BAB 32

125K 5.1K 308
                                    


Halo, jangan lupa vote and komennya❤

Maaf kalo ada typo😁

Kania dan bagas masih berperang dingin karna pertengkaran mereka kemarin. Kania sudah berusaha membunjuk bagas dengan segala cara. Tapi cowo itu masih saja mendiaminya. Kalau kania boleh jujur sikap bagas sangat kekanak-kanakan.

Kania melangkah mendekati bagas yang sedang menyesap rokok dibalkon apartemen. Kania berniat menghentikan cowo itu agar tidak merokok yang akan menyebabkan merusak tubuhnya.

Bagas melangkah pergi saat tau kania mulai mendekat padanya.

Kania mengkerucutkan bibirnya melihat bagas masih menghindari dirinya. Apa bagas kalau cemburu seperti itu? Menyebalkan.

Bagas berpindah duduk dikursi didepan komputer sambil memainkannya.

Kania tidak menyerah ia melangkah mendekat kembali pada bagas dengan langkah sedikit cepat agar bagas tidak dapat menghindar.

"Kamu kenapa ngerokok? Itukan gak baik, Gas."Tanya kania yang sekarang tepat disamping bagas.

"Lagi pengen aja."Jawab bagas cuek.

"Kamu masih marah sama aku?"

"Engga."

"Terus kenapa kamu menghindar? Aku kan udah minta maaf," tanya kania menatap bagas.

"Jelas aku menghindar, aku lagi ngerokok bahaya kalau kamu ngehirup asapnya."

Kania memutar matanya jengkel,"Terus udah tau bahaya kenapa masih dikomsumsi? Buang rokoknya sekarang juga."Ucap kania penuh penekanan.

Bagas melirik kania dan langsung melangkah pergi dari ruang kamar.

Kania membulatkan matanya melihat respon bagas. Kenapa sekarang suaminya berubah menjadi cowo cool sok cuek! seperti karakter di wattpad!! yang sering ia baca. Kita lihat apakah bagas akan tetap bertahan dengan sikap cueknya?? Kania mulai jengkel sekarang.

setelah membuang rokok ke tempat sampah Bagas melangkah kedapur menuangkan air kegelas dan meminumnya.

"Arrghh!!!"

Bagas langsung berlari saar mendengar pekik kan kania dari dalam kamar, bagas belari dengan jantung yang seakan ingin copot. Bagas melotot saat melihat kania yang sedang terduduk sambil memegang perutnya kesakitan.

Bagas mendekat dengan raut wajah yang terlewat cemas,"Kania! Kamu kenapa? Apa yang sakit? Kenapa bisa gini? Kita kerumah sakit sekarang."Bagas dengan sigap akan menggendong kania ala bridal.

Kania menatap bagas yang terlihat sangat cemas dan ketakutan. Kania tidal bisa lagi menahan tawanya.

Bagas menatap kania bingung.

Kania terbahak yang terdengar merdu ditelinga bagas,"Aku cuma bercanda, aku kesel kamu cuekin aku terus!" Kania mendelik kesal diakhir kalimatnya.

Bagas terduduk lemas, mengusap wajahnya tidak percaya.

"Kamu bohongin aku? Sumpah bercandaan kamu gak lucu sama sekali, Aku panik dan langsung lari saat denger suara jeritan kamu.",Ucap bagas dengan dada yang naik turun karna panik.

Kania memeluk bagas,"Tolong jangan cuekin aku lagi,"

Bagas membalas pelukan kania dengam erat, mengecup pucak kepala kania.

"Aku gak bisa bayangin kalau kamu terluka, jantung aku serasa berhenti asal kamu tau."

••••

7 bulan kemudian

Hari ke hari, bulan ke bulan. Waktu sekan berputar sangat cepat tak terasa kandungan kania sudah menginjak sembilan bulan.

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang