32

495 34 3
                                    

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"DOUBLE DATE?!?!?!?" Pekik Mimi dan Ziko bersamaan.

Seana dan Kanda berpura pura tak acuh dengan ekspresi ingin menerkam dari Ziko dan Mimi.

-----

(Kita skip Kanda di rumah sakitnya ya readers)

5 hari kemudian....

"Seperti yang sudah di umumkan minggu lalu, besok kita akan  melakukan karya wisata, setelah adanya pengunduran waktu pelaksanaan 3 hari yang lalu, jadi diharapkan semua siswa membawa seluruh perlebgkapan yang telah di tentukan sekolah. Kali ini tidak hanya sekolah kita yang melakukan karya wisata, tetapi juga siswa kelas 11 SMA Nusa Bangsa, jadi diharapkan kekompakan dari kalian dan jangan sampai sekolah kita malu maluin di depan sekolah lain, mengerti????" Tanya kepala sekolah di tengah lapangan basket.
(Kalau kalian lupa part ini, bisa di scroll lagi ke part 21)

"Baik paaakkk!!!!" Sorak seluruh murid kelas 11 dan juga anggota osis.

"Lo ikut kan??" Tanya Seana kepada Mimi.

"Ya pasti lah, kalau ada Ziko, Mimi pasti ikut." Ucap Mimi mengerlingkan matanya.

"BUCHEEN!!" Sorak Seana tepat di telinga Mimi.

"Kayak nggak aja, huuuuu." Jawab Mimi balik ke telinga Seana.

"Gue rasa Kanda nggak ikut, kan baru 2 hari yang lalu keluar rumah sakit. Makanya gue nanya lo ikut atau gak, nanti gue gak ada kawan." Seana manyun setelah mengucapkan kalimat tersebut.

"Tenang ada gue, huhu yang sabar ya zeyenk." Mimi mencemooh Seana karna tidak dapat pergi ke karya wisata bersama Kanda.

"ANJIR MENTANG MENTANG LO YA!!"  Seana menjitak kepala Mimi.

-----

Kini sudah waktunya istirahat pertama. Kanda menjemput Seana ke kelasnya untuk pergi makan ke kanti bersama sama.

"Kamu pergi??" Tanya Kanda disela makan mereka.

"Pergi?? Pergi kemana??" Tanya Seana sambil menyeruput jus jeruknya.

"Karya wisata lah sayang...." Kanda merasa gemas dengan Seana.

"Iss apa apaan sih, nanti kedengeran orang." Seana mencubit pelan tangan Kanda.

"Ya biarin." Ucap Kanda sambil mengelus elus tangannya.

"Pergi. Aku pergi." Jawab Seana menunduk sambil mengaduk baksonya.

"Ooh." Jawab Kanda singkat.

Seana hanya diam. Mood nya mendadak turun. Karna ia tau, bahwa Kanda tidak akan mengikuti karya wisata tersebut.

"Kenapa baksonya gak dimakan??" Tanya Kanda.

"Gak laper lagi." Jawab Seana sambil meletakkan sendok dan garpunya.

"Lah?? Tadi katanya laper banget." Jawab Kanda menaikkan sebelah alisnya.

"Sekarang udah nggak." Jawab Seana.

"Ya udah, nanti mau aku temenin beli perlengkapan buat besok gak?" Tanya Kanda juga menyelesaikan makannya. Padahal masih ada sisa bakso di dalam mangkoknya.

"Gak usah, nanti kamu sakit lagi." Tolak Seana sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak kok, biar aku temenin pokoknya." Jawab Kanda.

"Gak mau, kalau hari hujan gimana? Nanti kamu hujan hujan lagi, angin anginan lagi, nanti kamu sakit lagi, gak deh pokoknya nggak usah." Jawab Seana panjang lebar.

"Tadi pagi aku bawa mobil. Jadi kamu gak bisa nolak lagi." Jawab Kanda pasti.

"Tadi pagi pas aku ke rumah kamu, kamu udah gak ada dirumah, ya udah aku lansung ke sekolah aja." Lanjut Kanda.

"Hmm ya udah kalau gitu." Jawab Seana menurut.

"Haa gitu dong." Ucap Kanda mencubit hidung Seana pelan.

"Iiiihh hidung kamu berminyaaakkkk!!" Ucap Kanda sambil mengelap jarinya ke seragam Seana.

"Iih nggak kok, mana ada!!" Seana memegang hidungnya. Hidungnya normal normal saja, tidak berminyak, tidak juga kering.

"Hehehe, becanda." Ucap Kanda sambil menyengir.

"Iiih dasar, bolott!!" Seana kemudian lari dari hadapan Kanda.

"Ehh malah kabur, tungguin woy." Pekik Kanda sambil mengikuti langkah kaki Kanda.

-----

Halo 😍
Happy Reading ya 🌼
Jangan lupa vote ☹️
Aku sedih kalian gak mau vote ☹️
Babay 🌹

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang