Selamat membaca❤
Bagas memasuki rumahnya mencari keberadaan istrinya, terbesit perasaan bersalah pada kania. saat ia tidak bisa menepati janjinya yang akan menemani kania periksa kandungan,Ya. Bagas lebih memilih mengantar Nabila kerumah sakit karna nabila demam. Tentu saja rumah sakit yang berbeda.
Bagas menaiki satu persatu anak tangga dengan terburu-buru, tidak tau perasaan dari mana tiba-tiba bagas sangat merindukan istrinya. Bagas menyadari belakangan ini ia berbohong pada kania sebenarnya ia tidak sibuk oleh tugas sekolahnya, tetapi bagas belakangan ini sìbuk mengurus nabila. Ya belakangan ini juga kondisi nabila mulai membaik.
"Kania"panggil bagas saat ia memasuki kamar yang tidak ada kania didalam.
Bagas mengetuk pintu kamar mandi mengecek siapa tau kania ada didalam kamar mandi. Lagi-lagi tidak ada suara, pintu kamar mandipun tidak terkunci yang menandakan tidak ada orang didalam.
Taman! Bagas langsung berlari saat ia mengingat tempat favorit kania adalah taman.
Lagi-lagi bagas menelan pil pahit saat ia tidak melihat siapapun ditaman. Bagas kembali berlari untuk menanyakan pada pembantu, karna sekarang kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumah.
Setelah bagas menanyakan pada pembantu ia kembali merasa khawatir saat pembantu bilang kania belum pulang.
Terbesit rasa takut dalam hati bagas, jika terjadi sesuatu pada bayinya bagas tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
Bagas meraih ponselnya dan mencoba menelpon kania bagas berdecak kesal saat ponsel kania tidak aktif.
"Kamu kemana kania?"gerutu bagas yang sudah merasa prustasi.
Harusnya ia tidak meninggalkan kania sendiri tadi, andai. Pasti kejadian ini tidak akan terjadi.
Bagas meraih kunci mobilnya saat terbesit tempat yang kemungkinan ada kania disana.
Sedangkan Ditempat lain, kania memeluk ibunya erat."Aku kangen banget sama mamah."kania meneteskan airmatanya.
Setelah ia kerumah sakit untuk memeriksa kandunganya kania memutuskan untuk mengunjugi rumahnya kania sangat merindukan keluarganya dan juga untuk menetralisirkan hatinya yang sakit, dengan melepas rindu dengan ibu dan kakanya.
Lisa menangkup wajah kania menghapus bulir-bulir air mata putrinya,"Eh,kok nangis. Mamah juga kangen sama kamu sayang. Udah dong nangisnya."
"Iya nih, nanti keponakan kakak juga ikut sedih."Ujar Mawar muncul dari arah dapur dengan membawa cemilan untuk kania.
Kania terkekeh,"kakak apa kabar? Makin cantik aja."kania mengusap air matanya dan tersenyum menatap mawar.
"Bisa aja kamu,Oh iya? Bagasnya mana? Bagas tau gak kamu kesini?"Tanya mawar
Kania tertegun, sakit dihatinya kembali terasa saat mendengar nama orang yang saat ini ingin ia lupakan sejenak. Tapi mana mungkin sekarang ia cerita pada kakak dan ibunya, menurut kania urusan rumah tangganya biarkan menjadi urusan pribadinya.
"Ak-aku udah telpon dia kok tadi, bagas juga minta maaf gak bisa datang karna ada urusan."Kania meringis pelan merasa bersalah harus membohongi kakak dan ibunya.
"Mah, kania kekamar dulu. Kangen kamar."Kania terkekeh dan melangkah meninggalkan kedua orang yang juga menatap kepergiannya.
Kania masuk kedalam kamar menutup pintu, menghela nafas bayangan kejadian bagas dan wanita itu terlintas dikepalanya. Yang membuat dadanya kembali sesak tidak sanggup untuk menahan bulir-bulir air matanya.
Kania duduk ditepi ranjang mengusap perutnya yang sudah terlihat membuncit. Kania tau ia tidak bisa egois untuk memutuskan meninggalkan bagas karna laki-laki itu mempermainkan perasaannya. Diperutnya ada seorang nyawa yang harus ia jaga. Mana mungkin ia meninggalkan bagas hanya untuk kepentingan perasaanya sendiri dan memisahkan bagas dengan bayinya. Bagaimanapun bagas punya hak dengan anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOMMY! [TAMAT]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!!😍 [Blm di revisi!!] #2 on Hamil (3 januari 2020) #1 on Hamil (5 januari 2020) #2 on SMA (8 maret 2020) #1 on Sad (8 mei 2020) 15+ Tentang Kania putri gadis Berumur 16 tahun yang menjadi ibu diusia muda. dimana sepas...