45. It's Better Now

4K 325 115
                                    

DUGH!




DUGH!




DUGH!











"Imo.. udah belum? Aku udah boleh keluar?"

Joy memijat pelipisnya. Irene mematung saat dia yakin tidak salah mendengar sesuatu. Itu suara.. anaknya? Rasa penasarannya langsung terbayarkan saat Yeri keluar dari bagasi mobil sambil menepuk-nepuk pantat dan tubuhnya, dan mengeluarkan ranselnya dari sana.

"Baby? Ahhhh..." Joy sigap menangkap tubuh Irene yang akan jatuh. Ini rasa bahagia dan kelegaan saat dapat melihat Yeri dari jarak dekat lagi.

"Hehe~" Joy mengacungkan kedua jari meminta perdamaian.

"Ugh, ide imo buruk.. mommy beneran marah ya?"

"K-kamu gakpapa?" Yeri dan Irene sama-sama mengikis jarak mereka berdua. Hampir saja copot jantung Irene. Membayangkan Yeri tidak mau pulang dan pergi jauh darinya saja tidak bisa.

Irene menempelkan telapak tangannya di pipi Yeri. "Aku gakpapa mom.. so sorry udah buat mommy cemas. Ini semua ide Imo.."

"Heh, kamu juga mau ya ngerjain mommy kamu!" balas Joy tak terima saat hanya dirinya yang disalahkan dan dipojokkan.

Irene membalik tubuhnya dan langsung menampar lengan Joy berkali-kali. "Kamu menyuruhnya apa!"

"Selamat unnie, kau kena prank!"

Joy dan Yeri tertawa bersama, mereka melakukan selamatan dengan tos tangan.

"K-kalian pikir ini lucu?"

Joy dan Yeri jadi takut. Tidak, lebih tepatnya merasa bersalah. Alis Irene nampak bertaut dan menatap putrinya dengan tatapan kecewa. "Mianhae-yo.." Yeri memajukan tubuhnya dan memeluk Irene erat.

Tadinya Yeri juga enggan untuk pulang kembali. Takut ibunya akan marah lagi. Jika saja Irene tidak menerimanya kembali juga, Yeri sudah ikhlas merasa dibuang dan lebih baik dia tidak membuat Irene kerepotan lagi. Namun, dugaannya salah. Yeri mendengar semua adu mulut Joy dan Irene dari tempat persembunyiannya. Wanita itu sangat marah saat Joy kembali tidak bersama dengannya.

"Yerim gak kenapa-napa.. aku bawa makan ramyeon dan ke sauna kok. Yah.. unnie, maafkan aku juga" Joy bergabung dalam kungkungan itu dan mereka bertiga berpelukan seperti teletubies.

"Kalian ini...." Irene perlahan terangkat tangannya untuk membelai rambut mereka berdua.
"Maafkan mommy juga, semalam mommy tidak berpikir panjang.. kupikir, kalian tidak akan kembali lagi.." suasana tiba-tiba menjadi sendu.

"Maafin aku, mom.."

Irene tidak menjawab apa-apa. Dia balas memeluk tubuh Yeri yang agak tinggi darinya. "Aku sungguh menyesal.." lanjut anak itu. Suaranya seperti terendam, hampir seperti berbisik dan diikuti serak karena tak bisa menahan air mata lebih lama.

Joy mengacak rambut Yeri dan mengangguk padanya.

"Maafkan aku.." Yeri melirik Joy dibalik punggung Irene. Joy berlalu meninggalkan mereka berdua di teras rumah yang masih berpelukan dengan matahari yang mulai menyembul melalui kumpulan awan di atas, hari sudah mulai pagi.

"Mommy, maafkan aku.."

"Hmm" Yeri juga menempelkan bibirnya di pipi Irene. "Permintaan maafku masih diterima?"

Sampai kini, Irene hanyalah seorang Ibu dengan status single parent dan mengingat moment sejak hadirnya Yeri ke dunia, Irene bangga bisa dipanggil oleh bibir mungil itu dengan sebutan 'Mommy', anak itu menambah sukacita dalam hidupnya setelah melewati berbagai duka. Meskipun tingkah anak itu agak mengesalkan, Irene dan Yeri tetaplah sepasang ibu dan anak yang saling menyayangi satu sama lain.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang