Halo😊
Maaf klo ada typo
Bagas berlari keruang persalinan sambil menggendong tas dipunggungnya, dan terlihat sekali panik diwajahnya.
Bagas sampai didepan ruangan persalinan yang sudah dihadiri seluruh keluarganya dan juga keluarga kania.
Seluruh keluarga yang hadir seketika menatap kearah bagas yang baru datang dengan nafas yang tidak turun naik.
Ratih langsung menghampiri anaknya,"Bagas syukur kamu datangnya cepat,"Ucap Ratih
Bagas mengatur nafasnya mengusap peluh yang menetes didahinya,"Gimana keadaan kania Mom? Baik-baik aja kan?"Tanya Bagas tak sabar.
Ratih menuntun Bagas duduk agar tenang,"Ayo duduk dulu tenangin diri kamu",Bagas melangkah pelan dan duduk.
"Mom kok bisa kania melahirkan sekarang? Padahal prediksi dokter 2minggu lagi.",Tanya bagas
"Ya begitulah itu hanya prediksi dan terkadang tidak akurat, mungkin memang sudah waktunya cucu mom lahir dan melihat dunia.",Ratih tersenyum mengusap bahu bagas yang masih terlihat syok.
"Tapi Kania baik-baik aja kan?"
Ratih menatap anggota keluarga yang hadir satu persatu, seakan menunggu ada yang menjawab.
Adam melangkah dan duduk disebelah bagas,"Sebenarnya dokter menyarankan kania untuk melahirkan secara caesar, dikarenakan umur kania yang masih dibawah umur tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Tapi kania memaksa ingin melahirkan secara normal, dan kita tidak bisa mengelak karna itu permintaan kania sendiri. kita berdoa aja semoga proses persalinan kania berjalan lancar."Ujar Adam, menepuk punggung bagas.
Bagas menghela nafas berdoa didalam hati agar istri dan anaknya selamat, tangan bagas gemetar dan panas dingin bagas tidak pernah dihadapkan dengan situasi seperti ini. Dadanya berdegub kencang hari ini ia akan menjadi seorang ayah.
Pintu ruang persalinan terbuka dan muncul seorang suster,"Saudara Bagas?"Tanya suster
Bagas yang mendengar namanya disebut langsung berdiri otomatis,"Iya saya",Jawabnya.
"Pasien ingin ditemani suaminya, silahkan masuk.",suruh suster mempersilahkan bagas memasuki ruangan.
Bagas menatap kania yang terbaring dengan peluh didahinya, bagas dengan sigap mengusap peluh kania mencium kening kania lembut.
"Bu tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan perlahan,"intruksi seorang dokter perempuan.
Bagas menggengam tangan kania, menguatkan istrinya yang sedang berjuang hidup dan mati demi buah hati mereka.
"Ayo sayang, kamu pasti bisa aku disini..",Bisik bagas ditelinga kania.
Kania menatap bagas dengan peluh yang menetes deras dipelipisnya,"Arghh-ssakit Gas!",Pekik kania meremas kencang lengan bagas yang berada diatas dadanya.
Bagas meringis merasakan kuku kania yang menancam dilengannya. Tangan kanan bagas memeluk kania sedangkan tangan kiri diatas kepala kania, Bagas membenamkan wajahnya ditelinga kania. Membisikan kata-kata untuk menguatkan istrinya.
"Ayo sedikit lagi! Ayo mengejan sedikit lagi! Kepalanya sudah terlihat.",Kania mengejan sekuat tenaganya mengeluarkan sisa-sisa energi dalam tubuhnya.
Bagas meneteskan air matanya saat matanya melihat perjuangan kania melahirkan anaknya. Jika bisa bagas ingin rasa sakit yang kania rasakan bisa dipindahkan kepadanya. Bagas sungguh tidak sanggup melihat kania yang menjerit sakit.
"Ayo sayang kamu bisa!"
Kania meneteskan airmatanya tidak bisa menahan rasa sakit yang ia rasakan,"ARRGGHHHH!!!"
Seketika suara bayi memenuhi ruangan persalinan, Bagas tidak bisa menahan air matanya ia mengecup bertubi-tubi wajah kania.
Bagas mendekatkan bibirnya berbisik ketelinga kania,"Terimakasih, aku cinta kamu."
Kania mengatur nafasnya yang tidak beraturan dan tersenyum menatap bagas, kania sedikit terkejut saat melihat wajah bagas yang penuh dengan air mata.
"Selamat bayi kalian laki-laki, sehat dan sempurna."Ucap dokter setelah membersihkan bayi kania dan bagas.
Dokter meletakan bayinya kedada kania untuk merasakan sentuhan peratama sang ibu, kania menangis terharu melihat anaknya yang seperti duplikat bagas, sangat terlihat pancaran kebahagian dari kedua pasangan muda itu. Dokter dan para suster ikut terharu melihat pemandangan dihadapan mereka.
Bagas memandang takjub anaknya,"Kecil banget.."Gumam bagas menyentuh tangan bayinya.
"kok wajahnya mirip kamu semua,"Ucap Kania pura-pura merajuk.
Bagas terkekeh,"Bibirnya kaya kamu"
Kania tersenyum memperhatikan bayinya,"Iya bibirnya kaya aku",Ucapny Antusias.
"Kira-kira namanya siapa ya? Kamu udah siapin nama anak kita?",Tanya kania melirik bagas yang telihat sedang berpikir.
Bagas menggaruk rambutnya yang tidak gatal ia memang tidak sempat menyiapkan nama untuk anaknya yang membuatnya kebingungan sekarang."Nanti aku pikirin lagi"
"Aku udah siapin nama depan buat anak kita"Ucap kania
"Apa namanya?"
"Leon, gimana menurut kamu?"
Bagas mengangguk,"Bagus aku suka. Leon Putra Samudra?",Tanya Bagas meminta persetujuan kania.
Kania mengangguk antusias,"Hai Baby L ini Ayah sama bunda. jadi anak yang baik yah untuk semua orang, Nurut sama orangtua. Ayah bunda cinta kamu.",Kania mengecup kening anaknya lembut.
Bagas yang menyaksikan pemandangan indah didepannya tidak bisa menahan senyum dan rasa bahagia dihatinya. Bagas bersumpah hari ini adalah moment terindah seumur hidupnya ia berjanji akan selalu membahagiankan anak dan istrinya melebihi apapun. Bagas juga berjanji akan membuat hidup keluarga kecilnya tersenyum setiap hari sampai mereka lupa rasanya menangis.
Tamat.
Eh bercanda deh😜
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOMMY! [TAMAT]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!!😍 [Blm di revisi!!] #2 on Hamil (3 januari 2020) #1 on Hamil (5 januari 2020) #2 on SMA (8 maret 2020) #1 on Sad (8 mei 2020) 15+ Tentang Kania putri gadis Berumur 16 tahun yang menjadi ibu diusia muda. dimana sepas...