48. Anthing For You

3.7K 309 110
                                    

Part ini mengandung sedikit adult content ya,
Kalau gak nyaman bisa langsung di skip aja.

Happy reading~










Irene membuka kelopak matanya dengan perlahan dan mengedipkannya menyesuaikan pandangan. Menarik nafas sekali dan merasakan sebuah tangan kekar yang menumpahkan bebannya di atas pinggang rampingnya. Irene menempelkan telapak tangannya di atas lengan berotot miliknya dan sedikit mengusapnya.

Irene cuma terlelap sebentar, sedangkan Lelaki itu terjaga sepenuhnya dan tetap mempertahan posisi seduktif dengan wanita yang sedang dia rengkuh.

"Kau tidak tidur?" tanya Irene seperti berbisik dengan suara parau. Wanita itu bisa merasakan hempasan nafas berat menyapu sekitar lehernya dari belakang.

"Mana bisa aku tertidur." Irene melirik jam digital yang tertempel di kamar hotel itu. Pukul 4 pagi dan mereka masih bisa merasakan keringat percintaan mereka beberapa jam yang lalu. Irene berbalik dan memberi kecupan ringan pada collarbone Chanyeol.

"Apa kita harus berpisah seperti ini?" tanya suara bariton itu dengan nada kecewa. Menggigit bibir bawahnya dan lebih memilih tidak beradu pandang dengan wanita yang dia cintai ini. Rasa sakit itu langsung muncul di permukaan. Chanyeol sudah mantap hatinya, tapi kotak beludru merah itu belum sempat dia beri pada Irene. Niatnya gagal setelah mendengar penuturan Irene berurai air mata beberapa jam yang lalu di sebuah Cafe yang sudah Chanyeol booking, rencana menjadi tempat melamar Irene.

"Maafkan aku..," Irene menangkup rahang tegas itu. Chanyeol bisa merasakan tubuh polos mungil Irene kembali menempel pada badannya. Irene mengikis jarak dan memberi ciuman mendalam.

Awalnya setelah mendengar kata 'putus' dari Irene. Chanyeol sekuat hati tidak bisa menerima pupusnya hubungan mereka yang mendadak seperti ini. Letaknya pada putri tunggal Irene. Wanita itu kembali harus membuat keputusan yang sulit setelah memberikan pengakuan dengannya. Irene sudah mewanti-wanti, nyatanya Yeri tidak bisa menerima kehadiran orang baru dalam hidupnya. Pasti sulit, posisi daddy-nya tergeser oleh siapapun itu. Meskipun, anak itu tampak menerima Chanyeol sebagai seorang teman, bukan Calon Ayah barunya.

Rasa Cinta itu kembali harus dia kubur. Apapun pilihannya, Irene akan tetap memilih anaknya. Hingga akhir waktu, posisi nomor satu, Kim Yerim di hati Irene tidak akan lengser meskipun wanita itu juga tidak bisa menepis rasa cinta yang kian mendalam pada Chanyeol.

Tadinya hanya sekedar bersapa bibir memberi ciuman perpisahan yang mendominasi, namun malam itu juga mereka ingin menuntaskan segala amor dan kesedihan yang dipadukan jadi satu.

Lagian, Irene juga bukan seorang gadis perawan yang pertama kali merasakan cinta, dia wanita normal yang merindukan sentuhan laki-laki. Begitu juga dengan Chanyeol. Terlalu nyaman untuk menjelaskan situasi itu, mereka sama-sama ingin memiliki, walau tampak mustahil.

Lelaki itu tidak mampu berkata apa-apa. Dia tidak mempunyai hak untuk menentang keputusan Irene, karena anaknya. Terus berharap, bahwa ini adalah pilihan yang terbaik untuk mereka berdua.

"Aku sangat menyesal.."

"Aku akan berusaha mengerti keputusan mu juga yerim.."

"Kurasa aku, selamanya akan sendirian..," disusul kekehan keluar dari bibir Irene atas ucapannya yang sedih. Tidak, Irene memang tidak sepenuhnya sendirian, karena putrinya. Namun, tidak semua hal, sebagai status seorang anak, bisa memenuhi semua keinginan orang tua. Garis bawahi, tidak semua hal.

"Carilah pengganti ku, dan lupakan aku.."
Faktanya, banyak gadis dan wanita di dunia yang luas ini. Tapi, Cinta tidaklah mudah ibarat membalikkan telapak tangan. Andai saja, tidak ada pertemuan lagi di antara mereka, Chanyeol tidak mudah menghilangkan dan melupakan Irene begitu saja.

STILL MY BABY - [ 𝑌𝑒𝑅𝑒𝑛𝑒 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang