BAB 41

116K 4.6K 128
                                    

Vote sebelum baca❤

Bagas mencium bibir kania kilat saat ia yang akan pergi kuliah. Tak lupa juga menciumi seluruh wajah anaknya dengan gemas.

Beberapa jam kemudian,kania menghubungi seseorang.

"Hallo, gimana bagas benar ke kampus kan?"Tanya kania ke orang disebrang telpon.

"Iya mba, saya sudah mengikuti perintah mba. Bagas 20 menit yang lalu memasuki parkiran kampus."

Kania menghela nafas lega,"Kamu terus laporan ke saya dan jangan lupa kirim buktinya."

"Siap mba."

Satu minggu sudah kania memata-matai bagas, karna kejanggalan beberapa minggu ini yang sering ia rasakan. Dari mulai seringnya bagas pulang malam, dan ponselnya kadang tidak aktif. Kania sempat bertanya dan mendapat jawaban yang menurutnya kurang masuk akal. Kania yakin Ada yang bagas tutupi darinya.

Hari sudah hampir gelap tapi bagas belum juga pulang. Kania mondar-mandir dengan khawatir. ia mencoba menghilangkan pikiran-pikiran buruknya. Tapi perasaannya tidak enak sekarang.

Suara notifikasi pesan membuyarkan lamunan kania, ia dengan cepat membuka pesan yang dikirim oleh orang suruhannya. Dada kania berdebar melihat poto bagas dan mia yang masuk kedalam mobil dengan terburu-buru. Ada apa dengan mereka berdua pikiran kania semakin kalut. Ia menelpon orang suruhannya untuk menanyakan lebih jelas lagi.

"Mba saat mas bagas akan pulang dari kampus, tiba-tiba ada yang menelpon. Dia terlihat terburu-buru dan saya langsung mengikutinya. Dia pergi ke arah cafe dan keluar bersama perempuan yang saya kirim potonya."

"Iya makasih, terus awasin mereka.",Ucap kania menutup telponnya.

Kania duduk dibibir kasur tak terasa tetesan air mata mengenang dimatanya. Kania mencari nomer bagas dan ia menghubungi nomer tersebut.

"Hallo sayang, kenapa?"

Kania mencoba menormalkan suaranya,"Kamu dimana? Aku nunggu kamu."

"Aku masih dikampus, ada jam terakhir. Satu jam lagi aku pulang oke, kamu jangan khawatir."

Bohong. Jelas-jelas ia sedang bersama Mia. Jika mereka tidak ada apa-apa bagas akan jujur padanya.

"Yaudah, nanti kamu hati-hati ya. See you",Kania mematikan sambungan telponnya. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Menangis tersedu.

Tak lama notifikasi pesan muncul kembali yang ternyata pesan dari orang suruhan kania.

Mba, mereka memasuki rumah sakit didaerah jakarta selatan. Saya gak bisa mengawasi lagi,sepertinya dijaga ketat pengamanannya.

Kania menghampus air matanya. Mencoba meyakini bahwa bagas tidak akan menghianatinya. Kania yang sangat mencintai bagas membuat ia sangat takut kehilangan pria itu.

"Engga mungkin, Bagas udah janji.",Cicit kania dengan mata yang penuh air mata.

•••

Kania memeluk bagas yang beberapa menit yang lalu sampai rumah, Bagas bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apapun. Seperti tidak ada yang ditutupi darinya.

"Tadi sehabis kuliah kamu kemana?"

Bagas terkekeh,"Aku langsung pulang lah.",Bagas mengecup kening kania.

Kania tersenyum getir, ini belum waktunya ia memberi tahu bagas bahwa ia mengetahui bagas yang sesekali pulang dari kampus menjemput Mia dan mengantarkannya ke rumah sakit. Kania akan mengumpulkan cukup bukti sampai bagas tidak bisa berkutik.

Kania menelusupkan wajahnya kedada bagas.

"Kamu gak macem-macem kan?"

Bagas menghela nafas lelah oleh pertanyaan yang seolah kania tidak percaya padanya,"Sumpah aku cuma cinta kamu."

"Janji?"

"Astaga kania, iya janji."








Tbc.

Pendek ya? Bisa dibilang ini spoiler menuju puncak konflik












Beberapa part lagi ending☺

Tebak!

Happy or sad:(?





YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang