Disarankan puter lagu CHEN-My Dear~
•Irene mengetuk pintu rumah beberapa kali. Dia tidak membawa kunci. Dan Irene yakin pada jam 8 malam seperti ini, adiknya dan putrinya pasti ada di rumah. Tak menunggu lama, Joy membuka pintu. Menyambut unnienya yang telah pulang.
Irene langsung memasuki rumah sambil menyeret koper yang tidak banyak isinya. Mengambil duduk di sofa, sambil mengusap lengannya beberapa kali. Dia sangat kedinginan, memang saat ini sedang musim dingin. Tapi bukan hanya karena itu, dia merasa seluruh tubuhnya juga sangat sakit.
"Unnie, kau terlihat pucat.. waegure?"
Joy duduk di samping Irene."D-dingin.." ucapnya. Bibirnya pun bergetar.
"Sebentar.. aku cari sesuatu yang hangat untuk unnie" tak berapa lama kemudian, Joy datang dengan sweater oversized.
"Unnie, aku hanya mendapatkan ini dari kamar Yerim" itu sweater milik Yeri yang berwarna ungu polos.Karena dia yang sudah sangat kedinginan pun, langsung memakai sweater tersebut. Ini cukup hangat.
"Yerim dimana?"
Tepat setelah Irene bertanya seperti itu, Yeri keluar dari kamar dengan earphone yang menancap di MP3-nya. Niat ingin ke dapur ditunda, melihat Irene yang sudah pulang dan tersenyum dengannya.
"Mommy" sapanya sambil melepas sebelah earphone
"Kemari nak"
Yeri berjalan menghampiri mommy-nya dengan langkah yang diseret paksa, alias malas. Irene langsung memeluk Yeri dari samping ketika anak itu sudah duduk di sebelah ibunya. Mencium pipinya dan bersandar di bahunya
"Hmm.. wangi banget, anak siapa ini?" Tentu saja, Yeri baru selesai mandi.
"Anak Daddy Taehyung"
Perkataan Yeri barusan, sukses membuat Irene merenggut. Meskipun itu benar, tapi dia hanya mengatakan Daddy-nya."Unnie aku buatin coklat panas untukmu ya" Joy pun pergi setelah melihat suasana agak canggung.
"Yerim ah" seperti biasa, anak itu masih ngambek dengan mommy-nya. Dia bahkan tidak menghiraukan panggilan mommy-nya.
"Masih marah sama mommy?""Ani, aku hanya kesal. Dan aku tau mommy lebih memilih ahjussi itu daripada aku kan!"
"Itu tidak benar sayang, percaya sama mommy.." air mata Irene sudah mengenang di pelupuknya. Gimana tidak sedih. Pulang dari kunjungan kerja, bukan mendapat pelukan. Tapi malah ambekan dari Yeri. Irene benar-benar sudah sangat pusing.
"Yerim jadi anak jangan tidak sopan begitu sama mommy kamu, dia yang ngelahirin kamu!" Joy sudah datang menghampiri, membawa segelas cokelat hangat di tangannya. Memberikannya pada Irene. Namun begitu, wanita itu perasaannya sedang sedih, dia bahkan tidak berselera menelan apapun dari kemarin.
"Aku tidak minta dilahirkan!"
"Yaaa! KIM YERIM!!" Kalau begini jadinya, Joy jadi tersulut emosi sendiri.
"Sudah Sooyoung ah.." Irene menahan langkah Joy yang hendak mendekat ke putrinya, entah apa yang akan dilakukan adiknya nanti yang pasti Irene tidak ingin keadaan bertambah sangat buruk.
"Bersikaplah dewasa Kim Yerim! Kamu tidak bisa selamanya seperti ini"
"Terserah saja, tidak masalah jika aku nantinya akan hidup sendirian..!" Yeri membanting MP3 miliknya ke sembarang arah dan berjalan memasuki kamar dengan bantingan pintu.
"Lihatlah putri mu itu unnie..! Aku sungguh tidak bisa menghadapi sifat keras kepalanya"
"Sooyoung ah sudahlah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]
FanfictionMenjadi seorang single parent adalah hal yang tidak mudah. Tapi, itulah yang dirasakan oleh Irene. Meskipun putrinya cuma satu dan akan menginjak usia remaja, semua tingkahnya suka buat Irene mengelus dada. "Dia yang manja dan nakal Putriku yang mas...