BAB 9

126K 5.4K 393
                                    

Setelah pertengkaran Alvin dengan Citra, Alvin tetap mengunjungi Kania, urusan Citra biar nanti saja toh Citra sedang butuh waktu sendiri. Lega rasanya Alvin melihat Kania baik-baik saja.

"Makasih kak," Ucap Kania, tidak tau perasaan apa yang Kania Rasakan ke Alvin satu sisi dia nyaman didekat Alvin dia ingin membuka hatinya untuk Alvin, tapi seakan di lubuk hatinya ada perasaan mengganjal yang Kania pun tidak tau perasaan apa itu.

"Jangan lupa minum obatnya ya."
Alvin tersenyum mengusap kepala Kania.

Kania tersenyum menganguk,
"Iya kak, lagian Kania udah merasa enakan kok."

"Yaudah kalo gitu, aku pamit pulang ya?."Pamit Alvin beranjak dari kursi

"Iya kak hati-hati."

••••

Bagas mematikan ponselnya dan beranjak mengambil gitar yang berada dipojok lemari.

Dia berjalan kearah balkon kamarnya duduk dibangku santai tidak lupa menyalahkan sebatang rokok menghisapnya dan ditaruhnya lagi ditempat menyimpan rokok.

Bagas mulai memetik senar gitarnya bernyanyi ditemani cerahnya bulan dilangit dan angin malam.

Ku hanya diam menggengam
menahan sgala kerinduan
Memanggil namamu disetiap malam
Ingin engkau datang
Dan...
Hadir di mimpiku
Rindu......

Bagas bernyanyi dengan suara hasnya sambil memejam kan matanya merasakan perasaan yang dia rasakan sekarang. Kerinduan yang terbendung akan kekasihnya, Bahkan Bagas bersumpah bahwa kalau dia bertemu dan bersama lagi dengan kekasihnya Bagas janji tidak akan pernah melepaskan nya lagi.

Bunyi ombak laut malam mendominasi sepasang kekasih yang sedang duduk menikmati pemandangan laut ibu kota, mereka saling menatap dan tersenyum sang wanita menyenderkan kepalanya dibahu sangkekasih.

"Kamu seneng gak?" Tanya Bagas menatap Nabila yang sedang memejamkan mata menyeder dibahunya.

Nabila menganguk,"Banget,aku seneng banget, akhirnya kamu ada waktu lagi buat aku."Ujarnya tersenyum menatap Bagas,"makasih ya,kamu lebih pentingin aku dari pada geng kamu itu!"Lanjut Nabila sedikit mengeraskan suaranya diakhir kalimat.

Bagas terkekeh,"iya sama- sama,Maaf belakangan ini aku lebih ngurusin geng aku,soalnya mereka lagi butuh aku. Makasih juga kamu selalu ngertiin aku."Ujar Bagas mengusap kepala Nabila lembut.

Nabila tersenyum manis,"iya sayang." Ucap Nabila menyengol Bagas dan disambut tawa mereka berdua.

Beberapa menit kemudian Nabila menatap Bagas sendu,"Bagas."

Bagas tersenyum manis kearah Nabila,
"Iya kenapa?"

"Aku mau bicara serius sama kamu."

Bagas terkekeh,"Apa?"

"Aku akan pergi ke Belanda besok."
Ucap Nabila menatap kedua mata Bagas sendu.

Bagas seakan tidak percaya dia tertawa,"Kamu bercanda kan? Kamu ngerjain aku pasti."Ujar Bagas tertawa lagi.

Nabila menggeleng,"Aku serius, perusahan Ayah dipindahkan disana,dan terpaksa aku harus ikut ayah kesana."Nabila menggengam tangan Bagas erat.

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang