BAB 45

137K 5.4K 760
                                    

VOTE SEBELUM BACA❤😍

Sorry for typo❤❤❤😁







Bagas memandang wanita paruh baya yang tengah terbaring lemah dikasur rawat rumah sakit dengan perban luka dikepala, dibantu alat pernafasan dan selang infus ditangan kirinya.

Bagas menghela nafas seakan lega saat mengetahui wanita paruh baya yang terbaring lemah sudah melewati masa kritisnya. Bagas mengalihkan perhatiannya saat pintu ruang inap terbuka dan muncul sosok perempuan yang belakangan ini sering dilihatnya.

"Mas bagas, udah lama disini? Kenapa gak kabarin saya?",Ucap mia, sambil melangkah menyimpan barang bawaannya dimeja.

Bagas menatap perempuan didepannya dengan datar.

"Ibu kamu belum siuman?",
Tanya bagas mengabaikan pertanyaan dari mia.

"Belum mas, padahal dokter bilang ibu udah melewati masa kritisnya. Tapi, belum siuman juga sampai saat ini,",Ucap mia melangkah mendekat kesisi bagas.

Bagas tetap menatap wanita yang terbaring lemah dengan raut bersalah.

"Saya ingin meminta maaf atas kecelakaan ibu kamu yang disebabkan oleh saya, dan saya akan terus nunggu ibu kamu siuman. rasanya belum cukup kalo tidak meminta maaf langsung ke ibu kamu"

Mia mengangguk dan tersenyum menatap bagas,"Saya yakin ibu saya akan memaafkan mas bagas,"Tangan mia terulur menyentuh tangan bagas,"Makasih udah meluangkan waktu untuk saya merawat ibu."

Bagas melepaskan tangan mia dari tangannya,"Saya lakuin itu, untuk ibu kamu. karna saya punya rasa tanggung jawab karna kecelakaan itu, jadi kamu jangan berharap lebih dan jangan berfikir terlalu jauh.",tatapan bagas menajam menatap mia, walaupun suaranya tidak meninggi tapi bagi siapapun yang mendengarnya akan tau bahwa bagas sedang menahan emosinya.

"Jangan bohongin perasaan mas, aku tau mas bagas tertarik sama aku kan? Tapi mas bagas takut mengakuinya.",Ucap mia dengan percaya diri.

Bagas memutar tubuhnya mebelakangi mia, menggeleng, disusul kekehan dari mulutnya saat mendengar penuturan dari mia. Bagas tidak habis pikir pada sifat mia yang sangat percaya diri. Bagas memutar balik kembali tubuhnya menghadap mia.

Bagas menepuk bahu mia dan tertawa mencemooh."Mia bermimpi boleh tapi jangan terlalu tinggi, nanti sakit kalo jatuh."

Mia menahan lengan bagas yang akan melangkah pergi.

"Aku suka sama mas bagas, mungkin aku sekarang seperti cewe murahan. Tapi aku tulus cinta sama kamu. Aku rela ngasih apa aja buat kamu walupun tubuh aku sekalipun. Tolong terima aku dikehidupan kamu, disisi kamu, aku gak bisa nahan perasaan ini lagi, Aku mohon.",Mia meremas lengan bagas erat menatap dengan tatapan memohon.

Bagas menaikan satu alisnya,seakan tidak percaya oleh kalimat yang terlontar dari mulut mia. Ternyata benar yang kania katakan padanya bahwa mia mempunyai rasa terhadap dirinya, sungguh mia patut diacungi jempol karna perempuan itu sangat ahli menyembunyikan perasaannya saat bersama bagas. Atau mungkin memang bagas yang tidak terlalu peduli.

"Kamu perlu saya cariin pasangan? Mungkin kamu kelamaan jomblo sampai memohon-mohon seperti ini sama saya.",Bagas melepaskan tangan mia dilengannya dengan sedikit kasar karna perempuan itu tidak mau melepaskan tangannya.

"Kamu beruntung saya masih kasian sama kamu mia. Kalo engga udah saya tendang kamu dari cafe saya sekarang juga.",Lanjut bagas, setelah itu melangkah pergi meninggalkan mia yang menatapnya dengan raut menahan malu.

••••

Kania mencoba menenangkan tangisan leon digendongannya, sejak tadi pagi leon menolak menyusu dan menangis terus menerus sampai kania tidak sanggup dan menyerahkan leon pada ibunya.

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang