Ch. 45 - Myopia Blastosis

624 100 5
                                    

S-s-silahkan v-vote dan ko-komentar ya kak... Ma-makasih...

Hoi! Biarkan saja mereka jika tidak mau! Tuan Arka tidak butuh vote dan komentar dari manusia rendahan seperti mereka! Hanya manusia berkualitas tinggi yang vote dan komentar di sini! Muwahahahaha!

E-eh? B-baiklah...

_______________________________________

"Sylph... Sylph? Halooo Sylph..."

*Fyussshh*

Tiba-tiba muncul tornado yang sangat kecil di ruangan Kamar Tamu Kerajaan Acresta ini. Sesaat kemudian, tornado mini itu pecah dan memperlihatkan seekor peri kecil di dalamnya.

"Hamba hadir, Yang Mulia..."

"Lagi-lagi Yang Mulia... Ah terserah deh. Aku mau nanya, gimana caranya kita minta Pure Earth Crystal dan Pure Water Crystal ke temen-temenmu itu?"

"Yang Mulia hanya perlu pergi ke lokasi singgasana mereka dan memintanya saja. Biar hamba yang berbicara dengan mereka."

"Semudah itu?"

"Semua monster akan tunduk dan patuh kepada raja mereka, yaitu Yang Mulia Demon Lord sendiri."

"Kan udah kubilang, aku bukan Demon Lord atau apalah itu..."

"Yang Mulia tidak perlu merendah. Hamba sudah melihat dengan mata kepala hamba sendiri... Tidak salah lagi, Yang Mulia adalah Demon Lord kami."

"Hmmm... Ya kalo emang bisa mempermudah aku buat ngumpulin keempat Pure Element Crystal, ya udah deh. Aku bukanlah seperti birokrasi pemerintah yang punya prinsip kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah? Jadi aku nikmatin aja kemudahan ini, hehehe..."

"Baik Yang Mulia. Tinggal sebutkan saja kapan Yang Mulia menginginkannya, maka hamba akan menuntun Yang Mulia kesana."

"Hari ini aja deh. Udah bosen berapa hari nggak ngapa-ngapain. Bentar kupanggilin yang lainnya dulu."

"Baik, Yang Mulia."

Aku memanggil Ruby, Ren, dan Syla menggunakan jaringan telepati milik Ruby yang sudah kusuruh untuk selalu diaktifkan di saat mereka sedang jauh dariku. Kalau dipikir-pikir, bisa melakukan ini seperti kami sudah memiliki hape senter yang sudah diisi dengan paket nelpon keluarga sehingga bebas untuk berkomunikasi satu sama lain sepuasnya.

'Syla, Ren, Ruby, sini ke kamar bentar...'

Mereka semua menjawab dan segera berangkat ke sini. Dalam waktu beberapa menit, kami semua sudah berkumpul di kamar. Aku menyampaikan kepada mereka bertiga tentang hasil pembicaraanku dengan Sylph barusan.

Menurutku, sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali melanjutkan rencanaku mengumpulkan Pure Element Crystal dan material utamanya, dimulai dari Undine dan Dryad dengan bantuan Sylph. Sedangkan untuk Salamander, aku masih belum begitu memikirkannya. Aku akan dapatkan apa yang bisa kudapatkan dengan mudah terlebih dahulu.

"Ok, aku packing sebentar ya, Arka..." Kata Ren.

"Aku ngomong ke Ayah bentar ya, sayang... Mau ngabarin." Syla tersenyum.

"Ruby... Ruby mau ngapain ya... Hmm... Ruby di sini aja deh!"

"Sip!" Jawabku untuk mereka semua.

Ren memasukkan beberapa pakaian ganti dan beberapa bahan makanan untuk berjaga-jaga siapa tahu akan diperlukan. Karena kami sebenarnya tidak tahu berapa lama perjalanan ini akan berlangsung. Menuju lokasi Dryad lalu lanjut ke lokasi Undine.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang