31. Adorable Mom (II)

4.2K 360 59
                                    

"Wah, daebak...!" Yeri dengan seragam sekolahnya sedang mengintip di balik kaca transparan di depannya. Banyak trainee sedang dilatih dan mereka melakukan gerakan dance yang sulit. Selama ini, saat dia menghampiri tempat kerja mommy-nya, gadis itu tidak pernah berjalan-jalan di dalam gedung luas ini. Ternyata banyak hal menakjubkan yang dia tidak tau.

"Eoh.." para trainee di balik kaca itu baik perempuan maupun laki-laki memberi bungkukan sopan pada Yeri. Yeri pun kebingungan, tapi dia ikut membungkuk sopan pada mereka.
Semuanya saling membisik jika itu adalah putri direktur SM yang jika dilihat visual mereka saja sangat mirip.

"Kim yerim"

Anak itu langsung menoleh pada seseorang yang datang menghampirinya. Itu irene dengan gaya tegas dan angkuhnya. Semua trainee disana dan orang disekitarnya membungkuk sopan pada Irene.
"Mommy bilang apa? Jangan jauh-jauh"

Seluruh orang disana langsung ternganga melihat interaksi Irene dan putrinya. Demi apa, direktur SM itu bisa saja langsung hilang julukannya disana. Dia terlihat sangat perhatian pada Yeri dengan mengusap pipinya dan menyeka ujung matanya sesekali.

"Mom, mereka itu keren ya? Semuanya berbakat"

"Tidak. Kamu lebih keren." Mereka sedang berjalan beriringan menuju ke lift setelah irene kelelahan mencari yeri yang ternyata sedang mengintip para trainee disana.
"Lagian buat apa kamu ngintip mereka kek gitu?" Semoga saja Yeri tidak punya pikiran ingin jadi idol atau seperti mereka. Irene tidak akan setuju meskipun dia memegang pengaruh seperti itu.

"Hehehe, penasaran aja. Mommy rapatnya lama"

"Yaudah, sekarang yerim mau langsung pulang?"

"Mau sama mommy" memeluk perut irene sembari mereka berdua berjalan memasuki kantor irene.
Irene cuma tersenyum dan mengacak gemas rambut yeri.


~~~


"Mau beli apa?" Irene sedang menggandeng tangan Yeri menyusuri keramaian tempat pasar malam ini. Ternyata anak itu tidak ingin langsung pulang, katanya mau jajan-jajan dulu.

"Mom, minta duit.." yeri tersenyum manis agar permohonannya dikabulkan.

"Mommy ikutin kamu terus. Kamu mau beli apa? Gak usah pisah dari mommy"

"Hm.. yaudah aku mau kesitu!" Mereka tetap berpegangan tangan. Yeri sangat bersemangat hingga terus menarik tangan irene. Tapi wanita itu tidak ingin kehilangan putrinya di tempat ramai seperti ini.

"Gak usah buru-buru, sayang"

Tiba-tiba handphone irene berbunyi. Membuat langkah irene terhenti, otomatis dengan Yeri yang sedang menatap bingung ibunya.
Oh, tidak. Ini dari CEO perusahaan. Pastilah ada hal penting yang ingin disampaikan.

"Yerim ah, mommy harus mengangkat telepon ini"
Irene merogoh dompetnya dan mengeluarkan uang kertas dengan nilai terbesar Won untuk Yeri pegang.

"Jangan jauh-jauh dari mommy ya! Ingat handphone-mu harus tetap aktif!"

"Iya!" Begitu Yeri lari untuk mencari keinginannya. Irene berjalan ke samping dan mengangkat panggilannya.

"Ahjussi, satu rasa coklat dan vanilla!"

"Ah, geurae! Untuk agassi cantik, saya beri extra!" yeri makin bersemangat saat es krim yang dia terima lumayan menggunung ke atas. Bahkan Cone es krimnya terlihat sangat tinggi.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang