Yooosshh! Kondisi fisik sudah baikan. Here's a little fapstory for ya!
WARNING !!!
18+ ONLY !!!
ANAK DI BAWAH UMUR 18 TAHUN SILAHKAN SKIP KE CHAPTER BERIKUTNYA.Melewati chapter ini tidak akan melewatkan poin penting untuk kelanjutan cerita secara keseluruhan.
Selamat membaca! Hentai time!
_______________________________________"Ahhh... Nikmatnyaaa~"
Akhirnya aku bisa menikmati lagi mandi air hangat seperti ini... Di kapal pesiar kemarin memang ada air panas dan bath tub. Tapi sungguh berbeda sensasinya dibandingkan mandi di tempat yang luas seperti ini.
Bak mandi yang besar, bahkan sudah bisa dikatakan sebagai kolam renang. Atau pemandian air panas privat. Terdapat air panas yang mengalir keluar dari kendi milik sebuah patung Mermaid yang sedang menuangkan air.
Uap dari air panas yang mengalir tersebut membuat ruang menjadi sedikit berkabut. Kabut tipis yang melankolis tersebut menambah kenyamanan ketika sedang berendam di sana.
Ruangan ini memiliki empat tembok yang sangat tinggi mengelilinginya, memberikan rasa aman dari intipan orang-orang. Namun, atapnya terbuka, membuat kita dapat memandangi langit menjelang sore yang masih cerah. Beberapa gumpalan awan meramaikan suasana langit yang mulai kehilangan semangatnya.
Matahari sudah tertutup tembok tinggi. Jadi aku bisa menikmati pemandian air panas ini tanpa harus merasakan silau. Ahh... Nikmatnya...
Namun kenyamanan dan kenikmatan itu hanya bertahan untuk beberapa saat. Karena dari kejauhan, aku sudah bisa mendengar suara para wanita yang sedang berjalan menuju kesini dari ruang ganti. Mereka semua melikitkan handuk hanya menutupi bagian-bagian privat dari tubuh mereka saja.
"Mandi bareng~ mandi bareng~" Terdengar suara Ruby yang sedang bernyanyi senang.
"Hati-hati, ya, Ruby... Nanti terpeleset..."
"Tenaaang~ Ruby kan kuaaat~" jawab Ruby menanggapi Ren.
"Hihihi... Dasar, Ruby..." Ren tidak memperdebatkan masalah tersebut.
"T-Tuan Arka... Tuan Arka... Hamba tidak sabar, hamba tidak bisa menahan lagiiii!" Cyane, terlihat melangkah dengan cepat ke arahku.
"Arka sayaaang! Siap-siap, yaaa!" Teriak Syla kepadaku sambil tersenyum jahat.
Siap-siap? Siap-siap mau apa? Aku sudah mempersiapkan sabun, sampo, dan sikat gigi. Aku bahkan sudah menyiapkan handuk dan baju ganti untukku.
"Tuan Arkaaa--ghoookk!"
Cyane melompat dan ingin menerkamku dengan tatapan penuh birahi. Sebelum dia sempat menodaiku, langsung kutendang. Kalau Cyane, tendangan seperti itu tidak akan melukainya karena dia adalah monster kelas B.
"Dagon jelek jangan dekat-dekat!"
"Akkhhh~ kekasaran kulit telapak kaki Tuan Arka yang membelai payudaraku... Sangat merangsang! Akhaahhk~"
"Itu tendangan! Bukan belaian!"
Tak kusadari karena terlalu sibuk dengan Cyane, ternyata Ren dan Syla sudah memposisikan diri di sebelah kanan dan kiri tempatku berendam.
"Arka... S-sayang..."
Ren terlihat malu-malu memanggilku dengan 'sayang' di depan yang lainnya. Dia menunduk dan membenamkan wajahnya ke bahu kiriku. Ren menjadi gadis rubah yang saaaaaaangat imut!
"Sayang... Cupps!" Syla, kebalikan dari Ren, dengan santai mencuri kecupan pertama hari ini dari bibirku sambil menyelipkan lengan kananku di antara dua buah payudaranya yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Medic and Magic 2 : Diamond
FantasíaStatus : Cerita Original, Tamat. Dewasa 18+, Aksi, Fantasi, Medis Volume 2 dari seri "Isekai Medic and Magic" Seorang Sarjana Kedokteran bodoh dan pemalas, kini sedang meniti karir di Guild Petualang untuk sekedar menikmati kehidupan keduanya di dun...