Ch. 33 - Larynx Dysplasia

646 71 36
                                    

Cerita tentang Summoner sampai di sini dulu. Nanti saya lanjutkan lagi saat bentroknya dengan MC.

Sumpah, malas sekali hari ini. Minggu ini dan minggu depan saya nobatkan sebagai 2 minggu termalas sedunia. Jadwalnya libur libur kerja kerja libur kerja kerja libur libur kerja kerja libur kerja kerja libur libur. Jadi super malas untuk kerja...

Silahkan vote dan komentar! Selamat membaca!

_____________________________________________

"Kita akan berburu monster di pegunungan itu, Tuan Fazar. Pegunungan Cryom." Ucap Rufius sambil menunjuk ke arah pegunungan yang berada tidak jauh dari lokasi kami saat ini.

Rufius membawa Fazar ke sebuah pegunungan yang terletak di arah utara Kerajaan Krauzer. Di sana, mereka akan mencari sebuah sarang monster untuk ditaklukkan. Bukan sarang monster yang kuat. Bisa dibilang termasuk sarang monster yang agak lemah.

Sarang Bigfoot. Monster berambut putih kecoklatan di seluruh tubuhnya, yang menyerupai gorila. Mereka hidup di area pegunungan dengan suhu yang dingin. Monster ini termasuk monster kelas D peringkat bawah. Berukuran tinggi sekitar 3-5 meter, namun tidak memiliki skill khusus yang mematikan. Hanya kekuatan fisik yang cukup besar saja.

Untuk menaklukkan sarang Bigfoot ini, sekaligus melatih Fazar untuk mengendalikan semua makhluk yang di-summon, Fazar hanya diperbolehkan untuk menggunakan skill Summon Low Rank Creature.

Skill Summon Medium Rank Creature hanya boleh digunakan di saat keadaan terdesak saja, untuk memastikan kemenangan. Namun, Fazar dianggap masih gagal jika tetap mengeluarkan skill ini.

"Baiklah, Tuan Rufius. Apakah sudah diketahui posisi pastinya?" Tanya Fazar kepada Rufius.

"Itu adalah tugas Tuan Fazar untuk menemukannya."

"Oh... Saya pikir sudah. Baiklah kalau begitu." Kata Fazar dengan ekspresi tersenyum palsu.

Sebenarnya Rufius sudah mengetahui lokasi pasti dari keberadaan sarang Bigfoot tersebut. Namun dia harus melatih Fazar agar dapat menggunakan kemampuan dari masing-masing makhluk summon miliknya. Terutama dalam hal menggunakan indera milik makhluk summon.

"Bagaimana kalau dimulai dari sekarang, Tuan Fazar?"

"Hm. Baiklah. Summon Goblin. Summon Flaren. Summon Rabid Wolf. Summon Rabid Wolf."

Fazar sudah berlatih menggunakan indera makhluk summon miliknya sebelum ini. Hanya saja, dia belum pernah menggunakannya untuk kondisi pertempuran sesungguhnya. Indera makhluk summon yang dapat digunakan adalah seperti penglihatan dari Flaren (monster burung) yang terbang di ketinggian, penciuman Rabid Wolf dan Dire Wolf yang sangat tajam, serta Goblin yang memiliki pendengaran di atas rata-rata.

Dengan memanfaatkan indera dari makhluk summon sebaik mungkin, tidak akan sulit untuk bisa menemukan sarang Bigfoot di pegunungan ini.

100 ekor Flaren, 100 ekor Goblin, dan 100 ekor Rabid Wolf telah hadir di hadapan Tim Hero. Fazar memilih Rabid Wolf daripada Dire Wolf. Karena Dire Wolf hanya akan ter-summon sebanyak 25 ekor untuk sekali menggunakan skillnya saat ini.

Fazar lebih membutuhkan jumlah di atas kualitas. Semakin banyak jumlahnya, akan semakin mudah menemukan Bigfoot di pegunungan yang terbentang sangat luas ini. Dan Fazar juga harus melakukan ini seefisien mungkin untuk menghemat konsumsi mana.

Flaren, patroli di atas Pegunungan Cryom. Goblin naik ke punggung Rabid Wolf, lalu mulai berpencar dan menyisir Pegunungan Cryom.

Semua makhluk yang di-summon Fazar langsung mematuhi perintahnya. Pencarian di udara dan di daratan segera dimulai. Selama proses pencarian dimulai, Fazar senantiasa menggunakan mana-nya secara konstan untuk memberikan perintah dan mengakses masing-masing indera setiap makhluk yang digunakan dalam perburuan ini.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang