Ch. 11 - Antigen Inferior

822 89 24
                                    

Halooohaa para Pembaca! Ayo ayo vote dan komen biar rameee!

Selamat membaca, yaaa!
_______________________________________

"Kuhitung sampai tiga, lemparkan semua senjata kalian ke depanku!"

Salah satu Perampok yang sepertinya merupakan pemimpin mereka memerintahkan kepada seluruh Tentara Sewaan dan Petualang yang melindungi konvoi kereta barang tersebut agar melucuti senjata mereka lalu melemparkannya ke depan Pemimpin Perampok tersebut.

"Satu......"

Pasukan yang melindungi konvoi, tidak bergeming dan tetap memegang senjata mereka.

"Dua......"

Suara detak jantung yang semakin kuat dan kencang, samar-samar mulai terdengar. Namun 14 Pasukan Penjaga Konvoi tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerahkan diri.

"Tiga! Hahaha... Mari... Kita bermain-main! Seraaang!"

Dengan aba-aba 'serang' dari pemimpinnya, semua Perampok yang memiliki senjata untuk menyerang dari jarak jauh mulai melepaskan serangannya.

"Sacrificial Link!"

Menghadapi tembakan panah dan lemparan pisau dari para Perampok, salah satu petualang yang melindungi konvoi langsung menggunakan skill tingkat tinggi. Skill itu membuat semua serangan jarak jauh mereka, secara aneh berbelok kepada satu orang itu.

*Trang pang pang pang pang traang trang pangg*

Dan semuanya ditangkis menggunakan tameng besar miliknya, tanpa ada satupun yang berhasil melukai orang itu.

"Ha! Lumayan juga kau, bocah! Tapi... Mage!"

Di antara gerombolan Perampok itu, ternyata juga terdapat beberapa Mage. Dan mendengar instruksi dari Pemimpin mereka, semua Mage yang ada langsung menyerang para Penjaga konvoi.

"Thunder Bolt!"
"Fire Bolt!"
"Tearing Gale!"
"Pyro Explosion!"

*Dhuarr cetaarr blegaaarr*

Tanpa perlu instruksi yang detil, empat orang Mage tersebut menembak hanya ke arah satu orang. Ya, Tank yang tadi menahan semua serangan jarak jauh para Perampok.

Tank itu menerima semua serangan para Mage dengan tower shield miliknya. Semua skill magic meledak pada saat kontak dengan tamengnya. Api dan debu menyelimuti Tank tersebut sehingga seluruh tubuhnya tertutupi dan tidak terlihat.

"Hahaha! Bagaimana? Apa kalian sudah merasakan keputusasaan sekarang? Serahka--!"

Pemimpin Perampok tersebut sempat sesumbar melihat ledakan yang terfokus pada Tank yang melindungi seluruh Pasukan Penjaga Konvoi. Dia yakin, tidak ada manusia yang bisa selamat dari serangan terfokus beberapa Mage sekaligus.

Mage yang dibawa bersamanya bukanlah sembarang Mage dengan kekuatan rendahan. Tapi Mage yang sudah mampu mengakses skill-skill tingkat menengah. Dari pengalamannya merampok sebelum ini, belum pernah ada manusia yang selamat dari bombardir seperti itu. Bahkan Petualang Plat Gold sekalipun.

Namun, yang dihadapinya kali ini bukanlah Petualang Plat Gold biasa. Setelah debu dan api yang menyelimutinya mulai menipis, Pemimpin Perampok tersebut terkejut melihat bahwa Tank yang menerima semua serangan Mage mereka, sama sekali tidak bergeming dari lokasinya pertama kali.

Tidak bergeser seincipun.

"Kau-! Bagaimana mung--"

"Heeeyy! Sekarang giliranku, yaa!" Teriak seorang wanita dari Pasukan Penjaga Konvoi, memotong gumaman Pemimpin Perampok itu.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang