16

830 55 1
                                    

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"Jangan kayak gitu, nanti gue khilaf." Ucap Kanda tepat di depan wajah Seana. Jaraknya hanya tersisa 1 jengkal. Tapi berhasil membuat jantung Seana berdetak sangat kencang.

-----

Hari kini sudah berganti. Seana kembali masuk kesekolah. Begitu juga dengan Kanda. Harinya berjalan normal seperti biasanya.

Kini mereka bersiap siap untuk pulang kerumah masing masing.

"Gue tebak, pasti lo kemaren ketiduran kan?" Ucap Mimi.

"Hehe." Balas Seana.

"Kan bener gue!!" Ucap Mimi sambil mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke udara.

"OH IYA HAMPIR LUPA!! AAAAWWWW!!" Ucap Mimi sambil memukul keningnya dengan sangat keras.

"Goblok lo, hahhah." Seana tertawa melihat tingkah Mimi.

"Anjir lo, mau gue kasih tau gak nih." Mimi memutar bola matanya masih sambik mengucap keningnya.

"Apaan?"

"Gue lupa, kemaren ada ulangan matematika, lo disuruh nemuin ibuk sekarang ke kantor."

"Serius lo? Mampus gue ujian sendiri." Kini balik Seana yang memukul keningnya, tapi tidak keras seperti Mimi.

"Ya itumah DL!!!!" Ucap Mimi kemudian tertawa dan pergi meninggalkan Seana.

"GUE PULANG DULUAN SEANA, GUE ADA PERLU , JANGAN LUPA KE KANTOR GURU!!" Pekik Mimi dari luar kelas. Seana hanya memutar bola matanya malas sambil membenarkan penampilannya. Kemudian ia mengeluarkan hp nya dan menelfon seseorang. Ia meletakkan hpnya ke telinga kanannya yang kemudian ditahan sama bahu kanannya, karna tangannya sedang membenarkan kancing baju bawahnya yang lepas.

"Ngomong lansung aja gak usah nelfon nelfon." Ucap Bara sambil memutar hp nya di depan muka Seana.

"Eh kak, udah berapa lama berdiri disitu kak?"

"Barusan, eh ayo buruan pulang."

"Eh tunggu dulu kak, aku di panggil ke ruang guru masalah ulangan matematika kemaren, kan aku gak sekolah."

"Ayolo, siapa suruh kemaren ngebolos."

"Siapa yang ngebolos yeuuuuwww, sakit aku tu."

"Heleh sakit." Ejek Bara yang kemudian mengacak rambut Seana gemas.

"Gak percaya, yaudah." Seana kemudian berjalan pergi mendahului Bara.

"Hei tungguin napa, main tinggal aja." Bara berlari mengikuti langkah Seana.

-----

Kini Seana dan Bara telah berada di depan kantor guru.

"Gue tunggu di luar aja ya? Males masuk." Ucap Bara.

"Yang suruh kakak ikutan masuk siapa, hah?" Kemudian Seana menjulurkan lidahnya dan meninggalkan Bara.

"Awas ya lo nanti, gue cubit tuh pipi gembul looo!!!"

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang