26 | Karena Alloh

103 16 3
                                    

Untukmu agamamu dan Untukku agamaku.

~STBAS~

Alya melangkahkan kakinya, memasuki pekarangan yang sangat dicintainya. Melihat beberapa anak bersuka ria dan penuh canda tawa. Ia pun terlihat bahagia. Dirga yang baru saja memarkirkan mobilnya, berdiri disamping Alya.

"Welcome home" sahut Dirga.

Alya tersenyum dan mendapati adik-adiknya tengah berlari menghampiri dirinya. Mereka saling berpelukan.

"Ka Alyaaa!" teriak mereka.

Alya mengalihkan pandangannya, menemukan Syifa yang tengah berlinang air mata.

"Ka Syifaa" panggil Alya.

Namun, Syifa merajuk, Ia merasa kesal setelah sekian lama, menunggu kabar dari Alya, dan sekarang Ia muncul secara tiba-tiba.

"Ka Syifaa, maafin Alya yaa, Alya janji ga bakal ngilang lagi" membujuk.

Syifa tak kuasa untuk memeluk adiknya tersebut, Ia merasa lega melihat Alya baik-baik saja.

"Kamu kemana aja sih Ay ? Aku khawatir banget"

"Iya ka, sekali lagi maafin Alya, nanti Alya ceritain"

Syifa mengangguk, lalu Ia memperhatikan sosok pria yang berada di belakang Alya. Ternyata lirikan tersebut disambut dengan senyuman ramah oleh Dirga.

"Perkenalkan nama Saya Dirga Pramoedya Mahesa, Saya saudaranya Alya"

"Iya ka, ini Ka Dirga, Dia juga yang membantu Alya sampai bisa pulang lagi kesini" jelas Alya.

"Terimakasih banyak ya" balas Syifa tersenyum.

Merekapun masuk kedalam panti, dan melihat beberapa hiasan serta mainan yang khas dari negara Spanyol. Ternyata Atha mengirimkan beberapa buah tangannya ke panti, sehingga membuat Alya kembali mengingat kenangan tersebut.

Dirga melihat raut wajah Alya berubah, dan berinisiatif untuk mencairkan suasana.

"Ini foto kamu waktu kecil ya Ay, ko kaya bakpao, lucu" ledeknya seraya menunjukkan.

Alya mengerucutkan bibirnya, tidak senang dengan pujian seperti itu. Sedangkan, Syifa mengulum senyum.

"Ish, apaan sih ka, namanya juga anak-anak"

Setelah beberapa saat, ketukan pintu terdengar. Menampakkan seorang laki-laki berjas hitam tengah berdiri dan melihat Alya dengan tatapan tak percaya.

"Ka Hasta" gumam Alya.

"Alya, kamu ada disini ?"

Dirga mengangkat kedua alisnya, menerka laki-laki yang berada dihadapannya. Dengan sigap, Dirga pun berdiri didepan Alya.

"Maaf Anda siapa ?" tanya Dirga.

"Dia Hasta, asisten kantornya Atha" jawab Syifa

Dirga mengernyitkan dahinya, Ia tidak bisa membiarkan laki-laki tersebut mendekati Alya.

"Bisa kita bicara sebentar Alya ?" pinta Hasta.

Alya menatap Dirga, meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja. Mereka pun pergi menuju teras untuk berbicara.

"Kamu baik-baik aja kan ? kemana aja kamu selama ini ? " cemasnya

"Alhamdulillah Ka, selama ini Aku tinggal di panti "

"Oh.. syukurlah, aku takut terjadi sesuatu denganmu"

Alya tersenyum tipis "Ka Hasta ngapain kesini ?"

"Ingin berkunjung saja, dan membicarakan sesuatu"

"Mengenai apa ka ?"

"Sepertinya Atha tidak bisa menjaga dirimu dan memperlakukanmu dengan baik. Oleh karena itu, Aku siap menjadi seseorang yang selalu berada di sisimu Alya" tuturnya yang membuat Alya tersentak.

"Aku meng-..."

"Aku siap pindah agama buat kamu Alya" timpal Hasta sebelum Alya melanjutkan kalimatnya.

Alya terdiam lalu menghembuskan nafasnya.

"Aku sangat menghargai perasaan ka Hasta, dan semua perhatian yang ka Hasta berikan." balas Alya.

"Namun sepertinya Ka Hasta tak perlu berpindah keyakinan. Aku mengerti maksud ka Hasta itu sangat baik, tapi di dalam Agama islam, Jika seseorang berpindah keyakinan hanya karena sesuatu yang bukan karena Alloh, itu sama saja Ka Hasta tidak bersungguh sungguh dalam memilih keyakinan melainkan karena mengharap atau menginginkan sesuatu" jelasnya mencoba untuk tidak menyakiti Hasta.

Hasta terdiam seribu bahasa. Ia tahu tubuhnya baik-baik saja, namun tidak dengan hatinya.

"Dan insyaallah sudah ada seseorang yang akan selalu menjagaku Ka, " imbuh Alya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Hasta memang kecewa akan penuturan dari Alya, tapi itulah kebenaran pahit yang harus Ia terima. Dengan senyuman yang lemah, Ia mencoba untuk terlihat baik baik saja.

"Ah.. berarti selama ini niatku salah yaa" ucapnya dengan berat.

Alya pun mengangguk.

"By the way, siapa sih yang siap jagain kamu ? Atha yaa ??" penasaran.

"Bukan Ka"

"Lah.. terus siapa ??".

"Ka Dirga, Dia adalah orang yang insyaallah siap menjagaku."

Seketika matanya membulat, mendengar sebuah nama yang keluar dari mulut Alya. Ia tahu nama tersebut pernah Atha tanyakan padanya.

"Dirga ?" memastikan.


"Iya Ka," jawab Alya singkat.

Dibalik pintu, Dirga yang sedang mengawasi pembicaraan mereka, merasa nafasnya begitu lega. Mendengar perkataan Alya yang mulai mempercayainya.

🌷🌸🌷

Jangan lupa vote and comentnyaa ❤

Something to be a Special ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang