Ch. 35 - Aero Debris

585 84 32
                                    

Hari ini saya, istri, anak, dan driver andalan kami, berburu diskonan di mall. Lumayan hemat juga kalau shopping pas akhir tahun. Bisa menghemat jutaan untuk beli pakaian. Hidup manusia pemburu diskonan!!!

Happy weekend dan selamat membacaaa! Saya tidak minta vote dan komentar, kok~

_______________________________________

Skip cerita yang tidak penting. Kita langsung lompat ke...

"Nice... Kalian semua udah jadi Petualang Plat Diamond juga. Lama bet. Lemah kalian semua. Cihh!"

"""Wooooooo!"""

"Arka belagu." Ujar Syla.

"Sombong itu wajib." Balas Arka.

Arkanava Kardia, 23 tahun, mantan Koas tolol, berkepribadian sombong, congkak, angkuh, mesum, cabul, brengsek, bajingan, pemalas, dan sok cool.

"WOY SANTAI AJA DONG NARASINYA, AUTHOR BANGSAT!!!" Teriak Arka, mengamuk kepada Author yang hanya berkata jujur apa adanya.

"Ini orang kenapa, ya? Nyombong sendiri, marah-marah sendiri... Kamu sakit, sayang?" Tanya Syla dengan ekspresi khawatir serius.

"Aku kesel sama Auth-- aaaaa... Udahlah. Ayo, kita cus menuju puncak tertinggi Pegunungan Cryom. Tapi tunggu dulu. Kenapa Yang Mulia Putri Rempong Liviara Shitfuck Balvara ikut naik ke punggung Ruby!?" Arka terlihat kesal.

"Shirfa! Namaku Shirfa! Dan lagi, memangnya aku perlu izinmu untuk ikut!?" Liviara balas membentak Arka.

"Hey kalian semua! Apa dia perlu izinku untuk ikut??" Arka bertanya, sangat percaya diri bahwa yang lainnya akan menjawab YA.

Dan jawaban mereka... Tentu saja.

"""Tidaaaaakkk!!!"""

"Woi! Aku bosnya!" Arka merespon.

"Sayang, udah nggak mau dikasih jatah lagi?" Syla dengan jurus andalannya.

Arka tidak bisa membalasnya.

"Arka, kalau tidak memperbolehkan Liv ikut, aku akan sedih..." Ren menggunakan jurus lainnya.

"K-Kak Arka, Aesa mau punya teman seumuran juga..." Aesa ikut mendukung Liv.

"Tuan Arka! Apapun yang Tuanku lakukan, hamba akan selalu melaya--" Cyane dengan ekspresi cabul, langsung dipotong Arka.

"-Kalo gitu, kamu balik terdampar ke pulau tak bertuan di tengah laut sana!" Potong Arka.

"Khuhhh... Kata-kata tak berperasaan itu... Haahh... Hahh... Tuan... Hahh..." Cyane kumat.

"Arka, nggak masalah, kan, kalau Putri Liviara ikut?" Tanya Grista kepada Arka.

"Menurutku juga nggak masalah, Arka. Bukankah Arka mampu melindungi Tuan Putri? Bukankah Arka hebat?" Garen ikut mendukung Liv, dan melontarkan sedikit pujian kepada Arka.

"Betul! Garen Betul! Tempat paling aman adalah di dekat Arka!" Fiana ikut menimpali.

"Arka... Mereka benar. Berada di dalam perlindungan Arka itu jauh lebih aman daripada berada di istana jika sesuatu hal buruk yang tak terduga terjadi." Ren memperkuat argumen mereka.

"Oh... Gitu, ya... Aku hebat, dan berada di dekatku adalah yang paling aman, ya... Yaahh... Mau gimana lagi, hahaha! Ayo, Liv! Kamu boleh ikut kami! Hahaha!" Jawab Arka, hidungnya kembang kempis.

Arka memang murahan. Gampangan. Dipuji sedikit saja langsung luluh. Cowok gampangan.

"Author berisik. Sirik yee! Eh! Tapi ada 1 syarat buat Liv."

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang