Jangan lupa vote sebelum baca dan komen sesudah baca, terimakasih❤
Bagas dan kania berada didalam mobil dalam perjalana pulang, bagas melirik kania yang sejak tadi bungkam dengan mata sembab.
Bagas sejak tadi ingin berbicara tapi bagas tahan lebih baik dibicaran dirumah saja. Bagas meraih tangan kania mencoba menenangkan isakan tangisnya tapi di tepis dengan kasar oleh kania.
Mobil bagas sudah berhenti dihalaman rumahnya, kania dengan cepat lebih dulu turun dari mobil sambil mengusap kasar air matanya. Bagas menghela nafas mencoba menerima kania seperti itu juga karnanya.
Bagas memasuki rumah, langkahnya berhenti saat melihat ibunya menatapnya penuh tanya.
"Bagas!? Kania kenapa? Dia kelihatan habis nangis."Tanya Ratih dengan wajah khawatir takut terjadi sesuatu antara anak dan menantunya, Ratih menatap bagas penuh tanya. Menuntut anaknya untuk menjawab.
"Mood wanita hamil memang seperti itu mom, kania sedang dalam mood gak baik. Yaudah bagas ke kamar dulu mau bujuk kania."jawab bagas berbohong, saat ratih siap akan bertanya lagi bagas buru-buru melangkah pergi.
Bagas membuka pintu kamar perlahan, bagas melangkah kearah kania yang sedang duduk di pinggir ranjang memunggunginya. bagas mensejajarkan tubuhnya dihadapan kania yang sedang terisak pilu. Bagas memeluk lembut kania.
"Aku minta maaf,"ucap bagas setelah melepas pelukannya, bagas memelas megengam tangan kania.
Kania terus meneteskan air matanya tanpa suara. Bagas tentu saja prustasi sejak bagas mengajak kania pulang kania tidak mengeluarkan satu patah katapun kania terus meneteskan air matanya yang membuat bagas tambah merasa bersalah.
"Kania, jangan kaya gini. Pliss..kamu boleh cacimaki aku, kamu boleh pukulin aku!tapi jangan diemin aku seperti ini."Bagas mengusap bulir-bulir air mata kania yang terus menetes bagas menangkup kedua pipi kania agar menatapnya..
Kania menghela nafas mencoba menetralisir rasa kecewanya, sungguh kania sedang berada di titik terapuhnya. Setelah hatinya dirasa siap kania langsung membuka suara
"Kamu tau? detik dimana kita resmi jadi suami istri walaupun kita masih muda aku sangat berharap pernikahan ini akan jadi pernikahan terakhir seumur hidup aku. Bahkan aku gak pernah sedikitpun berfikir untuk berpisah sama kamu! aku berusaha ikhlas mencintai kamu, walaupun. Aku tau kamu gak lakuin hal yang sama,"Kania menggigit bibir bawahnya menahan isakannya sedangkan air matanya terus mengalir. Bagas menatap kania dadanya perih melihat kania menangis karnanya.
"Aku tau kamu sering temui nabila pacar kamu diam-diam, aku tau kamu pura-pura sibuk setiap aku butuh kamu,untuk menemani nabila. Tapi aku hanya diam, mencoba kuat untuk anak aku. Kamu pikir hati aku gak sakit? saat mendengar kata-kata manis kamu tapi tidak sama dengan hati kamu. Hati kamu untuk orang lain,Gas. Aku merasa jadi penghalang di hubungan kalian, jika kamu emang cinta sama dia! Tolong lepas aku. jangan buat aku lebih sakit lagi, gas."
Bagas merasakan perih di uluhatinya saat kania mengungkapkan isi hatinya.
"Aku gak akan lepas kamu! Iya aku emang pernah berencana untuk tinggalin kamu saat bayi ini lahir, Tapi itu dulu! Sebelum akau sadar kalau aku sudah terbiasa sama kamu, kisah kita emang baru sebentar, tapi kesan indah sudah terlanjur terukir dihati aku."Bagas menyentuh kedua bahu kania menatap kania dengan lembut memberi tahu lewat tatapannya bahwa dia bersungguh-sungguh dengan perasaannya."
Kania tertawa sumbang mendengar perkataan bagas,"Cukup! Buat apa kamu berkata seperti itu pada akhirnya melakukan kesalahan yang sama, aku bosen gas! sama perkataan kamu, aku capek meyakinkan hati aku untuk terus berjuang sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOMMY! [TAMAT]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!!😍 [Blm di revisi!!] #2 on Hamil (3 januari 2020) #1 on Hamil (5 januari 2020) #2 on SMA (8 maret 2020) #1 on Sad (8 mei 2020) 15+ Tentang Kania putri gadis Berumur 16 tahun yang menjadi ibu diusia muda. dimana sepas...