VOTE SEBELUM BACA❤😍
Sorry for typo❤
Bagas berbaring dengan leon yang tengah duduk di atas perutnya disanggah oleh tangan bagas agar leon tidak terjatuh. Terlihat sekali raut kebahagiaan dari ayah dan anak itu.
Leon terus tertawa melihat raut wajah bagas yang diubah sekonyol mungkin,Bayi itu tampak menggemaskan dengan tawanya. Bagas ikut tertawa mendengar tawa dari leon.
Tiga hari tak bertemu seperti satu tahun bagi bagas, karna biasanya saat ia pulang kuliah atau bekerja pasti bagas meluangkan waktu untuk sedikit bermain bersama leon. Pertengkarannya dengan kania menyadarkan bagas bahwa istri dan anaknya sudah sangat berpengaruh penting dihidupnya. ia mencoba ingin bersenang-senang melepaskan sedikit tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga.
Beberapa kalipun Bagas mencoba, tetap tidak bisa. Kania dan leon sudah memenuhi hidupnya saat bagas tidak bertemu dengan mereka, sebagian hati bagas seakan kosong seperti ada ruang yang hilang.
Bagas beberapa kali memotret dan mengabadikan leon dengan kamera ponselnya. Tidak sedikit ayah dan anak itu berpoto selfie walaupun hasil gambarnya yang tidak jelas karna leon yang terus mencoba meraih ponsel bagas.
"Ini untuk mengobati rasa kangen ayah, kalo bunda kamu gak mau ikut sama ayah lagi.",Ucap bagas lirih, memperlihatkan hasil potretnya pada leon. Bayi laki-laki itu tertawa mencoba meraih ponsel bagas yang memperlihatkan gambar dirinya.
Bagas membawa leon untuk duduk dikasur sederhana milik kania.
"Kamu bantu ayah ya? Supaya bunda kembali sama ayah terus maafin ayah, Nanti ayah janji akan buat adik buat kamu!",Mungkin bagas seperti orang tidak waras karna berbicara dengan bayi yang tentu saja tidak akan mengerti, Tapi itulah insting seoarang ayah.
Bagas menggedong leon sesekali mengangkat bayi itu keatas dan ia tangkap.
Tanpa mereka sadari Kania tengah memperhatikan interaksi bagas dengan leon diambang pintu kamar, Kania memperhatikan dengan hening. Ada sedikit rasa bahagia melihat pemandangan didepannya.
Bagas yang menyadari jika ada seseorang yang memperhatikan pun menoleh kebelakang, Seketika Kania dan Bagas bertatapan canggung. Tidak ada yang memulai percakapan hanya mata mereka yang saling menatap penuh arti.
Leon berceloteh tidak jelas sambil mengulurkan tangannya pada Kania, Bagas yang menyadari jika leon ingin ke ibunya pun melangkah mendekati kania.
Kania mengambil alih leon dari tangan bagas, tapi. Saat kania akan melangkah bagas menahannya dengan menyentuh bahu kania.
"A-aku...m-maksudnya K-kita perlu bicara.",Ujar Bagas gugup, baru kali ini merasa sangat canggung dengan kania. Mungkin karna rasa bersalah yang mendominasi hatinya.
Kania hanya berdehem menanggapi perkataan bagas, setelah itu melangkah pergi.
Bagas menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berbalik dan duduk ditepi kasur. Memikirkan kata apa yag tepat untuk menjelaskan semuanya pada kania.
••••
Justin menatap melas pasangan didepannya yaitu Alvin dan netta. Sejak tadi ia hanya menjadi pajangan menonton semua adengan romantis kedua remaja itu.
Justin memalingkan wajahnya,"Tau gini gue nolak aja telaktiran kalian berdua! Bikin gue pengen muntah liat nya!",Ujar Justin sambil memakan kentang goreng.
Netta terkekeh menatap Justin,"Makannya cari cewe! Biar lo gak jadi jomblo karatan. Ha ha ha,"Ledek Netta menjulurkan lidah pada Justin.
"Biarin jomblo juga, yang penting bahagia!",Bela Justin melempar potongan kentang kearah netta.
"Biirin jimbli jigi ying pinting bihigii",ledek Netta memajukan bibir bawahnya yang membuat justin melebarkan matanya sedangkan Alvin tertawa terbahak.
"Kalo bukan pacar alvin udah gue pacarin lo!!"
Netta mendengus,"Ogah! Gak mau gue dipacarin orang jorok kaya lo! Sering ngupil terus jarang mandi pula!",Ujar netta beringsut mengalungkan tangannya dilengan Alvin.
"Udah-udah jangan berdamai! Eh maksud gue jangan bertengkar! Malu diliatin orang.",Ucap alvin menengahi.
Justin dan netta masih berperang dingin, netta melototkan matanya saat Justin meledeknya dengan wajah konyol.
Netta mengacungkan jari tengahnya kepada Justin,"Fucek!"
••••
Kania duduk diujung kasur mengarahkan wajahnya kearah jendela kamar, tak jauh beda dengan bagas yang mengikuti arah mata Kania. Mereka berdua terdiam suasana seketika canggung saat keheningan mendominasi ruangam sederhana itu.
Bagas menatap wajah kania, masih terlihat gurat sedih di wajah cantik kania. Bagas mengetuk dua jarinya diatas paha untuk mengurangi kegugupannya. Kania tersentak saat tiba-tiba bagas berlutut dibawahnya.
"Aku minta maaf udah lukain kamu,",Ujar Bagas mengadah menatap kania yang masih membuang wajahnya kearah jendela.
"Tapi Sumpah! Aku gak pernah selingkuh sama mia ataupun sama perempuan lain, menurut aku dengan adanya kamu disisi aku, itu udah cukup. Aku kecewa saat kamu ternyata gak pernah percaya sama aku,"
Kania akhirnya menatap bagas,"Sikap kamu yang buat kepercayaan itu hilang, kamu gak pernah terbuka sama aku,terus apa gunanya aku sebagai istri kamu?"
Bagas menghela nafas dan kembali duduk ditepi kasur, dengan jarak yang sedikit lebih dekat dengan Kania.
"Iya aku minta maaf, aku gak mau buat kamu salah paham, karna saat itu kamu larang banget aku deket sama mia. Aku akan jelasin semuanya sama kamu,",Bagas menceritakan bagaimana ia tidak sengaja menabrak seorang wanita paruh baya yang akan menyebrang jalan, saat itu dengan cepat ia menghubungi kerabat dari si wanita paruh baya itu, yang ternyata ibu dari Mia.
"Ibu itu keadaannya sempat keritis, aku saat itu sangat merasa bersalah. Aku bener-bener gak tau lagi harus berbuat apa saat dihubungi pihak rumah sakit kondisi pasien semakin memburuk, dan akhirnya aku jemput mia di cafe saat pihak rumah sakit memberitahu anak dari pasien tidak bisa dihubungi. Aku dipenuhi rasa bersalah saat itu dan akhirnya aku beberapa kali menemani Mia mengurus ibunya.",Bagas menghela nafas kembali.
"Tanpa disangka Mia berharap terlalu jauh, beberapa kali juga dia mengakui perasaannya terhadap aku. Tentu aja aku nolak, aku jelasin kalo aku udah punya istri dan anak. Tapi dia tetep ngejar aku bahkan ngebuat aku gak nyaman berada didekat dia.",Bagas meraih satu tangan kania.
Bagas menggenggam tangan kania dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan menyentuh pipi kania agar menatapnya.
"Maafin atas kebodohan aku, kamu boleh hukum aku karna udah lukain kamu,Tapi sayang,kamu gak boleh pergi lagi dari sisi aku."Pinta Bagas, yang membuat Kania sedikit tergerak hatinya.
"Gas, aku takut, takut saat aku menaruh kepercayaan. Kamu akan hancurin kepercayaan itu lagi! Engga mudah untuk aku percaya sama kamu, aku dihantui rasa takut,"Kania menatap Bagas sebelum melajutkan kalimatnya,"Takut kehilangan kamu."
Bagas tersenyum ia merasa bahagia ternyata cinta kania sangat besar padanya, Bahkan bagas rasa cintanya pada kania tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Kedua pasang mata itu saling menatap, bagas menatap dengan penuh cinta sedangkan kania menatap sendu penuh keraguan. Bibir bagas menempel pada bibir kania, melumatnya lembut seakan memberitahu seberapa besar cinta bagas.
Kania mengatupkan bibirnya, tapi ia tidak bisa menolak ciuman lembut dari bagas. Pasangan itu saling memejamkan mata menikmati pangutan bibirnya.
Bagas sangat menikmati pergulatan bibirnya dengan kania, tangan bagas menyentuh rahang kania untuk memperdalam pangutannya. Pantulan cahaya matahari dari jendela menambah suasana penuh gairah pasangan remaja itu yang tengah meluapkan besarnya rasa cinta mereka dan takut kehilangan satu sama lain.
Tbc.
Beberapa part lagi tamat😍😍
Kalian udah siap belum pisah sama Bagas family? Harus siap dong😂Sebagai gantinya aku buat cerita baru guys cek profie aku ya😍❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOMMY! [TAMAT]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!!😍 [Blm di revisi!!] #2 on Hamil (3 januari 2020) #1 on Hamil (5 januari 2020) #2 on SMA (8 maret 2020) #1 on Sad (8 mei 2020) 15+ Tentang Kania putri gadis Berumur 16 tahun yang menjadi ibu diusia muda. dimana sepas...