42 | Merindu dalam Doa

115 13 2
                                    

Hari ini Bunga yang ada di rantingmu jatuh, sepertinya Ia akan pergi untuk menggapai tujuannya di negeri orang.

~STBAS~

"Mohon perhatian, pemberangkatan pesawat menuju england akan dimulai 10 menit lagi. Diharapkan semua penumpang telah memasuki pesawat."

Pengumuman tersebut menggema seisi Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. Begitu hiruk pikuk oleh para penumpang yang sudah memadati area tersebut. Termasuk seorang perempuan yang tengah duduk di kursi tunggu dengan seorang laki laki juga sanak saudara yang mendampinginya.

Ia mengenakan pakaian casual dengan celana kain berwarna hitam dipadukan dengan jaket tebal berwarna coklat, kerudung pashmina berwana cream senada juga sepatu sneaker berwarna putih bermotif. Sedari tadi Ia terus memegangi handphone-nya, sepertinya Ia ingin melakukan suatu hal namun entah kenapa Ia begitu keliru.

Hanya sedikit perbincangan yang dilakukan dengan keluarganya. Uwa - nya dari Aceh senantiasa selalu mendampingi juga terus memberikan nasehat kepada Alya, untuk bisa menjaga diri juga fokus terhadap apa yang dicita-citakan.

Alya hanya bisa mengangguk juga tersenyum manis kepada semua perhatian yang keluarganya berikan. Ketika pengumuman kembali terdengar, menandakan bahwa pemberangkatan hanya tinggal 5 menit lagi, Alya beranjak untuk bersiap pergi menaiki pesawat.


Ia berpamitan terlebih dahulu kepada keluarga, sanak saudara juga adik adik kecilnya yang sedari tadi memasang wajah sedih padanya. Begitu banyak pelukan juga doa yang mereka berikan untuk Alya. Tak lupa, Alya pun berpamitan dengan hero keduanya setelah Ayah yaitu Dirga.


"Jangan merindukan Aku ya Ay" celetuk Dirga saat Alya menyalimi tangannya.

"Ble, Kakak kaliii"jawab Alya.

"Ck, bisa aja, jadi lulusan yang terbaik ya Ay" sambungnya kembali.

"Aamiin ya rab"

Dirga pun mengelus kepala Alya dengan lembut lalu mendoakannya. Alya hanya terdiam dan tersenyum. Untuk terakhir kalinya Ia melambaikan tangan pada keluarganya, lalu berbalik dan berjalan menuju pesawat.


"Sampai jumpa" lirihnya.

***

Meeting besar berhasil dilakukan, keramaian tepuk tangan terdengar kala seorang CEO perusahaan tersebut selesai mempresentasikan hasil diskusinya. Ia pun membungkukkan badannya pertanda terimakasih kepada seluruh kinerjanya. Kemudian Mereka pun keluar berhamburan meninggalkan ruangan tersebut.


Ia menghembuskan nafasnya dengan lega, lalu duduk di sebuah kursi ruangan tersebut sendirian. Ia mengecek handphonenya yang sedari tadi berbunyi dan menyisakan sebuah pesan.

Hasta Clement
Assalamualaikum Tha,
Semoga lo baca pesan ini, gue dapet kabar kalau sekarang Alya berangkat ke Inggris.

Sontak saja matanya membulat sempurna, tanpa pikir panjang Ia berlari menuju parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan express. Jalanan yang lumayan lenggang pun seakan mendukung pengejarannya pada pesan tersebut. Setelah beberapa menit, akhirnya Ia sampai di Bandara.


Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, mencari sosok perempuan yang ingin sekali Ia temui. Dan tanpa disengaja Ia pun menabrak seorang laki laki yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

Bruk.

"Terlambat lima menit, Dia udah pergi" sahut laki laki tersebut.

"Dirga" ucap Atha.

"Ini ada sesuatu untukmu dari Aya"

Dirga memberikan sebuah kotak kecil pada Atha.

"Gue duluan ya, Assalamualaikum" pamitnya.

"waalaikumsalam.." jawab Atha.

Dirga pergi meninggalkan Atha, setelah memberikan amanat dari Alya. Sedangkan Atha, dengan segera membuka isi dari kotak tersebut. Nampak sebuah gantungan berbentuk bulan tergeletak di dalamnya. Atha tersenyum geli, lalu mengambil secarik kertas yang bertengger pada gantungan tersebut.


I will fine. Dont worry about me.

See you next time, Moon. :)

Satu kalimat sederhana namun dapat membuat Atha tersenyum juga sedih secara bersamaan. Ia pun memainkan gantungan tersebut. Kemudian pergi meninggalkan Bandara tersebut.

Aku kesal dengan jarak dan waktu, yang selalu memisahkan kita.

Hingga Aku hanya bisa merindukan mu di dalam Doa.

Terimakasih telah memberikan nama panggilan yang menarik untukku, Nona.


🌷🌸🌷

Jangan lupa jejaknya yaa!

Ps : Atha yang selalu setia menunggu kedatangan Nonanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ps : Atha yang selalu setia menunggu kedatangan Nonanya itu.

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang