Vote. Komen. Jangan pelit-pelit.
Selamat membaca.
_______________________________________"Uwaaaahhh! Akhirnyaaa! Kasuuurrrr!" Syla berteriak ketika baru masuk kamar tamu VIP di istana Kerajaan Balvara.
Semua gadis terlihat kelelahan. Dari tadi mereka memasang topeng supaya tetap terlihat fresh selama makan malam dengan seseorang yang katanya Raja Kerajaan Balvara. Entah mengapa, rajanya para manusia tidak terlihat seperti seseorang yang memiliki kekuatan paling besar di antara yang lainnya. Berbeda dengan rajanya para monster, sudah pasti yang terkuat. Aku tidak paham dengan manusia.
Tuanku juga terlihat kelelahan. Bagaimana tidak? Jika semua perempuan yang ada di ruangan ini kelelahan, kecuali Aesa, maka yang membuat kami kelelahan adalah Tuan Arka. Berarti, Tuan Arka lah yang paling lelah.
Aku sendiri, selain kelelahan karena dihujani kenikmatan oleh Tuan Arka, lubang pantatku masih terasa panas dan perih. Tadi sempat berdarah, tapi sekarang sudah tidak lagi. Tuan Arka benar-benar menumpahkan kasih sayangnya kepadaku sampai sedahsyat itu. Rasa nyeri ini, membuatku semakin menginginkan Tuan Arka...
"Tuan Arka... Kelelahan, ya? Izinkan hamba memijat Tuanku..." Tanyaku karena merasa kasihan melihat Tuan Arka.
"Makasih, tapi aku mau tidur aja, Cy."
"Ap-!? Tidak... Tidak mungkin! Tuan Arka demam? Tuan kurang enak badan?" Aku bingung kenapa Tuanku jadi agak baik terhadapku, padahal biasanya tidak pernah begini.
"Kenapa sih, ikan asin berlendir satu ini!? Sana, sana! Aku mau tidur!"
"Ah! Tuan Arka kembali seperti biasanya... Hamba lega..."
"Hihihi... Kak Cyane malah bingung kalau diperlakukan dengan normal sama Arka..." Ren mengomentari obrolan kami barusan.
Tidak banyak pembicaraan di malam ini. Syla dan Ren sedang berganti baju tidur. Ruby, sudah duluan tidur di kasur. Kami diberikan 3 kamar, sebenarnya. Tapi semua gadis ini tidak ada yang mau tidur terpisah dari Tuan Arka. Akhirnya jadi seperti ini.
Aku? Tentu saja aku tidak akan meninggalkan Tuan Arka dalam keadaan apapun! Aku akan selalu menjaga dan melayani Tuan Arka! Itu sudah menjadi ikrarku semenjak Tuan Arka menerimaku untuk bisa ikut bersamanya. Walaupun aku harus tidur di lantai sekalipun, karena Tuan Arka tidak mengizinkanku tidur seranjang dengannya.
Setelah semua selesai mengganti pakaian dengan baju tidur, mereka tidur bersama di satu kasur, sempit-sempitan. Aku hanya duduk di sofa. Lampu magic dimatikan, dan semua mulai tidur. Namun, tiba-tiba Tuan Arka berbicara.
"Masalah perampok, gampang aja. Masalah Plat Diamond, nggak bakal ada masalah. Cuman, sebelum kita ujian, Aesa dan Cyane harus daftarin diri dulu buat gabung ke dalam party, ya..."
"Iya, Kak Arka..."
"Baik, Tuanku!" Aku dan Aesa mematuhi saran Tuan Arka.
Kemudian Tuan Arka melanjutkan.
"Tapi... Akademi... Sejenis akademi buat calon ksatria. Mirip anime tentang sekolah buat calon hero itu... Gimana menurut kalian?"
"Anime itu apa? Kalo menurutku, nggak ada salahnya kalau kita ikut berpartisipasi menjadi pengajar dan pelatih. Kita juga bisa mengakses buku-buku tentang segala hal yang bisa dipelajari di akademi itu. Lumayan supaya kita bisa menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan kekuatan kita." Ren menyampaikan pendapatnya.
"Kalo aku, sih... Ok aja kalo Arka mau. Walopun sebenernya aku nggak terlalu suka ngajarin orang, apalagi terikat dengan suatu organisasi gitu. Tujuanku mau jadi Petualang dulu kan supaya hidup bebas dan bisa menjelajah dunia luar. Tapi, kalo sekarang sih tujuanku udah berubah..." Kata Syla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Medic and Magic 2 : Diamond
FantasyStatus : Cerita Original, Tamat. Dewasa 18+, Aksi, Fantasi, Medis Volume 2 dari seri "Isekai Medic and Magic" Seorang Sarjana Kedokteran bodoh dan pemalas, kini sedang meniti karir di Guild Petualang untuk sekedar menikmati kehidupan keduanya di dun...