BAB 42

123K 4.9K 475
                                    

Vote sebelum baca❤






Kania memejamkan mata, ia menatap poto mia yang tengah dipeluk oleh bagas.

Sudah cukup!

Kania sudah tidak tahan, bagas sudah sangat banyak membohonginya. Kania tidak ingin terjatuh kelobang yang sama. Kali ini ia tidak akan memaafkan bagas. Kali ini ia akan menyudahi semuanya. Menyudahi kisah mereka.

Jika bagas bahagia dengan wanita pilihannya kania rela. Kania akan pergi dari kehidupan cowo itu. Hidup berdua dengan anaknya sudah cukup.

Kania tidak ingin merasakan kebahagiaan yang palsu. Penuh sandiwara. Janji yang hanya terucap dimulut. Tidak di hati.

Malam ini ia akan memberikan bukti pada bagas. Bukti bahwa cerita mereka telah berakhir dengan penghianataan yang telah Bagas perbuat dibelakangnya.

Pintu kamar terbuka dan bagas masuk ia melemparkan tasnya ke kasur, dan menghampiri kania yang sedang menghadap jendela yang menampilkan pemandangan kota jakarta di malam hari.

"Kamu belum tidur?",Tanya Bagas memeluk kania dari belakang.

Bagas menatap bingung ketika kania menghempaskan pelukannya.

Kania menatap bagas dengan air mata, menatapnya penuh luka.

Bagas terbelalak kaget melihat kania yang menatapnya dengan mata yang penuh air mata, hati bagas teriris saat melihat raut wajah kania yang sudah lama tidak pernah ia lihat semenjak kejadian dulu.

Bagas menangkup wajah kania,
"Hey? Kamu kenapa? Jangan nangis..kamu kenapa sayang?"Bagas menatap wajah kania dengan tatapan khawatir.

Kania menepis tangan bagas yang menangkupnya. ia berjalan kelaci dan menyerahkan beberapa lembar poto kewajah bagas.

Kania menatap penuh luka,"Jahat kamu! Tega kamu sama aku. Mana janji kamu yang gak akan pernah khianatin aku lagi? Ternyata kamu gak berubah gas. Kamu masih seperti dulu yang selalu hancurin perasaan aku.",Ucap Kania memukul dada bagas dengan sisa-sisa tenaganya.

Bagas menatap lembaran poto dilantai yang ternyata beberapa potret dirinya dengan mia. Saat di cafe dan di lobby rumah sakit.

"Kamu mata-matain aku?",Ucap Bagas datar.

"Iya! Kenapa? kamu gak seneng karna kedok kamu terbongkar."

Bagas menghela nafas mencoba mengendalikan amarahnya.
"Aku bisa jela-"

"Cukup! Bukti poto itu semua udah jelas! Sekarang aku mau kamu jujur! Kamu ada hubungan apa sama mia? Aku pernah bilang jangan deket-deket dia. Ohh, aku tau kenapa kamu bela dia waktu itu! Karna kamu suka kan sama dia?", Teriak kania, ia mengusap airmatanya dengan kasar.

"Itu semua gak benar kania."Ucap bagas tegas.

"BOHONG! Aku gak akan percaya lagi sama kamu! Jujur gas."Tangan mungil kania meremas jaket bagas.

"Jujur! Kamu suka kan sama dia?!",Ulang kania, menatap bagas dengan sendu.

Bagas mengetatkan rahangnya menepis dengan kasar tangan kania,
"IYA GUE SUKA SAMA DIA! PUAS LO!? GUE SELINGKUH SAMA DIA! Gue gak cinta sama lo.",Bentak bagas yang langsung membuat leon yang sedang tertidur menangis.

Kania menatap kosong bagas, ia telah menebak ini pasti akan terjadi. Kecurigaannya ternyata benar. Bagas berselingkuh.

"Puas kania? Lo bilang lo gak akan percaya lagi sama gue, tapi saat gue bilang keburukan gue, lo percaya! Karna apa? Karna yang di otak lo itu keburukan gue semua. Lo gak pernah percaya sama gue sampai lo gak mau dengerin penjelasan gue.",Bagas menatap kania dengan tatapan sama-sama terluka.

Kania lagi-lagi mengusap air matanya."Karna memang gak ada lagi yang harus di jelasin. Ini semua udah jelas! Poto itu jadi bukti kalo kamu punya hubungan lebih sama dia."

"Kalo kamu gak punya hubungan lebih dengan mia, kamu gak akan temenin dia jenguk ibunya setiap hari ke rumah sakit. Sedangkan aku sama leon nunggu kamu pulang! Kita butuh kamu. Tapi apa? Kamu lebih mentingin mia dari pada aku sama leon. Aku mau kita sampai disini.",Ucap kania bergetar, mengusap air matanya yang mengalir deras.

Bagas menatap kania dengan tatapan penuh emosi,"Apa maksud lo?"

"Aku minta cerai."

PLAK!

Bagas menampar kania sampai sudut bibir cewe itu mengeluarkan darah. Kania tidak meringis ia menoleh menatap bagas kembali, sakit disudut bibirnya tidak seberapa dengan rasa sakit di hatinya.

Bagas memandang tangannya dengan perasaan bersalah, bagas membalikan badan dan melangkah pergi dengan membanting pintu sangat keras yang membuat leon menangis lebih kencang.

Kania menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, menangis disamping box bayi leon, merasakan kepedihan hatinya.

Kania menegakan badannya menenangkan leon yang sedari tadi terus menangis seakan merasakan perasaan kedua orang tuanya.

Setelah leon tenang dan mulai tertidur kembali, kania berjalan kearah lemari mengambil koper memasukan pakaiannya dan juga pakaian leon. ia masih terisak mengingat tamparan yang bagas lakukan padanya bahkan darah di sudut bibirnya masih ada dan mengering.

•••

Bagas mengendarai mobil seperti orang kesetanan, ia meremas setir mobil sesekali memukulnya untuk melampiaskan amarahnya.

Bagas menyesal tidak bicara terus terang pada kania tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bagas hanya tidak ingin kania berpikir yang tidak-tidak padanya. Tetapi bagas tak habis pikir bahwa kania sampai mengintainya.

Bagas ingin menjelaskan apa yang terjadi tetapi sepertinya kania sangat di penuhi amarah, mungkin mereka berdua perlu waktu sendiri untuk merenungkan masalahnya.

Bagas menatap telapak tangannya yang tadi tanpa sengaja menampar wajah kania, bagas sangat merasa bersalah dan membenci dirinya sendiri karna telah menyakiti hati dan fisik kania.

"Bego! Bego!", Bagas memukul setir beberapa kali sampai wajahnya memerah ingin meluapkan semua amarahnya.

Bagas melebarkan matanya,
"ARGHHH!",Teriaknya melindungi kepalanya saat dentuman keras terdengar dan semua orang berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi.















Tbc.

Ciri khas bagas kalo emosi sama kania bahasanya berubah jadi lo-gue wkwk

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang