13

874 68 2
                                    

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"Kalo lo deket deket kayak gini terus sama gue, bisa bisa kondisi jantung gue tambah memburuk, lo tau kan maksudnya apa?"

Seana melepaskan pelukannya dengan Kanda. Menatap Kanda heran, tak paham dengan ucapan Kanda.

-----

"Jangan sok polos, udah udah lupain aja." Ucap Kanda membelakangi Seana.

"Gak kok, gue ngerti." Ucap Seana polos. Kemudian Seana tidur membelakangi Kanda.

"Kalau lo memang belum kuat sekolah nanti pagi, gak usah di paksain, gue sejam lagi pulang, sampai infus gue habis." Ucap Kanda kembali melihat ke arah punggung Seana.
"Nanti pagi ? Emang sekarang jam berapa?" Tanya Seana kembali duduk.

"Jam 2, gue sekolah, gue udah sehat, lo disini aja dulu."

"Gak, gue gak papa, liat gue aja gak infus kayak lo, gue pulang." Seana turun dari ranjangnya dan berjalan keluar mendahului Kanda.

"Gak, bareng gue aja, bentar lagi mama jemput."

"Gak, rumah gue deket, gue naik ojek aja."

"Lo kira jam segini aja ojek?."

Seana hanya diam dan mengikuti perkataan Kanda.

-----

"Kamu suka Seana?" Tanya Reni kepada anaknya.

"Ng-ngak kok ma."

"Bohong."

"Beneran, kita itu cuma temen ma, gak lebih."

"Kamu kira mama bodoh ? Gak bisa nilai perkataan anaknya bener atau bohong ?"

"Udah ya ma, aku ke kamar dulu."

Kanda berjalan ke kamarnya. Tante Reni dan Kanda sudah mengantarkan Seana kerumahnya. Sekarang sudah pukul 4 subuh. Nanggung bagi Kanda untuk kembali tidur. Kanda selalu begitu, setiap kali sakit, gak mau disuruh istirahat, entah kenapa dia gak mau bolos sekolah. Tapi kalau bolos jam pelajaran ada kadang kadang. Kanda hanya berbaring di tempat tidurnya, menatap langit langit kamarnya.

"Gak kan Kanda?" Ucapnya bermonolog.

"Belum juga kenal seminggu, eh udah dari MOS ya, tapi gak kok, gak suka ke dia." Kanda mengacak rambutnya frustasi.

-----

Seana memasuki kamarnya setelah Kanda dan mamanya mengantar ia pulang ke rumah. Dia berbaring di kasurnya menunggu sampai jam 6. Karna ia juga berpikir nanggung untuk tidur kembali. Dia hanya memainkan ponselnya, membuka aplikasi chat dan instagramnya.

Kak Bara :
Aku udah sampe dirumah

Ternyata Bara mengirimnya pesan ketika ka sampai dirumah tadi. Seana hanya membaca, tak membalasnya, karna sudah terlalu telat untuk membalas pesannya sekarang.

Seana bermain hp hingga tanpa disadarinya ia tertidur.

-----

"Loh, gue denger lo masuk rumah sakit, kok udah sekolah aja?" Tanya Ziko kepada Kanda.

"Gak parah kok. Kayak gak tau gue aja."

Ziko hanya mengangguk dan menepuk bahu Kanda.

"Lo gak lupa kan kalau sekarang ada ulangan matematika?"

"Hahh ? Serius lo?" Tanya Kanda kaget.

Ziko membalas dengan anggukan kecil.

"Mampus, gue belum belajar, gue ke perpus aja deh, next time ulangan." Kanda lansung menggendong tas nya dan berjalan menuju perpustakaan.

-----

Kanda sedang duduk di ujung perpustakaan sekarang. Perpustakaan terlihat sepi, tentu saja, karena sekarang sedang berlansung jam pembelajaran. Kanda mengambil sebuah novel, dan membacanya dalam diam. Bosan membaca novel yang terlalu panjang, akhirnya ia memutuskan untuk membaca ending ceritanya aja.

"Wes ni novel gak asik banget njir." Lagi lagi ia bermonolog.

"Apa apan orang udah saling suka tapi endingnya di pisahin lagi." Tambahnya lagi.

"Ya suka suka penulis lah." Tiba tiba seseorang membalas perkataan Kanda.

Kanda sontak menoleh ke sumber suara, ternyata itu Mimi.

"Eh lo, nggak belajar ?" Tanya Kanda.

"Iya ini disuruh ambil buku."

"Ooh" Kemudian Kanda bangkit dari duduknya, hendak meletakkan novel yang ia baca kembali ke tempatnya.

"Lo gak belajar ?" Mimi balik bertanya.

"Ada ulangan matematika, gue belum belajar."

"Sama dong, tapi nanti jam ke 3, eh kata Seana kemaren lo masuk rumah sakit, beneran?"

"Iya, tapi sekarang udah gak papa kok."

"Lo nya yang sakit, tapi Seananya yang gak sekolah, lucu."

"Seana gak sekolah ? Kenapa ?"

"Gak tau, gak ngasih kabar, palingan kesiangan, terus lanjutin tidur lagi." Ucap Mimi sambil membawa beberapa buku.

"O-oh, makasih infonya Mi." Kemudian Kanda berlari keluar perpustakaan.

"Makasih buat apaan coba ? Haha." Ucap Mimi berjalan menuju kelasnya.

-----

Kini Kanda sedang duduk di taman sekolah.

"Telfon nggak telfon nggak telfon nggak telfon nggak." Ucap Kanda mengetuk hp nya.

"Kalau gue telfon, kan gue bukan siapa siapanya, ngapain nanya nanya."

"Tapi kalau gak gue telfon--". Ucapannya tergantung.

"Telfon aja udah fix."

Kanda mencari nama Seana dan menekan tombol hijau di layar hp nya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif at--"

"Anjir gak aktif." Kanda meremas hp nya kesal. Kemudian Kanda memutuskan untuk cabut sekolah dan pergi ke rumah Seana.

-----

"Seana, lo di dalem ?" Kanda mengetok rumah Seana.

Namun tidak ada respon sama sekali. Kanda berusaha menghubungi nomor Seana berulang kali. Tapi tetap saja nomornya tidak aktif. Kanda kemudian duduk di depan pintu rumah Seana.

"Lo kemana Seana ?" Kanda menarik rambutnya frustasi. Kanda sangat cemas akan kondisi Seana. Ditambah Seana tidak bisa dihubungi sama sekali.

Kanda tetap duduk di depan rumah Seana. Dia berniat untuk menunggu Seana kalau saja Seana memang sedang ada urusan diluar. Hingga tanpa di sadari Kanda tertidur dalam posisi duduk masih di depan pintu rumah Seana.

Tak lama kemudian, pintu rumah Seana dibuka dari dalam. Kanda yang tengah tertidur pun kaget dan segera bangkit dari duduknya.

"Loh, Kanda ?" Ucap Seana kaget bukan main.

Kanda yang kesadarannya belum pulih seratus persen pun berjalan mendekati Seana. Dan kepala Kanda terhempas ke bahu Seana dalam keadaan berdiri.

"Izinin gue kayak gini dibahu lo sebentar." Ucap Kanda dengan suara serak.

-----

ANXIETY DI PERINGKAT 2
#ANXIETY
YA ALLAH SENENG :")
PADAHAL READERSNYA GAK BANYAK LOH :")
THANKS

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang