STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]

2. Imo

"Khamjagiyaa...!" Yeri langsung memutar tubuhnya ke belakang saat seseorang mengejutkannya seperti akan membuat jantungnya mencelos.
"Imo...!" Sedangkan Irene hanya senyum-senyum dengan Joy.

"Woah, uri yerimie!! Sudah sangat lama imo tidak melihatmu! Unnie? Benarkah ini yerimie? Astaga... aku sangat rindu padanya..!" Joy langsung menghadiahi pelukan dari belakang dan ciuman kilat di kening keponakannya itu.

"Unnie sudah mengabarimu, kau saja yang terlalu sibuk Sooyoung ah"

"Tidak masalah, yang penting aku bisa bertemu dengan keponakan kesayanganku ini. Betul kan, Yerim?"

"Terserah imo.. lagi pula kenapa harus mengagetkan ku seperti tadi sih" Joy hanya terkekeh saat melihat emosi yeri masih belum turun.

"Sooyoung ah ikut makan malam dengan kami?"

"Ne unnie, aku juga sangat lapar saat ini"

Joy langsung menarik kursi di sebelah Yeri dan duduk disana. Seperti biasa Irene yang mengambil nasi dan lauk pauk untuk Joy.

"Yerim ah, kau sudah sangat cantik sekarang. Seperti mommy mu ya?" Goda Joy, tapi fokusnya melihat ke makanan.
"Ahh..unnie jinjja! Kenapa kalian menjadi begitu mirip sih?" Joy mengangkat kepalanya dan melihat wajah Irene dan Yeri secara bersamaan.

Yeri hanya diam dan fokus memasukkan masakan ibunya ke dalam mulut. Irene cuma meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya, menyuruh Joy agar diam saja, jangan cerewet seperti biasanya.
Yeri jarang tertawa bahkan senyum manisnya saja jarang dia pasang di mukanya itu. Irene hanya akan terus berusaha untuk membuat Yeri menyayangi nya kembali seperti dulu. Irene tahu dia telah membuat kesalahan beberapa tahun yang lalu, dan itulah yang membuat Yeri menjadi jauh padanya dan tidak terbuka.

"Kau menginap di sini lagi Sooyoung ah"

"Ne, unnie aku akan menginap disini.. dan sepertinya aku akan tidur dengan yerimie" selama Yeri tidak berada di rumah Irene ini, Joy yang menginap selalu tidur di kamar yeri.

Yeri hanya diam dan melanjutkan aktivitas makannya. Irene khawatir jika Yeri bakal menolaknya. "Sooyoung ah tidur saja dengan unnie.."

"Gwenchana tidur saja denganku" sahut Yeri tiba-tiba.

•••••

Joy tentu saja masih menyimpan beberapa pesan teks dari Irene yang menceritakan keluh kesahnya semenjak tinggal bersama Yeri. Yeri sangat cuek, bahkan pada saat tengah malam unnienya bisa menelepon dia dan bercerita hingga menangis, serta menanyakan saran bagaimana caranya dia bisa dekat kembali dengan anaknya. Joy tahu bahwa Yeri selalu bersikap seolah tidak ada ibunya di dekatnya. Yeri hanya tidak tahu bahwa itu sangat membuat Irene sakit hati sampai ke ubun-ubun otak.

"Yerim ah" panggil Joy dengan pelan sambil merebahkan dirinya di samping yeri.

"Hm"

"Otte yo? Tinggal di Seoul apakah menyenangkan?" Joy jelas tidak tahu bahwa Irene telah membawa pulang Yeri ke Seoul. Karena pada saat acara pemakaman ibunya Joy langsung pulang ke Seoul untuk melanjutkan kuliahnya. Joy pikir mereka akan menetap selamanya di pulau Jeju.

"Imo.. aku sangat rindu dengan halmeoni" kata Yeri tiba-tiba memutar tubuhnya untuk tidur berhadapan dengan Joy.

"Yerim ah.." Joy mengelus-elus surai Yeri dari samping. "Imo tahu, imo juga sangat rindu padanya.. tapi ada baiknya jika kita jangan terus memikirkan masa lalu. Biarkan memori itu tersimpan dalam pikiran kita selamanya. Tapi kita harus mensyukuri masa sekarang Yerim ah. Yerim sekarang tinggal dengan mommy. Yerim punya Imo dan Mommy yang sangat sayang pada Yerim.."

"Entahlah imo.. aku masih belum terbiasa dengan semua ini, aku terus mengingat jika mommy pernah meninggalkan ku dan lebih memilih tinggal di seoul."

"Yerim ah, kamu tahu sendiri jika mommy tidak mempunyai pilihan. Dia harus bekerja mencari nafkah sendiri. Untuk menghidupimu, sekolahmu dan jangan lupakan bahwa mommy selalu memikirkanmu disini"

"Imo.. apa mommy sangat menyayangiku?"

"Tentu saja sayang.. mencoba terbuka tidak ada salahnya. Lagi pula kamu tahu kan, mommy akan selalu memberikan apa yang dia punya untukmu"
Yeri hanya mengangguk tetapi setelah dia menarik napas yang dalam.

•

TBC~
Ini bakal jadi short story apa gimana yah? 😅