Duh... Saking keasyikan mengetik konten fantasy action, malah lupa memasukkan konten medisnya. Biarkan sajalah yaa hahaha...
Malam ini (31 Desember 2019) saya publish 1 chapter lagi. Untuk menemani para jomblo ngenes yang malam tahun baru hanya di rumah saja. Menyedihkan, kalian! Muwahahaha!
Selamat membaca, para Pembaca...
_______________________________________
"S-......."
"A-Ar... Ka... Uuhh!" Cekikan Arka kepada Syla dilepaskan. Syla terjatuh. "Uhuk uhuk! Uhuk uhuk uhuk!" Lalu Syla terbatuk karena tenggorokannya masih terasa sakit akibat dicekik Arka yang mulai tersadar.
"Sy...... Syla......" Arka berusaha mengambil alih tubuhnya kembali dan memanggil nama kekasihnya.
"Uhuk uhuk! Iya... Ini aku! Uhuk... Ini Syla!"
"Syla......." Air mata mengalir di wajah Arka yang masih terlihat tanpa ekspresi.
"Arkaaa! Arkaaaa! Arkaaaa!" Syla langsung berdiri kembali dan memeluk Arka, berteriak memanggil nama Arka walaupun tidak ada jarak di antara mereka.
"Syla... Maafkan... Aku..." Setelah berusaha mendapatkan kembali kendali atas dirinya dan mencoba berbicara, tubuh Arka tiba-tiba menjadi lemah tak bertenaga sama sekali.
"Uhh! Arka! Kamu baik-baik aja!?"
Arka pingsan di pelukan Syla. Dia melepaskan berat mati tubuhnya kepada Syla. Syla berusaha menahan, tapi ia sendiri juga sudah lemah akibat dicekik hingga hampir pingsan. Akhirnya mereka berdua terjatuh berlutut di tanah, masih saling berpelukan.
Syla memeluk Arka seeratnya. Dia menangis di bahu Arka. Tangisan lega karena Arka miliknya sudah kembali menjadi dirinya sendiri lagi.
"Ruby! Kita bawa Arka balik ke kota!" Ren yang berdiri di dekat mereka memanggil Ruby.
"Ok! Full-Scale Dragon Transformation!" Ruby langsung berubah menjadi naga raksasa lagi, segera membawa Syla, Arka, dan Ren.
"Ruby, bawa ke rumahku, di Kerajaan Acresta. Kita terbang ke arah Hutan Zurg. Cepat!" Perintah Syla.
"Yang lainnya bagaimana?" Tanya Ren, memastikan.
"Cepaaaattt!!!" Syla malah berteriak, dia panik karena kondisi Arka yang tidak stabil.
Ren, memahami kekhawatiran Syla. Dan sejujurnya, Ren juga sangat khawatir. Karena kondisi Arka tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mendengar keinginan Syla untuk membawa Arka segera ke Kerajaan Acresta, tanpa menunggu yang lainnya, mungkin merupakan hal yang terbaik untuk dilakukan saat ini.
"Jadi ke Hutan Zurg, ya?" Tanya Ruby.
"Cepat Ruby, ke Hutan Zurg!" Kali ini, Ren yang menjawabnya.
"Aku ikut." Suara seorang wanita yang pernah mereka dengar sebelumnya, terdengar oleh mereka.
"K-kau!?" Ren terkejut melihat sosok peri kecil bercahaya kehijauan terbang di dekat mereka.
"Aku Sylph. Kalian tenang saja. Aku akan mengabdi kepada Demon Lord ini. Sekarang, berangkat ke tempat yang menurut kalian adalah yang terbaik!""
"Demon Lo--! Ah! Ayo, Ruby!"
"Akan kubantu agar lebih cepat sampai ke tujuan, dengan wind magic-ku." Ujar Sylph.
Meninggalkan yang lainnya di tempat ini sepertinya tidak begitu masalah. Mereka bisa kembali sendiri. Sylph juga sudah bukan musuh lagi. Malah, dia mengatakan hal yang tidak dapat mereka cerna dengan akal mereka. Tapi itu urusan nanti. Saat ini, mereka hanya fokus kepada Arka dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Medic and Magic 2 : Diamond
FantasyStatus : Cerita Original, Tamat. Dewasa 18+, Aksi, Fantasi, Medis Volume 2 dari seri "Isekai Medic and Magic" Seorang Sarjana Kedokteran bodoh dan pemalas, kini sedang meniti karir di Guild Petualang untuk sekedar menikmati kehidupan keduanya di dun...