BAB 48 (END)

198K 6.3K 365
                                    

VOTE SEBELUM BACA❤

Sorry for typo❤❤

Kania dan bagas tengah duduk dikursi panjang ditaman kota, keduanya menikmati suasana malam. ditemani lampu-lampu dari gedung pencakar langit, kania tersenyum melihat dua anak kecil tengah berlari merebutkan makanan.

Kania mengalungkan tangannya dilengan bagas, menyenderkan kepalanya dibahu bagas dengan manja.

Bagas melirik kania dan mengusap ujung rambutnya dengan lembut.

Kania berharap suatu saat dirinya dengan bagas melakukan ini lagi, dan melihat anak-anaknya yang berlarian kesana-kemari dengan bahagia, dengan kania dan bagas menyaksikan itu semua.

Mereka berdua tau, perjalanan rumah tangganya tidak akan selamanya mulus, pasti ada saja masalah yang akan muncul. Tapi, dari keduanya berjanji sebesar apapun masalahnya seberat apapun persoalannya mereka berjanji tidak akan diselesaikan oleh perpisahan.

"Aku bahagia ada disamping kamu,",Ucap kania sambil memainkan jari-jari bagas.

Bagas tersenyum simpul, mengecupi ujung rambut kania.

"Terimakasih...maaf sempat buat kamu nangis, aku sadar masih banyak kekurangan yang perlu aku perbaiki. Tolong, jangan pernah tinggalin aku. Karna kamu,leon. sekarang dan selamanya tujuan hidup aku.",gumam bagas yang masih didengar dengan jelas oleh kania.

Kania yang terharu menghentikan kegiatannya memainkan jari bagas, menatap wajah suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku juga masih banyak kekurangan, kita akan berjuang sama-sama. Aku akan selalu disamping kamu, gas. Tanpa kamu minta! kamu berhasil! buat aku sejatuh cinta ini sama kamu.",Kania berucap dengan suara serak menahan isak tangisnya, kania memang sangat perasa yang membuat perempuan itu cepat merasa terharu dan menangis.

Bagas menangkup wajah kania, yang menurut bagas sangat menggemaskan.

"Udah jangan nangis,"Bagas terkekeh mengusap air mata kania yang takhenti-hentinya menetes.

Bagas membawa kania kedalam pelukannya.

"Kamu bener kita akan berjuang sama-sama membesarkan leon dan buat adik untuk leon. Yes!!!",Teriak bagas yang membuat kania terkekeh dan memukul bahu bagas.

"Enak aja! Enak dikamu gak enak di aku. Nunggu leon besar dulu,",ucap kania tak terima.

Seperti dunia milik berdua bagas dan kania tidak memperdulikan sekitar, mereka tenggelam dalam dunia yang membuat mereka bahagia, beberapa pasang mata sesekali memperhatikan keduanya yang terlihat seperti remaja biasa yang sedang kasmaran.

Perdebatan kecil tak terhindarkan dari obrolan keduanya, kania memukul lengan bagas saat dirasa kesal pada cowo itu sedangkan bagas tertawa dan mencubit pipi kania dengan gemas.

Malam semakin larut, taman kota sudah tidak terlalu ramai seperti sebelumnya, beberapa orang sudah mulai meninggalkan tempat.

Sedangkan kania dan bagas seperti tidak ingin meninggalkan tempat, mereka sangat asik berbincang dan tertawa sampai deringan telpon dari ponsel bagas menghentikan momen keduanya.

Bagas mengangkat telpon dari ibunya, sedangkan kania mengecek ponselnya. Kania melebarkan matanya saat belasan panggilan tak terjawab dari ibu mertuanya.

YOUNG MOMMY! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang