Ch. 44 - Labia Zygomaticus

598 79 56
                                    

Hmmmm... Entah kenapa hari ini kurang mood mengetik cerita. Mungkin perlu rehat sejenak untuk menyegarkan hati dan pikiran dulu, ya?

Yuk vote dan komentar! Kalau bersedia, boleh dibantu share ceritanya supaya orang lain juga tahu dan bisa menikmatinya.

Selamat membaca!
_______________________________________

"Arka... Perutku sakiiit..."

"Loh, kok bisa sakit, Syl?"

"Nggak tau... Sejak bangun tidur udah mulai sakit, tapi sekarang malah tambah sakit..."

"Kamu lagi menstruasi?"

"Menstruasi itu apa?"

"Ituu... Kan biasanya sebulan sekali ada darah keluar dari vagina cewek itu..."

"Ohh maksudmu Bulan Darah? Nggak sih, udah kelar sejak 5 hari yang lalu."

"Ooo... Aku baru tau kalo di sini disebutnya gitu."

"Ya ampun sayang, setelah selama ini??"

"Udah sini coba kuperiksa dulu... Buka bajunya."

"Eh? Buka semua?"

"Emangnya kamu nggak mau buka baju di depan aku?"

"Ya nggak masalah, sih... Nggak sekalian dibuka juga bra-nya?" Lalu Syla membuka bajunya dengan santai di depanku, memperlihatkan bra berbahan sutera berwarna putih yang dipakainya.

"Ng-nggak usah, nanti jadi panjang urusannya haha..."

"Arka mesumnya kok nanggung-nanggung, sih..."

"Hehh... Ini untuk pemeriksaan... Untuk pemeriksaan aja kok..." Alibi ampas, aku yakin Syla tidak percaya tapi bodo amat.

Saat ini, kami hanya berdua saja di salah satu kamar tamu istana. Tadi Syla mengajakku masuk karena katanya ada hal penting yang mau dibicarakan denganku. Ternyata, hal penting itu tentang sakit perutnya.

Tidak ada stetoskop. Jadi aku menempelkan telinga kananku di perut Syla untuk mendengar bunyi peristaltik ususnya.

Ahh... Lembut dan halusnya kulit perut Syla... Pipiku menikmati lembutnya bersentuhan dengan kulit Syla. Aku juga menikmati aroma tubuh alami Syla yang fresh dengan sedikit aroma white musk. Rasanya aku ingin berlama-lama seperti ini hahaha...

Fokus. Bunyi peristaltiknya masih dalam batas normal. Berarti aku anggap tidak ada permasalahan. Berikutnya perkusi. Aku mengetuk perut Syla untuk mendengarkan bunyi ketukannya.

Normalnya, bunyi perkusi perut adalah tympani, yaitu seperti bunyi gendang tung tung tung. Bila bunyinya lebih lantang atau lebih redup, atau malah berbeda, kemungkinan ada masalah. Tapi, suara ketukan perut Syla tympani di seluruh lapang perutnya.

Kemudian kulanjutkan palpasi. Yaitu menekan perutnya dengan jari-jari di tanganku. Kumanfaatkan kesempatan ini sambil mengelus kulit Syla yang sangat lembut. Ternyata memang benar, kulit wanita itu lebih lembut daripada kulit pria.

"Kalo sakit pas kutekan, bilang ya..."

"Iy--aduduh! Di situ sakit!"

Baru kutekan sekali, sudah langsung sakit. Aku mulai menekan dari bagian ulu hati Syla. Lalu berputar searah jarum jam hingga meliputi seluruh bagian perutnya. Bagian perut yang mengalami nyeri tekan adalah di ulu hati dan di bawah rusuk kiri. Sementara, kecurigaanku adalah gastritis, atau biasa disebut maag.

Gastritis ini, bisa terjadi karena beberapa hal. Yaitu kurangnya kemampuan lapisan pelindung dinding lambung dalam melindungi dari asam lambung, atau adanya iritasi dan kerusakan jaringan mukosa lambung akibat zat-zat dari luar.

Isekai Medic and Magic 2 : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang