25. Dicuekin

4.3K 367 37
                                    

Yeri sudah sampai di rumah. Membuka sepatunya dan melepas tas punggungnya. Anak itu langsung masuk ke kamarnya dengan bantingan pintu yang membuat Irene terkejut, saat ini dia sedang di dapur.
Irene tentu khawatir dengan putrinya dan berjalan menghampiri Yeri.

"Nak, kamu sudah pulang?" Biasanya saat sampai di rumah anak itu akan menyapa. Namun tau-tau Yeri sudah pulang dan menyapa Irene dengan bantingan pintu

"Hm" sibuk menghidupkan PC gamingnya.

Irene mengernyitkan dahi. "Gak mandi dulu, sayang? Kalau kamu nge-game bisa berjam-jam loh. Sebentar lagi kita makan malam" yeri sudah duduk di kursi dan berhadapan di depan layar. Irene berdiri di samping putrinya sembari mengelus surai halus Yeri.

"Biarin aja" katanya cuek

"Jadi kamu gak makan malam nih?"

"Hm"

"Yaudah mommy juga gak mau makan"

"Mommy kenapa sih? Kalau mau makan ya makan aja! Gak usah ikutin aku!"

Irene terdiam sebentar melihat sikap Yeri yang hari ini agak aneh menurutnya. Pulang langsung marah-marah gini

"Kamu yang kenapa? Tiba-tiba marah gini? Lagi ada masalah apa? Cerita sama mommy gak usah pakai emosi gini" Irene dengan lembut mengusap punggung Yeri dan menenangkan. Namun gadis itu langsung menghindar dan menepis tangan Irene

"Kenapa mom? Kenapa mommy gak percaya sama aku sampai harus membayar orang untuk menguntitku!!"

"M-maksud kamu apa?"

"Mommy jelas tahu apa maksud aku! Aku gak suka dengan cara mommy seperti ini!"

"Mommy cuma gak mau kamu kenapa-napa sayang..."

"Gak!! Mommy itu egois tahu gak!"

'Egois?' Irene sudah menitikkan air matanya

"Mommy cuma pengen tahu, dari mana luka ditubuhmu itu berasal..! Selagi kamu tidak jujur pada mommy!"

"Aku memang tidak bisa mengatakannya!"

"Waee..? Kenapa kau lakukan itu!? Kamu gak tau kalau mommy khawatir sekali denganmu!"

"Aku tidak ingin tahu...!"

Hiks

Irene menangis.

"M-mommy cuma gak ingin kamu kenapa-napa"

"Aku juga gak ingin aku dan mommy kenapa-napa! Karena aku sayang sama mommy!!" Yeri sudah berterus terang, alasan dia menutupi semua ini hanya karena irene. Yeri terus mengingat ancaman Suho yang dikatakannya tempo hari soal nyawa irene dan segala macam yang membuat yeri juga takut

"Mommy egois dan tidak memikirkan perasaanku!"

BLAM!!

Yeri keluar dari kamarnya menyisakan irene yang menyesal dan duduk di sisi ranjang putrinya


♡♡♡



Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8.30 pm. Yeri sedari tadi hanya fokus pada game di depannya. Atau tidak(?) Karena dia juga memikirkan irene yang sudah dari tadi mengetuk pintu kamarnya untuk menyuruhnya makan malam.

Yeri tidak mau.

Yeri gengsi.

Anak itu sedang tidak mau berhadapan dengan ibunya, berbicara apalagi bertatap muka. Dia masih kesal. Sangat kesal.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang