24. Ketahuan

5K 392 70
                                    

"Ya mommy? Ada apa lagi?"

"Mommy gak bisa menjemputmu, imo juga tak bisa menjemputmu. Kamu tunggulah sebentar di sekolah. Mommy usahakan akan cepat"

"Tidak usah mom. Aku akan naik bus saja"

"Naik bus!? Tidak boleh.. kamu tunggu disitu saja pokoknya jangan kemana-mana, oke!?"

"Mommy please jangan berlebihan kek gini deh. Aku gak suka!" Tanpa sengaja bentakan itu keluar dari mulut Yeri melalui sambungan telefon di siang hari ini. Semua murid di sekolahnya mendapat kebebasan untuk cepat pulang karena para guru akan melakukan rapat dadakan. Jadi itulah yang membuat Irene tidak bisa menyesuaikan jadwalnya untuk saat ini.
Jangan tanya lagi darimana Irene tahu, tentu saja dari laki-laki yang Irene bayar untuk mengikuti putrinya.

"Jika mommy telepon hanya untuk melarangku, lebih baik aku tutup saja...!" Yeri langsung mematikan sambungan telepon itu ketika tidak mendengar jawaban dari mommy-nya lagi

"Ck, dasar mommy. Apa salahnya aku mencoba menaiki bus, lagi pula aku bisa bertanya, kan jika tidak tau" gerutu yeri kesal dengan sikap overprotektif sang ibu

Yeri memilih berjalan kaki menuju halte. Dia berniat akan langsung pulang ke rumah saja. Lagipula dia tidak pernah naik bus di Seoul. Selama tinggal di rumah Irene, apa-apa selalu diurusi oleh ibunya.

Bus dalam keadaan yang penuh, seluruh tempat duduk terisi. Saat bus terhenti di halte berikutnya, masuklah seorang ahjumma dengan membawa baby di dalam gendongannya. Dia juga membawa keranjang belanjaan. Ahjumma itu tampak kesusahan mencari tempat duduk.

"Ahjumma, kemarilah" yeri berdiri dari tempat duduk, agar ahjumma itu bisa duduk dengan tenang.

"Khansamnida.." tunduk ahjumma pada Yeri

"Ah, tidak masalah" yeri berdiri di samping dan memegang sesuatu yang menggantung itu agar dia tidak tidak jatuh

"Hhuuuwweekkk" baby itu tiba-tiba menangis sangat keras.

"Yaampun sayang, ada apa sih. Cup... cupp.. cupp" yeri hanya memperhatikan

"Jangan disini dong, nanti pulang kita susu ya sayang?" Tapi baby itu nangis semakin keras, membuat kekacauan di dalam bus. Seluruh penumpang jadi memperhatikannya. Ahjumma itu sedang dilanda kebingungan sekarang. Dia tidak punya sesuatu untuk menutupi dadanya

"Anak muda.." ahjumma terpaksa meminta bantuan pada yeri yang saat ini tidak mengerti apapun
"Boleh pinjam jaketmu?" Yeri mengangguk dan melepas jaket bomber miliknya, menyerahkan pada ahjumma itu

Yeri melihat ahjumma itu menutupi sebagian tubuhnya dan bayi. Dan tiba-tiba saja tangisan bayi itu terhenti. Yeri melotot mata tak percaya. Tapi sedang apa ahjumma itu sekarang. Yeri tak ngerti

"Ahjumma, babynya tidak menangis lagi?"

"Tidak, saat ini dia sedang nenen"

"Nenen?"

"Kamu tidak tau? Kamu pun pernah meminum susu ibu-mu saat masih kecil" Yeri tau dong, soalnya dia kan belajar Biologi. Tapi memori saat masih kecil dengan ibunya benar-benar sangat samar di pikirannya. Karena saat itu Irene tiba-tiba meninggalkan yeri begitu saja. Jadi hanya itulah yang Yeri ingat.

"Ah iya.." yeri tersenyum malu-malu. Dasar Yeri, sudah tau kenapa malah bertanya lagi. Tapi yang gadis itu tidak tau hanya kenapa baby-nya tiba-tiba berhenti menangis setelah dikasih nenen itu



♡♡♡♡♡




"Kamu tau ini sudah jam berapa?"

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang