Ch. 12 - Hepar Algia

709 92 29
                                    

Koorrrrraaaaa! Vote dan komen temeee!

Selamat membaca kusoyaroooou!
_______________________________________

*Braaakkk*
*Jedeeerrr*
*Bruuukk*
*Praaangg*

"Arkaaa! Arkaaaaaaa!"

***

Aku dan Syla sedang bersantai di salah satu meja di bar yang ada di kapal ini. Mengobrolkan hal yang ringan hingga berat, apapun bisa menjadi bahan pembicaraan kami.

Ren sedang berada di depan bartender yang agak jauh dari kami. Dan tiba-tiba, kami dengar teriakan Ren yang memanggil-manggil namaku. Teriakan distres itu disertai suara barang-barang yang terhempas dan terbanting.

"Ar! Itu Ren, Ar!"

"Iya, Syl, aku denger. Kita kesana!"

Kami berdua bangkit dari kursi dan langsung berlari ke arah sumber suara.

"Arkaaaa!" Ren menjerit sambil berlari ke arahku, hampir menangis. Dia langsung memelukku erat. Ah... Payudaranya yang kenyal itu... Eh, fokus.

"Ada apa, Ren!?"

"Mereka mau menculikku!"

"Mere-- oh... Rupanya mereka belum nyerah... Syl, jagain Ren."

"Ok."

Aku dapat langsung memahami situasinya setelah melihat enam orang pria berbadan besar tergeletak kesakitan di lantai. Meja, kursi, dan gelas pecah juga berhamburan di sekitar mereka.

Enam orang itu, mengenakan pakaian yang sama persis dengan dua orang ajudan Pangeran Lardyn yang sudah kuhabisi sebelumnya. Mereka ingin menculik Ren untuk membalaskan dendam, kan?

Pasti. Dan kali ini, mereka sudah melampaui batas. Mereka sudah mencoba menyakiti Ren. Mereka sudah berani menyentuh Ren-ku.

Untungnya, Ren sangat kuat dan mampu melumpuhkan mereka hanya dengan kekuatannya saja. Tapi, ini bukan masalah siapa yang kuat dan siapa yang menang. Ini masalah percobaan penculikan.

Aku geram. Aku emosi. Kepalan tanganku gemetar. Pecundang itu harus menerima pelajaran dari kekurangajarannya. Aku tidak akan membunuhnya. Aku hanya akan membuatnya menderita, hancur dan remuk, hingga dia berharap bahwa lebih baik aku membunuhnya saja. Tidak ada lagi yang bisa menahanku.

"Kalian berdua, balik ke kamar. Syla, jagain semua orang."

"Iya, Arka... Yuk, Ren..." Kata Syla sambil merangkul Ren yang masih ketakutan.

"Bartender!" Teriakku kepada Bartender yang tercengang setelah melihat semua yang terjadi.

"I-iya!" Jawab Bartender itu ketakutan.

"Ceritakan semua yang kau lihat tadi!"

"Ba-baik, Tuan!"

Bartender itu menceritakan semua yang dilihatnya. Waktu itu, Ren sedang memesan cocktail. Si Bartender membuatkan pesanan Ren. Dan tiba-tiba, enam orang berbadan besar ini membekap Ren dan memegangi kedua tangan dan kaki Ren.

Ren langsung panik. Akhirnya Ren melepaskan semua bekapan dan pegangan mereka, lalu memukul dan melempat mereka satu per satu sambil berteriak memanggil-manggil namaku.

Aarrggh! Mereka berani menyentuh Ren! Mereka berani melakukan hal itu. Tidak akan kumaafkan. Harus kulampiaskan armarah yang membuatku frustrasi saat ini.

Dimana dia? Dimana babi pecundang itu? Kulihat ke sekelilingku, tidak ada dia. Akan kutelusuri seluruh kamar VVIP yang ada di kapal pesiar ini. Hanya ada 3 atau 4 kamar VVIP di sini. Pasti dia di salah satunya.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang