BAB 30

137K 5.1K 44
                                    

Enjoy!

Kania dan bagas tengah disibukan mengemas barang-barang karna hari ini mereka akan pindah ke apartemen. Kania tidak berhenti tersenyum mengingat sekarang mereka akan tinggal berdua dan memulainya dari awal.

"Peralatan buat bayi kita biar aku yang bawa ke bawah, kamu siapin baju-baju aja. Oke?",Ucap bagas membawa kardus yang berisi peralatan bayi yang mereka beli.

Kania mengangguk dan mulai memasukan baju-baju ke dalam koper.

Bagas menuruni anak tangga, langkahnya terhenti saat melihat raut ibunya yang terlihat cemas dengan  ponsel ditangannya.

Bagas menatap bingung ibunya dan meletekan kardus dilantai untuk melangkah kearah ibunya.

"Mom kenapa? Kok seperti cemas gitu,"Tanya bagas menyentuh bahu ibunya.

Ratih menoleh kearah bagas,"Gas, mom lagi cemas, tadi bibi Mawar telpon mom menanyakan Jackson. Kamu tau sendiri kan jackson akan liburan satu bulan disini? Tapi saat bibi maria ke apartemennya dia gak ada. Jackson tidak biasanya seperti ini, kalaupun dia pulang ke london dia pasti akan pamit.",Jelas Ratih cemas.

Maria adalah ibu jackson sekaligus adik dari ibu bagas.

"Bibi maria sudah coba hubungi jackson?"Tanya Bagas

Bagas juga merasa heran pasalnya jackson kalau akan pulang pasti pamit pada keluarganya, tapi tiba-tiba cowo itu menghilang.

"Sudah, Jackson bilang dia ada urusan mendadak dan mengharuskan dia pulang ke london. Tapi Mom merasa ada yang aneh gas."Jawab Ratih cemas mengguncang lengan bagas.

Ratih memang sangat menyayangi jackson bahkan sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Tak jarang bagas cemburu atas perlakuan ratih pada jackson.

Bagas mengusap bahu ibunya,"itu perasaan mom aja, mungkin Jackson memang ada urusan penting disana jadi dia harus pulang cepat-cepat. Udah mamah jangan khawatir ya?", ujar Bagas mencoba menenangkan ibunya

Ratih mengangguk tersenyum

Bagas melanjutkan aktifitasnya memasukan beberapa kardus ke bagasi mobil.

Setelah memasukan semua baju kedalam koper, kania mengecek laci-laci nakas takut ada dokumen yang tertinggal. Kania tertegun saat melihat isi laci yang penuh dengan bingkai poto bagas dan nabila. Bagas masih menyimpannya?

"Kania?"

Kania terperanjat saat suara bagas yang tiba-tiba berada dibelakangnya.

"Ba-bagas?"Ucap kania gugup.

Bagas merutuki dirinya sendiri saat ia mengingat lupa menyingkirkan benda-benda itu.

"Hemm.. ini mau sekalian kamu bawa?"Tanya kania menunjuk bingkai poto itu.

"Gak usah. Biar aku buang nanti, maaf bukannya aku mau terus menyimpan poto itu, aku cuma lupa ngebuangnya."Jelas bagas agar kania tidak salah paham.

Kania mengangguk mengerti, sebenarnya tanpa bagas bicara ia cukup mengerti mengingat bagas sangat sibuk saat itu.

"Udah beres semua? Atau ada lagi? Biar aku yang beresin semua."Tanya bagas.

"Udah beres semua kok,"

"Yaudah sekarang kita pamit ke mom sama papa,"Ucap Bagas menarik dua koper sekaligus.

Kania mengikuti bagas dibelakang

Setelah memasukan koper kemobil mereka berpamitan kepada orangtuanya.

"Kalian kalau ada apa-apa jangan sungkan minta bantuan pada kami,pokonya kalian harus sering main kerumah mom dan papa."Ucap Ratih

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang