42. A Quarrel

3.2K 335 92
                                    

Wanita itu turun dari mobil Chanyeol dan mengitari sekitar jalanan yang sangat ramai. Atensinya hanya ingin fokus mencari Yeri. Sudah tepat berada di alamat yang Joy berikan, namun Irene tetap tidak mendapatkannya sosoknya di antara kerumunan.

Bertepatan dengan itu, Joy juga baru sampai dan langsung berjalan menghampiri Irene. "Yerim tidak ada.. bagaimana ini?" Keluh Irene memegang tangan Joy dengan remasan yang kuat.

"Pasti masih ada disekitar sini, bagaimana kalau kita berpencar mencarinya?" saran Chanyeol yang disetujui oleh mereka.

Tumit Irene sudah sakit akibat terus dipaksa berjalan dengan high heels miliknya. Seharusnya Yeri memberi kabar, dia tidak akan secemas ini. Banyak orang berlalu-lalang dengan pakaian dingin mereka. Bahkan wanita itu tidak perduli jika dia lupa membawa mantelnya dan sangat kedinginan saat ini.

Irene sudah hampir menyerah, apa dia hubungi polisi saja dan meminta bantuan pada mereka?

"Yaaa ini sangat bagus!"

"Sepertinya ini cocok!"

"Yerim harus memakai yang seperti ini"

"Ini terlihat sangat chic"

"Nah, kalau begini biar kelihatan kompak"

Ingat, jika Irene mempunyai pendengaran yang tajam. Dia bahkan bisa mengenali suara putrinya walau dari kejauhan. Irene monoleh dan langsung mendapatkan Yeri sedang di toko baju. Mereka terhalang oleh kaca transparan toko itu. Yeri terlihat bahagia bersama teman-temannya, gadis itu bahkan terus tersenyum sambil mengunyah permen karet dan melempar candaan.

 Yeri terlihat bahagia bersama teman-temannya, gadis itu bahkan terus tersenyum sambil mengunyah permen karet dan melempar candaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi tetap saja. Yeri sudah keterlaluan karena tidak memberi kabar secuil-pun pada Irene, apalagi dia berusaha menghindari panggilan telefon ibunya.

"Yerim ah.." Irene terlihat aneh dengan pakaian tipis seperti itu. Membuat semua orang yang berada di toko itu menaruh atensi penuh pada Irene. Wanita itu melangkah mendekati Yeri dan kawan-kawannya.

"Mommy..." Semua teman Yeri jadi diam dan canggung. Mereka juga memberi bungkukan sopan setelah tau bahwa wanita cantik yang berdiri di depan mereka adalah ibu dari Yeri.
"Apa yang kau lakukan disini?" Irene bisa menangkap ekspresi Yeri yang tidak senang saat ini.

"Mommy mencarimu kemana-mana.. Kenapa tidak mengabari mommy?"

Yeri menghela dan membuang nafasnya dengan berat. Alasan dia mematikan total ponsel-nya adalah tidak dicari Irene. Kenyataan melihat Irene berdiri di hadapannya membuat dia kesal dan merasa malu.

'Apa-apaan ini?'

"Kamu sudah makan malam?" Yeri menepis tangan Irene saat wanita itu semakin mendekat dan akan membelai pipinya seperti biasa. Seluruh rencana-nya jadi gagal total. Yeri merasa tidak enak pada teman-temannya. Terlebih lagi, dia akan terus di cap dan dikatai 'anak mami' karena Irene yang berlebihan seperti ini.





STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang