27. Fear (II)

3.9K 357 74
                                    

Yeri terus menggeleng dan melipat tangan di depan dada. Menatap kesal ibunya lagi.
"Semalam kamu udah bolos"

"Aku bisa izin, mom. Aku gak mau sekolah! Mommy lagi sakit"

"Mommy udah agak enakan ini, gakpapa." Yeri mendengus kesal. Enakan apanya. Tadi yeri baru saja mengecek suhu tubuh ibunya lagi dan mendapatkan angka 39,7° Celcius. Bukan makin membaik, tapi semakin menurun kondisi tubuh irene. Inilah yang membuat yeri beneran gak mau pergi ke sekolah dan ingin fokus menjaga irene seharian ini.

"Mommy memang pandai berbohong"

Yeri sudah anteng dengan seragam yang melekat di tubuhnya sehabis mandi tadi.
"Dari mana seragam sekolahku tiba-tiba ada disini, sih? Tidak ada baju ganti lain" yeri mempautkan bibirnya.

"Mommy kamu suruh imo menjemput seragam-mu kemarin saat pulang ke rumah sebentar. Katanya buat jaga-jaga" joy mengambil jaket kulitnya yang dia taruh di punggung sofa itu.

"Jaga-jaga apaan sih? Ck!"

"Udah jangan bawel..." irene sebenarnya masih lemas. Bicara aja hampir kayak berbisik. Irene perlahan ingin turun dari ranjang pasiennya, menyingkirkan handuk kompresan yang disiapkan adiknya tadi ke samping.

"Mommy mau kemana?" Tanya yeri membantu.

Ternyata irene hanya ingin mengambil blazer sekolah yeri dan membantunya mengenakan.

"Pergilah, tidak usah mencemaskan mommy"

"T-tapi Mom..."

"Kamu anak yang penurut, 'kan?"

Yeri menundukkan kepalanya dan berjalan mengambil ranselnya. "Yasudah aku menyusul imo di bawah"
"Aku pergi" sebelum meninggalkan ruangan, yeri mendaratkan ciuman di pipi irene, kemudian ke dahinya cukup lama.
Hampir saja yeri melupakan sesuatu, dia mengambil handuk kompresan yang tergeletak di samping itu dan menggunakannya di irene kembali.

Sedangkan ibunya tidak merespon banyak. Dia hanya tertidur lemah sambil memejamkan kedua matanya kembali.



♡♡♡


Yeri tidak fokus untuk belajar, entah kenapa pikirannya sangat kalut. Dia terus memikirkan soal ibunya yang hampir saja tiada. Itu membuatnya takut. Obat tidur yang dia temukan kemarin saat di kamar ibunya dengan dosis yang tinggi. Sungguh membuatnya trauma, hanya saja dia tidak ingin bertanya lagi pada mommy-nya.

Pertanyaan yang terus berputar di kepala yeri adalah buat apa irene mengonsumsi obat-obat itu? Apa yang membuat irene stress hingga dia berniat meninggalkan yeri dengan cara seperti itu?

"Apa mommy udah gak sayang lagi ya sama aku? Jadi yang kemarin itu bohong?"

"Yer, lo ngomong apa sih!? Bu Taeyeon dari tadi perhatiin kamu terus!" Colek teman di sebelah yeri

"Kim Yerim! Kalau kamu gak suka dengan pelajaran saya lebih baik kamu keluar saja!"

Baiklah, Yeri juga sedang banyak pikiran. Dia beranjak keluar begitu saja dari kelas. Padahal matahari lagi terik sekali.

♡♡♡


"Imo gak ikut turun ya, kamu jagain mommy kamu dulu," joy pamit pergi setelah berdadah ria pada yeri. Jadi yeri masuk ke lobby rumah sakit sendirian. Dia langsung menuju kamar mommy-nya dirawat.

Dia terkejut saat tak mendapatkan irene disana.
Irene dimana?
"Mommy!"
Tidak ada jawaban dari sana, yeri juga sudah mencari di satu ruangan itu hingga ke kamar mandi. Tapi ibunya tidak ada!

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang