Ch. 21 - Raphe Cruris

705 93 27
                                    

Kalau suka dengan cerita ini, silahkan VOTE ya! Bebas jika ingin berkomentar!

Selamat membaca!
_______________________________________

"Yang Mulia!"

"Tuan Putri!"

"Monster sialan! Rasakan ini! Dragon Hunt!"

*Whuuuuufff*

"Mati kau! God Judgement Thrust!"

*Wuuuusss*

"Dead End!"

*Syuuuu*

Semua Pasukan Khusus yang ditugaskan Sang Raja untuk menjaga Putri Liviara, tanpa ragu memulai serangannya terhadap monster besar yang sudah melukai Sang Putri. Mereka bukanlah prajurit biasa.

Pasukan Khusus yang telah dipilih langsung oleh Raja Arthos merupakan prajurit terbaik. Kekuatan mereka setara dengan Petualang Plat Gold. Masing-masing mereka sudah menguasai minimal satu skill tingkat atas di kelasnya.

Namun sungguh disayangkan. Monster besar yang sedang mereka hadapi bukanlah monster sembarangan. Monster yang mereka hadapi adalah Manticore. Salah satu monster kelas C yang berada di urutan atas.

Berwujud seperti singa dengan sayap kelelawar besar di punggungnya. Ekornya menyerupai ekor kalajengking yang menyimpan racun mematikan. Rambut keras yang menutupi tubuhnya bagaikan kawat-kawat baja, memberikan perlindungan tinggi bagi tubuh monster itu.

*Trakk*

Anak panah yang ditembakkan, patah ketika menyentuh rambut di tubuh Manticore.

*Crraasss* *craassss*
*Jleb*

"Khuaaaaakk!"
"Huukkk!"
"Ghaakk!"

Manticore mengalihkan perhatiannya menuju orang-orang yang berusaha menyerangnya. Dalam hitungan sepersekian detik, kedua cakar depan Manticore sudah berlumuran darah dari Pasukan Khusus yang dibunuhnya dengan instan.

Di saat yang sama, ekornya menancap di perut salah satu Archer, menembus chainmail yang dikenakan Archer tersebut. Dan ketika sengatnya dicabut, Archer tersebut langsung kejang untuk beberapa detik lalu kehilangan nyawanya.

Cepat sekali! Monster sebesar itu mampu bergerak dengan sangat cepat!

"Kalian berdua! Selamatkan Putri Livi--HOOKKK!!!"

Sang Kapten, langsung diterkam oleh Manticore sebelum ia selesai memberikan instruksi pada bawahannya. Tubuhnya terpisah menjadi dua bagian, terputus di bagian perut oleh cakar yang sangat panjang dan tajam milik Manticore.

Melihat Kapten mereka mati, orang yang ditunjuk sebagai wakilnya langsung mengambil alih komando.

"Dua orang, selamatkan Tuan Putri! Lainnya, seraaang!"

"Hah!!!"

Seorang tentara dengan kapak besar yang dipegang menggunakan kedua tangannya, menyerang Manticore dari belakang.

*Jroott*

Baru saja dia mulai berlari dan mengangkat kapaknya untuk menyerang Manticore dari belakang, malah sesuatu menusuk kepalanya menembus helm yang dipakainya. Ditusuk dari bagian belakang, sesuatu yang berlumuran darah keluar dari mata kanannya. Ekor Manticore!

Gila! Menakutkan! Kecepatan dari pergerakan monster ini tidak dapat dicerna akal sehat!

Hanya 15 dari 20 pasukan yang tersisa. Dan Sang Putri hanya bisa tertelungkup dengan dua buah luka robek besar pada betisnya. Pendarahan pun masih berlangsung pada betis yang robek tersebut.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang