5 | Asisten Pribadi

226 80 63
                                    

Sebaik baiknya perempuan ialah

Ia yang bisa menjaga kehormatan
dirinya.

~STBAS~

Di saat matahari belum menampakkan sinarnya, seorang laki laki berlari menuruni anak tangga dengan memakai pakaian casual yang cocok digunakan untuk keluar di pagi buta seperti ini.

Melihat pembantunya yang sedang bersih bersih, Ia tak lupa untuk menyapanya.

"Selamat pagi Bi Inah"

"Pagi den Atha, wah..sepertinya aden mau olahraga pagi ya"

Atha mengangguk.

Setelah itu pandangannya teralihkan, ketika melihat perempuan yang mengenakan atasan panjang berwarna pastel dan rok plisket berwarna hitam pergi ke dapur.

"Hey Nonaa!!tunggu.." panggil Atha.

Alya tidak mengindahkannya, Ia langsung menyiapkan gelas untuk membuat susu jahe.

Atha berusaha mengejarnya dengan berlari lari kecil.

"Nona, ikutlah denganku?" Ajaknya ketika berhasil berdiri di samping perempuan tersebut.

"Maaf tapi kan Aku harus bekerja, jadi aku tidak bisa ikut lari pagi" jawabnya dengan tidak memperhatikan Atha.

"But you're my assistant, nona"

"Asisten rumah tangga kan??" mencoba memastikan.

Atha menggelengkan kepalanya. Ia kira perempuan itu tau bahwa asisten tidak sama dengan pembantu.

"Kamu bukan pembantu, tapi kamu asisten pribadiku" jelas Atha.

"Asisten pribadi??"

"Yups"

Dengan cekatan, Atha mengambil segelas susu yang telah disiapkan oleh Alya.

"Enak" ujarnya.

Alya melongo, melihat minumannya telah disuruput begitu saja tanpa izin.

Dengan nada sedikit kesal, Alya mencoba mengikhlaskan minumannya lalu bertanya.

"Terus tugasnya apa?"


"Menuruti perintahku, jadi sekarang kamu harus ikut denganku"

Belum sempat Alya menjawab, Atha langsung menarik lengannya, dan membawanya pergi.

Sontak saja Alya berusaha melepaskannya namun ternyata cengkaramannya sangat kuat.


***

Kini mereka telah sampai di taman komplek dengan udara yang menyejukkan, memang benar Atha tinggal di komplek perumahan.

Namun rumah miliknya yang paling berbeda dengan yang lain, karena rumahnya lebih besar.

"Lepasin lengan Saya, Pak!" pekik Alya ketika lengannya masih digenggam.

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang