Prolog

16.6K 673 10
                                    

"halmeoni.. hiks.." yeri mengguncang tubuh sudah mulai dingin itu, gadis itu terus memanggil neneknya agar dia membuka kedua matanya dan mengatakan padanya bahwa ini semua hanyalah mimpi. Neneknya belum meninggal dan mereka tinggal bersama seperti biasanya, melewati hari-hari yang membosankan dan bercerita ini-itu yang tidak penting.

Yeri menarik nafasnya satu-satu, air mata sudah membanjiri pipinya. Dia masih tidak percaya ini bahwa nenek kesayangannya telah tiada.

"Sayang, ikhlaskan halmeoni hm?" Dengan pelan Irene menarik tubuh Yeri agar bersandar padanya. Menjadi pondasi agar tidak tumbang, Irene mengerti seberapa dekatnya Yeri dengan Eomma-nya. Jadi Irene tahu bagaimana jika berada di posisi anaknya sendiri. Irene ikut meneteskan air matanya, sambil mengusap punggung Yeri dan menepuknya beberapa kali agar dia tenang.

"Aku masih tidak percaya ini..." Katanya dengan sedih, bahkan kemeja Irene kini sudah basah oleh air mata.

"Yeri masih mempunyai Mommy.. jangan takut sendirian hm?"

Yeri hanya diam saja. Tapi benar yang dikatakan Irene, hanya dialah yang Yeri punya satu-satunya di hidup ini!
Yeri perlahan ikut melingkarkan tangannya di tubuh ibunya. Ini memang terasa asing, tapi Yeri tidak ingin hidup sendirian. Dia tidak ingin merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi. Yeri sadar dia harus menerima keadaan baru.

"Kamu ikut mommy ke Seoul ya sayang?"














Cerita baru, semoga suka.
> 30 vote bakal saya next!!

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang