Prolog

708 124 83
                                    

Aku bersujud menghadapmu Sang illahi
Dimana keluh kesah kubanjiri
Dengan sebening air membasahi
Di Sepertiga malam mu ini,

Dunia sudah tak seindah dulu lagi
Hanya meratapi dan menangisi
Semua rentetan alur ini

Kini,
Aku ingin kembali.

~STBAS~

"hiks...hiks..., Ayah..ibuu...jangan tinggalkan Ayaa"

Seorang anak kecil tengah duduk di depan sebuah pintu bangunan besar. Terlihat ia sangat ketakutan dengan baju yang sedikit basah karena pantulan rintikan hujan.

Namun, seketika suara pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum kepadanya.

"Nak, kamu kenapa??ayo masuk diluar dingin" ujarnya.

Anak itu hanya memegangi lututnya dengan tak henti hentinya menangis, mengabaikan tawaran wanita tersebut. Ia hanya terus memanggil kata Ayah dan Ibu.

"Jangan menangis nak, Ayo sama Bunda Merry"

Wanita itu beranjak mendekat lalu memeluk Anak kecil yang rapuh itu dengan penuh kasih sayang, Ia bisa merasakan apa yang anak itu rasakan.

"Nama kamu siapa nak?" seraya mengelus pucuk kepalanya.

"Al..Alya.a.a" jawabnya di sela isak tangis.

"Jangan nangis lagi ya, sekarang sudah ada Bunda, Bunda akan jadi ibunya Alya ya" dengan nada yang begitu menenangkan, ia mencoba menghapus air mata Alya.

Alya terus menangis hingga wanita paruh baya itu pun ikut berkaca kaca. Ia memeluk Alya begitu erat, ia tahu rasanya kehilangan keluarga seperti anak anak yang tinggal bersamanya.

"Ibuu..hiks..hiks.."Alya membalas pelukan wanita tersebut.

🌷🌸🌷

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Salam hangat untuk kalian semua.

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang