16. Manja dan Protektif

5.8K 336 14
                                    

"kenapa diam disitu? Mau mommy bantu pakein juga blazer kamu?"

Yeri terus menggeleng. Tangannya dia lipat di depan dada. Bibirnya sudah monyong ke depan sejak tadi sambil memandang ibunya dengan tatapan agak kesal.
"Mom, aku gak mau sekolah hari ini. Aku mau disini temenin mommy saja. please mom~"

Irene juga tak mau kalah. Dia terus menggeleng. Bagaimanapun juga Yeri tetap tidak boleh membolos hanya karena Irene sedang sakit.

"Ayo Yerim ah, akan imo antar"
Joy sudah siap dengan mantel tebalnya dan kunci mobil.

"Sana pergi sama imo.."

Yeri masih tidak bergerak juga dari tempat duduknya yang berada di sisi ranjang Irene.
Pura-pura tuli. Irene jadi bingung sendiri, sudah dari kemarin Yeri berubah menjadi anak yang posesif. Tidak membiarkan apapun dilakukan sendiri oleh Irene. Dia akan selalu siap 24jam untuk ibunya yang sedang sakit. Irene tahu, bahwa Yeri akan membolos ini karena peduli padanya. Namun tetap saja, Yeri tidak boleh melupakan tugasnya sebagai pelajar.

"Pakai blazer dan mantel kamu"

"Ck, aku gak mau mom. Aku mau disini temenin mommy!"

"Yerim cepeten atau kamu bisa terlambat" tegur Joy yang sudah tidak sabar berdiri di dekat pintu

"Jangan lupa pakai mantel kamu, cuacanya sedang dingin"

"..." Sambil memalingkan muka

"Yerim ah, mommy sudah tidak apa-apa dan tidak takut sendirian. Jadi pergilah ke sekolah. Katanya mau jadi anak penurut"

"Yasudah aku pergi..." Masih dengan muka sebalnya dia berdiri dari duduknya. Mendekat ke mommy-nya setelah memakai blazer dan mantelnya, jangan lupakan tas punggungnya.

"Aku pergi"

"Hm, hati-hati ya" Yeri mencium singkat pipi Irene, salam perpisahan karena akan berpisah dalam beberapa jam.

"Kalau ada apa-apa panggil susternya"

"Iya sayang, mommy ngerti"
Irene tersenyum simpul, padahal dia hanya demam biasa. Tapi lihatnya big baby-nya terlalu protektif padanya.







•~•








Yeri mengecek jam tangan miliknya dan berdecak kesal dia harus pulang dari sekolah pukul 6 sore ini. Padahal dia sudah tidak sabar ingin bertemu kembali dengan mommy-nya. Pikiran-pikiran aneh selalu mengganggunya belakangan ini. Yeri memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumah sakit. Jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Namun tetap memakan waktu setengah jam. Karena dia tidak ingin merepotkan tantenya yang sekarang sedang kuliah

Yeri merasa dia harus membuang dahaganya, dia berbelok dan masuk ke sebuah toserba saat sudah sampai pada setengah jalan menuju rumah sakit. Yeri memutuskan untuk membeli es krim lagi. Itulah salah satu cemilan favoritnya.

Setelah mendapatkan es krim dengan rasa favorit nya. Dia keluar dari toserba dan berjalan kaki sekitar 15 menit lagi untuk sampai ke rumah sakit. Sembari menikmati es krim itu, dia juga melihat-lihat pemandangan sekitar jalan yang terdapat banyak Cafe Dan warung kopi disana.

Namun pandangan dia terhenti pada satu objek yang duduk di pinggir cafe sekitar jalan. Lelaki yang tentu dia kenal siapa sedang berbincang dengan akrab pada seorang wanita. Dan gesturnya tampak begitu romantis seperti mengelap sisa makanan yang tertempel di pipi wanita yang duduk di hadapannya.

"Ahjussi sialan. Dia sudah mengkhianati mommy!" Itu adalah Suho yang sedang berkencan dengan seorang wanita yang Yeri tidak kenal.

Namun Suho juga menyadari keberadaan Yeri. Mereka bertatapan dalam jarak jauh cukup lama. Yeri memicingkan matanya menyaratkan rasa benci begitu besar pada ahjussi itu. Dia memalingkan wajahnya dan pergi melangkah dengan cepat pergi jauh dari pemandangan menjijikan itu.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang