39. Kepikiran

3.1K 339 82
                                    

Pake latar white ya

×
×
×
×
×

"Mom..!"

Irene memalingkan wajah ke samping sambil terus menggigit jari-jarinya.

"Mommy!"

"Ah, ya...? Ada apa sayang?"

"Mommy sering melamun setelah pulang dari Jeju"

"M-maaf sayang," Sudah sebulan lebih juga setelah malam di pantai itu tidak bisa Irene lupakan dengan mudah. Wanita itu terus menimang-nimang akan menghubungi Chanyeol atau tidak. Karena Irene juga agak gengsi, dong jika mencarinya duluan.

"Ajarin mom..~" rengek Yeri pada tugas matematikanya yang sulit.

"Iya, mana? Sini mommy ajarin" Irene berusaha membuang pikiran soal Chanyeol. Apa-apaan dia? Setelah menciumnya dia tidak memberi kabar lagi sampai Irene pulang ke Seoul..!? Menyebalkan.

"Mom, aku sedang tidak belajar bahasa"

Irene baru sadar jika dari tadi dia menulis di buku latihan Yeri dengan kata  'Menyebalkan, Menyebalkan, Menyebalkan'

"Ah, maaf sayang. Mana soalnya? Yang ini ya?"

Akhirnya setelah jam 10 malam, les privat dengan mommy Irene selesai. Yang Yeri bayar dengan ciuman di pipinya.
"Belum ngantuk?" Tanya Irene sembari membereskan buku pelajaran Yeri dan memasukkannya ke dalam tas.

Yeri cuma menggeleng dan keluar kamar dengan Nintendo Switch di tangannya.
"Mau minum susu?"

"Boleh mom" Irene pun pergi meninggalkan Yeri di ruang tamu. Agar Yeri cepat tidurnya dan gak bergadang,  kadang harus minum susu.
Setelah selesai dengan racikannya, Irene kembali ke ruang tamu dan sudah tidak menemukan Yeri lagi.

"Yerim ah"

"Mom..!" Irene langsung menoleh ke sumber suara. Ternyata anak itu sedang berdiri di samping jandela dan mengintip sesuatu dibalik gorden.
"Sttt..." Yeri menempelkan jari telunjuk di depan bibir agar Irene tidak bersuara.

Irene yang penasaran pun, berjalan mendekati Yeri dan ikut mengintip di balik gorden.
"Astaga... Kim Yerim! Apa yang kau lihat" Irene gercep langsung menutup kedua mata putrinya dan menyeretnya menjauh dari sana.

"Mom, imo sama laki-laki itu ngapain? Kok bermain lidah?"

"Gak ngapa-ngapain. Jangan dipikirin. Sekarang minum susunya dan tidurlah"

"Oke mom. Goodnight" Yeri kembali mendaratkan bibirnya di pipi Irene.

Setelah Yeri masuk ke dalam kamar, tak berapa lama kemudian-pun Joy membuka pintu dan langsung disambut tatapan tak mengenakkan dari Irene.
"Unnie, waegeurae?"

"Joyi ah, sedang apa kamu tadi? Ciuman sangat lama, diintip Yerim! Apa kamu gak malu?"

"Astaga.. Yerim mengintip?"

"Lakukanlah ditempat lain, jangan didepan rumah, Yerim kan jadi melihatnya.. anak itu belum tau apa-apa"

"Arraseo. Mianhae~"

"Jadi, siapa lelaki itu? Sudah berapa lama kau dengannya?" Tanya Irene menginterogasi sembari duduk di sofa.

"Baru beberapa bulan unnie~ namanya Sungjae. Yook Sungjae"

"Ah, berpacaranlah dengan sehat. Arraseo?"

"Arraseo, unnie~ eoh, pipimu memerah. Ada apa ini?" Joy terkekeh. Yang benar saja, melihat Joy berciuman dengan pacaranya tadi membuatnya juga mengingat Chanyeol dan ciuman mereka.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang