BAB 35

128K 4.9K 482
                                    

Kalian menang. Mood saya lagi baik malam ini😎

Sorry for typo







7 bulan kemudian


Kania tengah memasak sarapan untuk bagas, Leon terus menangis digendongannya tidak ingin lepas dari kania. Bahkan Bagas yang ingin membantu kania agar tidak kerepotan pun kewalahan karna leon tidak ingin bersamanya.

Leon yang sedang kurang sehat membuat anak itu tidak ingin lepas dari ibunya.

Kania mengaduk sayur menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan ia gunakan untuk menggendong leon,"iya sayang sabar....bunda lagi masak sebentar lagi selesai,"Ujar Kania menenangkan Leon.

Bagas yang sudah rapih menghampiri kania mencoba mengambil alih leon dari gendongan kania.
"Jagoannya Ayah kenapa masih nangis?",Bagas mengecupi wajah leon yang menangis sesegukan.

"Kita bawa kerumah sakit aja aku khawatir leon kenapa-kenapa,"Ucap Bagas menimang leon yang mulai reda tangisannya.

Kania mematikan kompor dan memindahkan sop ke mangkuk  setelah itu diletakan dimeja makan dengan lauk yang lainnya. Bagas mengikuti langkah kania.

"Iya aku juga mulai khawatir panasnya gak turun-turun",Kania mengambil alih leon di tangan bagas dan menyuruh bagas untuk sarapan.

"Aku akan antar kamu kerumah sakit,"

"Loh kamu bukannya ada kelas hari ini?",Tanya kania

"Anak aku lebih penting sekarang. Biar aku nanti izin sama dosennya,"

Kania sarapan dengan leon digendongannya terlihat sekali cewe itu kerepotan karna anaknya yang tidak ingin diam terus saja merengek. Bagas yang melihat itu menghentikan suapannya dan beralih mengambil piring kania menyuapinya dengan telaten.

Bagas sangat merasa bersalah saat melihat kania kerepotan mengurus anak mereka disaat gadis seumuran kania menikmati masa muda mereka tetapi kania malah sibuk mengurus anak. Bagas menyesal ia pernah merasa kesal saat perhatian kania lebih ke anaknya,Leon. bagas tidak segan mendiami kania yang sibuk mengurus anaknya dan bukan membantu, tapi sekarang ia sadar kania adalah wanita luar biasa yang mampu mengurus anak dan suaminya tanpa mengeluh sedikitpun. Seharusnya bagas tau diri dengan membantu beban kania dirumah bukan malah merajuk karna ia merasa tidak diperhatikan lagi.

Nyatanya tidak seperti itu kania tetap perhatian selalu menjalani kewajiban seorang istri walaupun bagas tau mungkin kania lelah seharian mengurus anaknya tapi kania tidak pernah menolak. Kania adalah malaikat untuk bagas.

Setelah sarapan mereka bersiap untuk kerumah sakit memeriksa keadaan Leon.

•••

"Dor!!"

"Arghh!! Dela! Lo ngagetin gue aja deh!"Ujar Mia menatap temannya sinis.

Dela tertawa terbahak,"Ciee..lagian lo lagi ngeliatain apaan si? Dari tadi gue perhatiin ngeliatan keluar mulu. Ah! Gue tebak pasti lo nungguin Mas Bagas kan?",Dela menatap Mia penuh selidik.

Mia gelagapan,"Hah?! Apaan sih! Engga lah."Ucapnya salah tingkah.

"Cie bilang aja kali, Eh minggu kemarin gue pernah liat mas bagas sama cewek bawa bayi digendongannya. Gak mungkin kan itu istrinya? Mas bagas kan masih muda banget. Masa punya bini sama anak!"

Mia mendengus,"Lo gila ya?! Ya iya lah! Mas bagas tuh masih lajang. Mungkin yang lo liat, dia sama saudaranya. Lagian kalo dia punya istri pasti sering dia bawa kesini."

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang