14 | The Memories of Alhambra

153 43 62
                                    

Ini memang tentang rasa yang tersimpan begitu rapat di dalam hati.

~STBAS~

Pagi telah tiba, sinar matahari menghiasi setiap helai gorden ruangan. Sebuah handphone melekat ditelinga kanan Alya, Ia sedang menelpon Syifa -Saudari pantinya-.

Ia menceritakan peristiwa kemarin yang benar-benar awkward. Dari sebrang telepon Syifa justru tertawa merasa lucu akan cerita Alya.

Kemudian suara ketukan pintu terdengar, menampilkan Atha dengan style cool-nya telah siap untuk pergi berlibur.

"Loh, ko masih pake piyama?" kaget Atha.

"Emangnya kenapa?" balik nanya.

"Cepet ganti baju, kita mau pergi holiday kan" perintah Atha.

"Tapi itu kan..." menyela namun terputus.

"Ini perintah Nona" jawabnya sabar.

Alya pun berlarian masuk ke kamar mandi sedangkan teleponnya diambil alih oleh Atha seraya meminta izin kepada Syifa.

***

Matanya menyebar menyeruak isi kamar tersebut, sungguh kamar yang sangat mewah. Selain arsitekturnya yang indah, kamar ini menyuguhkan pesona Alhambra yang begitu spektakuler.

Ya, Alya telah berada di Granada, Spanyol.

Tempat dimana istana Alhambra berada. Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang yaitu 19 jam, akhirnya Ia melabuhkan peristirahatannya di Alhambra palace hotel.

Dengan tatapan yang mengarah ke jendela kamar yang begitu besar, menggambarkan pemukiman di kota tersebut yang begitu damai pada dini hari.

Sebuah suara berhasil mengalihkan pandangannya.

Apakah itu resepsionis ?. Benaknya.

Sesosok pria yang sudah tak asing lagi baginya berdiri sembari melambaikan tangan.

"Buenos Dias Nona" sapa Atha.

Kamar Alya memang bersebelahan dengan kamarnya. Ia mengerenyitkan dahi, tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pria tersebut.

"Maksudnya, selamat pagi nona" ulangnya tersenyum manis.

"Ini masih jam 3 dini hari Ka, jadi bukan pagi tapi subuh" ujarnya membenarkan.

"Oh iya hehe, selamat beristirahat ya, jangan lupa nanti pagi kita cari makan keluar sekalian jalan jalan sama yang lain"

Alya membalasnya dengan mengangguk.

"See u, Nona" salamnya.

***

Kini, kami duduk di sebuah kursi jalan setelah menyantap menu paella -nasi kuning Ala sapnyol- di sebuah restoran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang