13 | Disney and Holiday

190 63 44
                                    

That now I'm in a whole new world with you...

Atha mengakhiri lagu tersebut dengan senyuman manis yang terpahat di wajah. Entah kenapa Alya merasa gugup jika dilihat olehnya.

Banyak sekali hal tentang Atha yang tidak dapat Ia pungkiri. Di mulai dari yang Ia lakukan sekarang seperri pandai bernyanyi, bermain alat musik, baik, peduli dan juga yang diluar ekspektasinya adalah perhatian.

Awalnya Alya berpikir bahwa Atha adalah bad guy, namun ternyata 180° berbeda.

"Ayaa tau itu lagu apa?"

Seketika pertanyaan itu membuyarkan lamunan Alya.

"Tau, Aladin-kan?" jawabnya dengan senyum mengembang.

"Yups, one hundred poin for you nona"

Alya tertawa seraya bertepuk tangan.

"Thank you"jawabnya pelan.

"Tau juga kan arti lagunya?"Atha kembali bertanya.

Alya mengangguk dengan pasti, Ia mendekripsikan lagu tersebut layaknya mendongeng.

Atha memperhatikannya dengan teliti dan sesekali tertawa melihat ekspresinya.

"Kamu ternyata banyak bicara ya kalau seperti ini" ucap Atha.

Alya membalasnya dengan senyuman.

"Nona berapa tahun sih?" Atha kembali bertanya

"17 tahun, kalau ka Atha sendiri?"

"Beda 3 tahun aja, hari ini pas 19+" jawabnya singkat.

Alya terperangah Ia tidak percaya, jika laki-laki yang ada di depannya hanya terpaut 3 tahun saja sudah menjadi seorang CEO muda.

"20 tahun kak? tapi kok udah jadi CEO muda sih" herannya.

"Iya, jadi pas keluar SMP Aku masuk sekolah khusus tentang manajemen, terus pas keluar SMA Aku langsung diangkat oleh Ayah jadi CEO" bebernya.

"Oh jadi sma khusus manajemen" gumamnya mengangguk.

"Kalau kamu sendiri kayanya jago inggris ya?" penasaran.

"Iya Alhamdulillah Ka, soalnya meskipun kita berada di panti bukan berarti kita gak dapet pendidikan, banyak sekali donatur pendidikan yang bersedia menjadi pengajar di panti kami" jelasnya.

"Oh..bagus kalo begitu,"

Tiba tiba bel pintu berbunyi, pertanda pesanan Namaaz dining telah sampai. Alya yang telah lama mengobrol dengan Atha, baru sadar ternyata ada beberapa orang yang memperhatikannya sedari tadi.

"Udah kenyang belum berduaannya?" celetuk Bagas pada Atha dan Alya.

Atha tertawa, temannya selalu saja mencairkan suasana. Ia pun mengajak Alya untuk makan bersama dengan teman-temannya.

Alya merasa ragu untuk meng-iyakan ajakan Atha, karena tadi saja Ia merasa tidak enak diperhatikan oleh mereka.

Atha mengedipkan kedua matanya mengisyaratkan bahwa Alya akan baik-baik saja kalau setuju dengan tawarannya. Akhirnya Alya percaya dan duduk bersama di meja makan.

"Kenalin dong, namanya siapa?" kepo Clara.

"Aku Alya" singkatnya tersenyum santun.

"Okey Alya, jadi kamu ini pacarnya Atha?" Daffa mencoba mengintrogasi.

Alya menelan salivanya, pernyataan yang sudah Ia antisipasi ternyata muncul.

"Belum, baru gebetan" Atha menjawabnya dengan enteng lalu melirik Alya.

Tenggorokan Alya merasa cekat, diam seribu bahasa merupakan pilihan terbaiknya.

"Tembak aja sekarang, mumpung hari ini hari ulang tahun lo Ta" Bagas mengompori.

Alya menoleh kearah laki-laki disampingnya, Ia lupa tadi juga Atha bilang hari ini adalah hari ulang tahunnya.

"Barokallohu fiumrik Ka, mabruk alfa mabruk" dengan nada pelan.

"Aamiin, makasih Ayaa" jawabnya mengulum senyum.

"What?!" kaget Clara yang mendengarnya.

"Lo kenapa by?" tanya Daffa.

"Ngg...ngga, surprise aja gitu, ga nyangka gebetan Atha lebih muda ya" ucapnya menyindir.

"Baguslah lebih muda" balas Daffa tak ingin memperpanjang.

Atha melayangkan pandangan elang pada Clara, Ia tahu bahwa Clara sepertinya tidak menyukai Alya.

"Rencana party atau holiday nih Ta?" pancing Bagas di sela-sela menyantap hidangan.

"Hmm wait," jawab Atha.

"Tell me princess, where we're going? Let's ur heart decide" bisik Atha pada Alya.

Deru jantung Alya makin tak karuan, Ia benar-benar harus bisa mengontrol perasaannya karena suasana yang canggung pula. Ia pun memastikan siapa yang diajak bicara oleh Atha dengan meletakkan ibu jari kehadapannya.

"You are" balas Atha.

Alya berpikir sejenak menerawang tempat yang ingin Ia kunjungi. Waktu itu, Ia pernah membaca majalah yang menawarkan keindahan negara Spanyol, begitu mempesona baginya.

"Alhambra" celetuknya.

Ya, kota itu yang ingin Alya kunjungi.

"Okey, kita akan pergi holiday ke Spanyol" Atha mengumumkan.

"Nice!" Ujar Bagas.

Alya terbelalak Ia kira ini hanya sebuah gurauan semata.

"Tapi.." lirih Alya menyanggah namun terpotong.

"Kita berangkat besok, lebih cepat lebih baik" tambah Atha.

"Gue setuju" balas Daffa sembari mengangkat gelas kaca kedepan.

"Cheers!!" sorak Atha, Daffa dan Bagas.

Alya termenung merasa bersalah mengucapkan sesuatu hal yang konyol. Mana mungkin Ia bisa pergi ke Spanyol bersama Atha.

Di sisi lain, Clara terus saja memperhatikan gerak-gerik sosok gadis yang bersebrangan dengannya.

Gak mungkin cewek kaya dia bisa se-special itu bagi Atha. Benaknya.

"Aulia lebih cantik daripada lo" gumam Clara.

🌷🌸🌷


Tinggalkan vote dan komen yaa 🤗

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang