi, aku hanya terlihat seperti monster kecil biasa saja.
Awalnya, aku pikir mereka semua takut kepadaku. Tapi Arka mengatakan bahwa, mereka bukan takut kepadaku. Mereka hanya takut kepada hal-hal yang baru dan tidak mereka ketahui. Terus, terus... Arka juga mengatakan kalau Ruby keren, Ruby cantik, dan Arka sayang sama Ruby.
Waktu mendengar Arka mengatakan itu, aku merasa sangaaaaat bahagia! Aku tidak peduli lagi walaupun semua orang lain takut kepadaku atau membenciku. Selama Arka sayang kepadaku, itu saja sudah cukup untukku.
Dan, Arka janji mau mengajakku berburu ikan besaaaarrr! Kami mau ke dermaga, terus mencari kapal pesiar yang bagus untuk berlayar sekaligus bersenang-senang. Nah, rencana Arka, di tengah laut nanti kami akan mencari ikan besar itu! Aku tidak sabar!
'Arkaa! Cimot mau makan ikan besaaaarr! Hehehee...' Aku berbicara dengan Arka melalui telepati 2 arah khusus.
'Nanti kayaknya banyak ikan besar kok, Cimot... Tapi, ada 1 ikan yang paling besar. Itu jangan dimakan, ya... Karena Arka mau ngobrol sama dia.'
'Yang lainnya, boleh Cimot makan semua, kan?'
'Boleh dooong!'
'Yeeheeeey!'
Arka punya 'panggilan sayang' untukku, yang kami gunakan ketika kami hanya berbicara berdua melalui telepati 2 arah khusus antara aku dan Arka. Yang lain tidak bisa mendengar percakapan 2 arah kami. Ya, nama panggilan itu adalah Cimot.
Nama panggilan sayang itu, sebenarnya merupakan nama lahir Ruby yang diberikan oleh Arka. Tapi, pada suatu waktu, Arka memutuskan untuk memberikan 'nama keren' untukku. Akhirnya Aku disuruh memilih, antara nama Scarlet atau Ruby. Aku bingung, tapi Arka memaksa harus aku yang memilih. Ya sudah, aku pilih yang gampang mengucapkannya. Kupilih Ruby.
"Syl, kita mendarat dimana ya? Tempat yang sepi dari penduduk..."
"Nggak tau, Ar. Nggak keliatan dari sini."
"Arka kan punya skill untuk mengetahui lokasi musuh. Bisa nggak kalau dipakai untuk mendeteksi lokasi semua manusia di bawah?"
"Eh, iya, ya... Ide bagus itu, Ren! Aku nggak kepikiran tadi hehe..."
'Ruby juga bisa ngerasain kehadiran makhluk hidup di sekitar dari baunya!' Aku mengaktifkan telepati ke semua anggota party kembali.
"Ok, Ruby coba cek ya. Aku juga mau pake skill-ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Medic and Magic 2 : Diamond
FantasyStatus : Cerita Original, Tamat. Dewasa 18+, Aksi, Fantasi, Medis Volume 2 dari seri "Isekai Medic and Magic" Seorang Sarjana Kedokteran bodoh dan pemalas, kini sedang meniti karir di Guild Petualang untuk sekedar menikmati kehidupan keduanya di dun...