33 | Celaka

81 14 2
                                    

Terkadang warna kuas yang kita tumpahkan tidak dapat kita hapus kembali,
Sama saja dengan apa yang akan kita perbuat,
Maka Berpikirlah sebelum kita bertindak.

~STBAS~

Mereka keluar dari toko musik tersebut, setelah menghabiskan beberapa melodi bersama. Mungkin ini hanya sekedar penghilang penat  atas semua kejadian yang selama ini menimpa mereka. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri terdapat sesuatu diantara mereka.

"Seru juga ya Ay" sahut Dirga.

"Iyaa, seru banget Ka"

"Ya udah, sekarang kita pulang"

"Iya Ka duluan aja ya ke mobilnya, Aku mau beli dulu kerudung di toko sebelah"

"Oke, nanti nyusul ya"

"Siiap Ka"

Ia pun berlarian kecil menuju sebuah toko kerudung yang berdampingan dengan toko alat musik tersebut. Alya mengerling mencari kerudung yang diinginkannya, dan pilihannya berlabuh pada sebuah kerudung polos berwarna blue grey. Seusai membeli kerudung, Ia pun segera menyebrang untuk menghampiri mobil Dirga. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan memastikan jalanan aman untuk di sebrangi. Namun, tiba tiba seorang perempuan menarik lengannya dengan paksa.

"Mau kemana kamu Hah!!"

Sontak saja Alya kaget melihat sosok perempuan itu yang ternyata adalah Aulia.

"Lo harus tanggung jawab atas semua perbuatan yang lo lakuin ke gue" ucapnya seraya mempererat cengkramannya.

"Maksudnya apa ? lepasin!" bentak Alya.

Ia berusaha melepaskan pegangan Aulia yang begitu kuat. Bahkan tidak segan segan, Aulia menjambak jambak kerudung Alya hingga tak beraturan. Terjadilah aksi dorong mendorong antara Aulia dan Alya. Usaha keras terus Alya lakukan agar terlepas dari amukan tidak jelasnya.

"Sadar Aulia, lepasin!!" teriak Alya padanya.

Mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di sekelilingnya. Tidak bagi Dirga, yang tengah menggunakan earphone dan bercengkrama dengan temannya Jawi, seraya merapikan belanjaan didalam mobil.

"Ini semua salah lo Alya!" teriak Aulia hingga dorongan kuatnya berhasil membuat Alya terhempas ke jalanan,

Ckiittt

Brugghhh!

Kecelakaan pun terjadi, Alya tertabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Sedangkan Aulia menutup mulutnya dengan kedua tangan tanda tak percaya atas perbuatan yang Ia lakukan.

"Alyaa..." lirihnya.

Orang orang segera mengerumuni tubuh Alya yang tergeletak di jalanan, darahnya berceceran dimana mana, termasuk pakaiannya. Di seberang jalan, Dirga keluar dari mobilnya karena mendengar benturan yang begitu keras. Ia menghampiri kerumunan warga di jalanan. Bagaikan petir di siang hari, Dirga begitu kaget melihat Alya sudah terkulai lemas dengan darah yang begitu banyak.

"ALYAA!!" teriak Dirga menghampirinya.

Tak berpikir panjang, Dirga pun membopong tubuh Alya ke dalam mobilnya. Ia tahu air matanya kini sudah tak terbendung lagi, hatinya begitu sakit melihat kejadian ini. Ia menyesal telah membiarkan Alya sendirian sebelumnya.

***

Di Rumah sakit, dengan sigap para suster menghampiri kedatangan Dokter Dirga. Mereka menaruh tubuh Alya di atas papan dorong dan membawanya ke ruang gawat darurat (UGD). Dirga segera menuju ke ruangannya untuk memakai jasket putih dan membawa alat alat medis lainnya. Ia berlari menuju UGD untuk segera menangani Alya.

"Kondisinya sangat parah Pak, darah yang keluar sangat sukar untuk berhenti" ucap salah seorang suster.

"Biar saya yang periksa" jawab Dirga.

Kamu harus kuat Aya. batinnya.

Allah selalu memberikan ujian dan cobaan terhadap hamba-Nya, tapi semua ujian dan cobaan itu Alloh berikan tidak diluar batas kemampuan manusia. Maka bertakwalah karena Alloh selalu bersama orang orang yang bersabar.

Setelah beberapa jam melakukan pemeriksaan, ternyata Alya mengalami cedera begitu parah di bagian kaki, luka luka di bagian tangan dan juga sedikit benturan di bagian kepala. Dirga begitu cemas melihat Alya yang masih belum siuman. Ia terus saja berada di sampingnya memeriksa kondisi dan mengkonsultasikannya dengan dokter lainnya. Terkadang air matanya tumpah ketika Ia mengingat kembali kecerobohan yang Ia lakukan, hingga membuat Alya berada di posisi seperti ini.

"Cepet sembuh Ayaa" gumam Dirga.

***

Atha tengah merasa lega ketika Ia berada di rumah sembari duduk rebahan menonton televisi tipis dan lebarnya. Baru kali ini, Ia merasa lebih tenang setelah mengutarakan kata kata terakhirnya pada Aulia. kini Ia merasa lebih bisa menikmati hidupnya. Tak lama kemudian, gambar di televisinya menayangkan tayangan disney kartun. Entah kenapa, hatinya merasa rindu akan kehadiran seseorang.  Rindu akan penjelasan panjang lebar, lontaran kalimat dengan bahasa inggris, tingkah polos dan childistnya.

Atha menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia tidak bisa melakukan apa apa sekarang, hanya bisa mengingat dan merindukannya. Tayangan pun beralih pada berita terkini, dimana kecelakaan baru saja yang terjadi di jalanan Argo tempat ia tadi melihat Alya dan Dirga. Matanya membulat sempurna ketika melihat korbannya tiada lain adalah Alya.


🌷🌸🌷

Jangan lupa bintangnya yaa✨

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang